"Lisa!"
Gadis itu membeku seketika ketika sumber suara memanggil namanya dari belakang, mati sudah lisa disini.
Lisa membalikkan tubuhnya perlahan, ia menghembuskan nafasnya lega, ternyata yang memanggil namanya, yaitu Sang manager.
"Kenapa kau masih disini? Kenapa tidak masuk?" Tanyanya.
Gadis itu menggeleng pelan, "Sudah ada yeri disana" Ucap lisa sembari menunjuknya.
"Kalau begitu kita pulang saja, kau butuh istirahat " Ucapnya.
Lisa hanya menggangguk, sebelum melangkah pergi, ia menatap jungkok dari jauh dengan tatapan yang sulit diartikan.
Sesampainya diparkiran, lisa segera masuk ke mobil jok dibagian depan, begitupun dengan manager oppa yang akan menyetir mobilnya. Tak lama mobil pun menyala dan segera melesat dengan kecepatan sedang.
Selama di perjalanan, suasana sangat sepi, tidak ada yang akan terus berbicara disepanjang jalan, tidak ada yang membuat lelucon, yang biasa lisa lakukan selama diperjalanan. Lisa lebih memilih berdiam diri, mengatupkan bibirnya dengan tatapan kosong ke depan.
Sang manager pun bingung, tidak biasanya gadis itu seperti ini, lisa sama sekali tidak membuka suaranya.
"Ada apa denganmu? Kenapa kau diam saja?" Tanya pria berumur tiga puluh sembilan tahunan itu.
Lisa menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa"
Mood nya turun drastis setelah kejadian beberapa saat yang lalu, hatinya memang sakit melihat yeri dan jungkook terlihat sudah kenal dekat, lebih tepatnya akrab.
"Apa kau cemburu melihat yeri dan jungkook berdua?"
"Aku tidak tahu"
"Perasaan akan tumbuh kapanpun tanpa kita perintah, sama seperti dirimu saat ini yang menyukai jungkook tanpa sebab, bagaimana cara kau mengatasinya dengan menyatakan perasaanmu pada jungkook secepatnya. Jangan dipendam, akan sakit nantinya"
Tutur kalimat manager oppa terdengar sangat bijak, lisa memang tidak terlalu mengerti tentang hal berbau cinta, ia masih polos.
"Aku sangat bingung mengapa aku tiba-tiba menyukai jungkook tanpa sebab, bahkan dia bersikap dingin padaku semenjak kejadian waktu itu" Lisa mempoutkan bibirnya diakhir kalimat.
Manager oppa terkekeh, "Sudah kubilang, perasaan akan tumbuh kapanpun tanpa kita perintah, lebih baik kau menyatakan perasaanmu pada jungkook nanti"
"Tapi aku malu" Ucap lisa menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Tidak perlu malu, aku akan tetap mendukungmu"
Lisa tersenyum, ia sangat bangga mempunyai manager yang sangat pengertian dan perhatian padanya. Ia sudah menganggap manager oppa seperti
kakak laki-lakinya.-
-
-
Setelah tiga puluh menit lamanya, akhirnya lisa dan manager oppa sudah sampai didepan dorm Blackpink, saat lisa masuk ke dalam, ia melihat jisoo menahan kantuknya sembari memakan cemilan ditangannya.
Lisa terkekeh melihatnya. Jisoo terlihat sangat lucu dengan keadaan seperti itu, lalu ia memberi kecupan ringan pada pipi kiri jisoo.
Lalu jisoo tersentak dan mengucek matanya beberapa kali. Pandangannya tertuju pada lisa yang kini duduk disampingnya.
"Kau sudah pulang? Kenapa cepat sekali?" Tanya jisoo sembari memasukan cemilan yang ia makan itu ke dalam toples.
"Sebelum aku datang, yeri sudah lebih dulu ke sana"
"Eonni kenapa tidak tidur saja" Ujar lisa.
"Aku hanya ingin menunggu adikku pulang dengan selamat"
Untuk kedua kalinya lisa mengecup pipi kiri jisoo, gadis lahiran tahun sembilan puluh lima itu berdecak kesal, lisa mengambil kesempatan dalam kesempitan.
"Apa kau cemburu pada jungkook dan yeri?" Tanya jisoo sembari mencolek dagu lisa, lebih menggoda sepertinya.
"Entahlah, aku pun masih bingung dengan perasaankh"
Lisa segera berjalan menuju kamarnya, ia tidak ingin lama-lama di sana, bisa-bisa pipi tembamnya akan merah merona karena jisoo terus menggodanya.
Jennie dan chaeyoung sudah lebih dulu tidur, besok Blackpink tidak ada jadwal apapun, mungkin jennie dan chaeyoung ingin menghabiskan waktu dengan tidur malam sampai bertemu malam lagi.
*****
Pukul dua belas malam, dokter kim mengatakan jika jungkook sudah boleh pulang karena keadaannya yang sudah semakin membaik.
Di sana para member bangtan berseru senang, begitupun dengan Sang maknae yang rindu dengan suasana dorm.
Jungkook sudah tidak betah dari awal ia dirawat, tetapi mau bagaimana lagi? Ia harus berusaha menahan bau obat-obatan yang terus tercium diindra penciumannya itu.
Serta harus di mandikan oleh para hyungnya, ia kan malu-_
Dan ini adalah hari terakhir ia menginap dirumah sakit, di setiap paginya ia tidak akan lagi menerima obat yang sangat ia benci.
Apa ia harus memberitahu lisa? Jika dirinya besok sudah boleh pulang? Dan kenapa malam ini lisa tidak datang ke sini? Apa lisa sudah bosan merawatnya?
Yeri sudah pulang pukul sepuluh malam, gadis itu pun besok ada jadwal
Mempromosikan album 'Summer Magic" bersama member Red velvet lainnya hingga akhir bulan ini."Kalau begitu saya permisi" Ucap dokter kim keluar dari ruangan tersebut.
"Ayo, kemaskan barang barang dari sekarang" Ujar member paling tua.
"Kook, kau boleh tidur dulu, biar kami saja yang mengepak barang-barangmu"
Jungkook mengangguk, ia menidurkan kembali tubuh kekarnya, selang beberapa detik ponselnya menerima sebuah pesan.
Ketika jungkook membuka pesan itu ia tersenyum senang karena lisalah yang mengirimkan pesan padanya.
Jung, apa kau sudah makan? Jangan lupakan untuk makan ya :)
From:Lisa❤
12.05 AmAku sudah makan, besok aku diperbolehkan pulang oleh dokter kim. Selamat malam~
To:Lisa❤
12.06 AmSyukurlah, selamat malam jug:)
From:Lisa❤
12.07 AmSiapa yang tebakannya benar?
Chapter depan adalah chapter terakhir guys.
Happy ending or sad ending?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect [Lizkook]✔
FanfictionMaknae tampan dan berbakat dari boy band terkenal yaitu jungkook (Bts) menyukai maknae cantik dan berbakat yang tak kalah terkenal yaitu lisa (Blackpink) sejak 2016 dan sampai saat ini jungkook masih sangat menyukainya. •By: Widykim04•