8 (BONUS CHAPTER) (semi M)

431 15 2
                                    


(5 bulan kemudian)

Pukul 12 malam, Kibum keluar dari dapur setelah membuatkan susu untuk Taemin dan Jongin, Sedangkan Jinki masih di kamar bercanda dengan bayi kembar mereka yang saat ini sudah berusia 5 bulan. Kibum menatap ketiga anggota keluarga barunya itu dengan senyum lembut.

Jinki memang memiliki bakat alami menjadi seorang ayah. Membantunya mengurus Taemin dan Jongin dengan penuh kesungguhan hati. Seperti saat ini, setelah menerima botol susu mereka, Jinki terus menepuk-nepuk anak kembar mereka, sembari bersenandung kecil meninabobokkan keduanya.

.

.

.

Beberapa menit setelah Taemin dan Jongin tertidur, keduanya kembali ke kamar utama. Namun tiba-tiba saja Jinki menarik tangan Kibum hingga jatuh terlentang di tempat tidur mereka. Jinki merangkak keatas tubuh Kibum dengan seringaian penuh nafsu.

"Ji-Jinki?"

"Baby, masih ingat terakhir kali kita melakukan hubungan seks? Sudah lama sekali bukan? Bahkan setelah kita menikah, kita belum sempat berbulan madu~ " ucap Jinki sambil mendekatkan wajahnya di leher Kibum. Menghirup aroma tubuh istrinya yang sangat menggairahkan itu.

"Yah! Pervert! Mesum! Anak kita baru tidur, dan ini sudah malam!" Kibum berontak, dan dengan spontan melemparkan bantal kearah suaminya agar pergi.

Namun terlambat bagi Kibum, Jinki sekarang ini bagai macan kelaparan. Tak peduli Kibum berontak, Jinki dengan sigap menahan kedua tangan Kibum, menyatukan keduanya di atas kepala Kibum, dan menahannya dengan satu tangan. Satu tangannya yang lain ia gunakan untuk mulai melepaskan kancing-kancing kemeja Kibum.

"Jinkii.." rengek Kibum  yang tak bisa berbuat apa-apa melihat tubuh atasnya kini terekspos bagi mata lapar Jinki.

"Ayolah baby~ hampir setahun kita putus dan sekarang saja kita sudah menikah, tapi kita belum melakukannya lagi. Lagipula, bagi seorang lelaki sehat, tak baik kalau kita tak melakukannya dalam jangka waktu yang terlalu lama. Selain itu...aku tahu kalau kau sebenarnya juga merindukanku, baby~ " bujuk Jinki dengan suara bernada seduktif yang selalu bisa membuat tubuh kibum bergetar.

"..."

"Dan kau tak perlu khawatir hamil lagi, baby. Lagipula kita sudah dapat paket lengkap bayi perempuan dan laki-laki. Dua anak cukup kok~ HAHAHAHAHA "

"..."

"Ini sudah setahun lebih tanpa seks. Selama kita berpisah pun, aku selalu hidup selibat karena aku tak bisa, jika bukan denganmu baby~ pleasee..?"

"U-uh daddy...b-baiklah—aahh~!"

Begitu kata persetujuan lolos dari bibir Istrinya, Jinki langsung merobek piyama Kibum, menyerang nipple Istrinya  tersebut dan membuatnya mendesah.

Seringaian langsung terukir jelas di bibir Jinki saat mendengar desahan Kibum yang sangat merdu itu. Tanpa menunggu lagi, Jinki langsung menyerang kedua nipple Kibum dengan tangan dan mulutnya.

Tangan kanannya meremas dan memijit-mijit, serta sesekali mencubitnya dengan gemas. Sementara mulutnya mengulum nipple yang sebelah kiri sambil mengemut aerola yang terasa sangat menggemaskan itu.

"A-ahh.. nghh..Jinki.."

"Ya, baby. Terus sebut namaku.." bisik Jinki sembari mulai bergerak turun ke bawah. Menelusuri perut yang kini sudah kembali rata...turun terus hingga ke tempat yang paling ia harapkan.

Malam semakin larut.. kedua pasangan suami-istri muda semakin panas dengan suara desahan Kibum yang memenuhi kamar mereka.

Terlihat dengan jelas kalau kini sang istri terbaring pasrah dengan kedua tangan meremas bantalnya dengan kuat. Kedua kakinya terbuka dengan lebar, dan bibirnya terus menyuarakan desahan.

Sedangkan sang suami, membungkuk dengan kepala yang terbenam di antara sepasang paha ramping yang mulus dan kenyal itu.

"A-aah.... mmhh.. disitu.. Aahh..! Lagiihh.. " desah Kibum ketika Jinki sibuk meng-foreplay holenya. Tiga jari sudah terbenam di lubang sempit yang hangat itu. Bibirnya sendiri sibuk mengulum kejantanan Kibum yang sudah mengeras lagi—karena tadi Jinki sudah membuat Kibum mencapai klimaks satu kali— dan mengeluarkan precum di mulutnya.

Sepertinya sweet spot Kibum  sudah ketemu, dan—

"Kau mau langsung ke kegiatan utama, baby?"

Pertanyaan Jinki di jawab dengan anggukan antusias dari Changmin.

Jinki langsung mengelurakan jarinya dari hole sempit Kibum.

"Sabar baby~ " goda Jinki saat mendengar suara rengekan menggoda dari Kibum ketika ia mengelurakan ketiga jarinya. "Aku akan memberimu yang jauh lebih besar~ "

Jinki dengan semangat melumuri holenya dengan lube. Mengocoknya sebentar sebelum mengarahkan kejantanananya didepan hole istrinya.

"A-aahh..! Pe-pelan-pelan Daddy..nghhh.." rintih Kibum saat merasakan penis besar Jinki mulai menginvasi holenya yang sudah setahun lebih tak termasuki apapun itu. Menjadikannya amat sangat ketat meskipun Jinki sudah melakukan persiapan untuknya.

Di lain pihak, Jinki sendiri menggeretakkan giginya untuk menahan dirinya bergerak dengan pelan memasuki hole istrinya yang langsung melingkupi penisnya dengan ketat dan kuat. Dan lembut bagian dalam hole Kibum, serta kehangatan yang terasa di penisnya membuatnya benar-benar harus ekstra menahan diri untuk tak langsung orgasme saat itu juga.

Ya Tuhan...lubang istrinya memang benar-benar bagaikan surga untuknya! Lubang paling nikmat yang pernah ia rasakan, dan pastinya ia tak akan bosan dengan hole ketat istrinya yang terus memijat penisnya itu.

Belum masuk secara keseluruhan (karena sungguh, penis Jinki itu benar-benar besar dan panjang), suara tangisan Jongin meng-interupsi kegiatan mereka.

Tubuh Jinki langsung membeku tak bergerak.

Tak lama, bayi perempuan mereka, Taemin, menyusul adiknya dan ikut menangis dengan keras. Semakin lama,suara tangisan mereka semakin keras, membuat Kibum mendorong bahu Jinki pelan.

"Jinki, bagaimana ini? .." panggilnya dengan lirih.

"Tapi baby...aku belum—"

"Huwwaaaaaaa T^T Huwwaaaaaaa TT^TT "

Seolah tak peduli dengan keadaan orang tua mereka, kedua bayi berusia lima bulan itu menangis semakin keras.

"Please, Daddy. Taemin dan Jongin menangis.." pinta Kibum dengan mata bambinya yang menatap Jinki penuh harap.

Jinki langsung menutup kedua matanya erat-erat. Dan akhirnya ia menghembuskan nafasnya dengan kesal sembari mengeluarkan separuh penisnya yang tertanam di lubang surga istrinya itu.

"Baiklah. Sana pergi." ucap Jinki sambil berguling ke samping. Membelakangi Kibum yang kini hanya bisa tersenyum geli melihat tingkah ngambek suaminya itu.

Namun tangisan bayi mereka membuat Kibum cepat-cepat membalutkan selimut ke tubuhnya.

"Bersabarlah dulu, daddy. nanti aku akan memberimu blowjob service terbaik~ " bisik Kibum dengan suara seksi tepat di telinga Jinki sebelum ia langsung berlari keluar menuju ke kamar bayi kembarnya.

Fin (lagi) 😂😂

P.S : Sengaja cut di situ😏

Chegaste ao fim dos capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Aug 21, 2018 ⏰

Adiciona esta história à tua Biblioteca para receberes notificações de novos capítulos!

My one and only one loveOnde as histórias ganham vida. Descobre agora