3

303 22 4
                                    






Kibum yang tak sanggup dengan keadaan yang menimpanya menjadi semakin depresi dengan putusnya hubungannya dengan Jinki, karena bagaimanapun Kibum takkan pernah sanggup membunuh darah dagingnya sendiri. Nilainya turun drastis,nafsu makanpun hilang. Bagi Kibum, kehamilannya ini merupakan anugrah yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Dan dia akan melakukan apapun demi buah hatinya ini.

Setelah putus,ia membuang semua barang pemberian Jinki. baju, sepatu,mug dan kalung silver yang ia terima setelah ia mendapatkan beasiswa.

Setelah putus, Kibum menghapus semua kenangannya bersama Jinki, foto-foto mereka di saat masih pacaran dan juga nomor handphone Jinki tepat setelah mereka putus. satu-satunya kenangan yang tertinggal hanyalah calon bayi yang di kandungnya.

.

.

Kibum POV

Aku melangkah kan kakiku kedalam rumah menjelang malam, lelah sekali rasanya setelah seharian aku kuliah. Tadi mampir ke salah satu toko perlengkapan bayi di pinggir jalan,sempat berpikir sejenak ,kapan bisa membelikannya salah satu barang di toko ini. Aku masuk dan berbohong kepada penjaga toko,mengatakan sedang mencari baju bayi untuk keponakan. Sayang harganya cukup mahal, bahkan gabungan uang saku dari Appa,umma,dan Hyung. Mungkin nanti saja....

End of POV

Perubahan Kibum yang menjadi lebih pendiam dan murung tak luput dari perhatian keluarganya. Memang, Kibum masih merasa takut mengatakan kepada orangtua dan hyungnya tentang kehamilannya. Bagaimanapun, keluarganya pasti begitu kecewa dengan keadaan anak bungsunya ini. Semua terkuak ketika suatu hari Kibum mengunci diri dalam kamarnya dan kemudian terdengar tangisan histeris. Sang umma, Kim Changmin, mendobrak pintu kamar Kibum melihat kamar putranya berantakan, kertas-kertas berserakan.

"Ya Tuhan, Kibum. Anak umma kenapa?" ujar Kim Changmin, wanita berumur 45 tahun ini dengan nada panik dan setengah menangis. Yang di tanya hanya diam sambil menutup wajahnya di bantal dan terisak, Changmin yang melihat buah hatinya bersedih.

"Katakan pada umma, apa yang membuatmu sedih. Semua pasti ada jalan keluarnya. walaupun kau tak bilang, Umma tau pasti ini karena Jinki kan? . Apapun masalahmu, ceritakan,.. umma tak akan marah"

Kibum sedikit ragu untuk mengaku. tapi melihat senyum ummanya, ia menjadi yakin untuk menceritakan semua − lebih tepatnya aib − yg ia sembunyikan dari keluarganya.

"Umma... hiks, Maafkan aku telah membuat malu keluarga kita. selama umma dan appa pergi ke Jeju, aku menginap di apartemen Jinki dan...."

Kata-kata Kibum terputus karena ia semakin tak sanggup menangis karena teringat semuanya. Tapi, mau tidak mau iya harus mengaku

"Maafkan aku, Umma. Aku hamil dan Jinki tak mau bertanggung jawab. maafkan aku telah mengecewakan kalian". Kibum menangis lebih keras, dan ummanya yang diawal terkejut, sekarang tak mampu membendung airmatanya juga dan langsung memeluk Kibum.

"Anak bungsu appa dan umma, mari kita hadapi ini bersama-sama. Kau tau kami tak pernah memarahimu. Nanti umma coba berdiskusi dengan appa, semoga ia punya jalan keluar yang terbaik. Percayalah nak. seburuk apapun masalalumu, kami sebagai orang tua tak akan menghakimi anak sendiri. Dan kau tetap anak kami. Umma sejujurnya kecewa, tapi nasi sudah menjadi bubur. Mari kita urus calon cucu umma ini, sayang" 
.
.
Yunho sudah mendengar cerita istrinya, langsung menghubungi Jonghyun agar segera pulang untuk mencari Jinki. Namun yang di cari tak ditemukan di apartemennya,mereka menyerah dan memutuskan yang terbaik bagi Kibum dan bayi yang di kandungnya. Dengan uang gaji yang tak seberapa, mereka berusaha agar Kibum dan bayinya tetap mendapatkan nutrisi yang cukup. Keluarga Kim awalnya tak percaya Kibum memiliki rahim dalam tubuhnya, namun semua terlanjur menjadi bubur. Mereka menerima keadaan Kibum yang sedang hamil muda,dan merawat dengan kasih sayang.
.
.
( 6 bulan kemudian)

My one and only one loveМесто, где живут истории. Откройте их для себя