7 (END)

377 14 2
                                    

Pukul 7 malam, dan keluarga Lee telah sampai dirumah keluarga Kim. Jonghyun membukakan pintu dan menyambut keluarga Lee dengan sumringah. Kedua orang tua Jonghyun menunggu berada di ruang tamu, sedangkan Kibum sama sekali tidak mau keluar dari kamar.

"Perkenalkan, saya Yunho, ayah Jonghyun dan Kibum. Silahkan duduk Tuan Lee, Ny. Lee.. dan kau Jinki." . Yunho, sebagai tuan rumah berusaha menjaga tatakramanya walau masih ada rasa kurang suka kepada Jinki.

"Terima kasih Tuan Kim.. maaf kami mengganggu malam-malam.." ucap Umma Jinki.

"Langsung saja, kami datang kemari bukannya ingin membela kelakuan Jinki. Tapi kami kemari ingin ikut meminta maaf kepada keluarga Kim, terlebih pada Kibum atas apa yang pernah diperbuat oleh Jinki. Kami merasa begitu bersalah, karena sepertinya kami telah gagal mendidik anak kami satu-satunya ini.." ujar Tuan Lee langsung ke inti masalah.

ikut mengangguk membenarkan ucapan suaminya. "Kami sama sekali tidak tahu kalau Jinki berhubungan dengan Kibum, dan kami pun sama sekali tidak mengenal Kibum secara mendalam.. Jinki pernah sekali menunjukkan foto Kibum, dan kami kira ia hanya sebatas dekat dengan Jinki. Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas perbuatan Jinki pada Kibum .. Mohon maafkan kami.." tambah Ny. Lee sambil menundukkan kepalanya.

"Umma.. aku yang bersalah. Umma dan Appa tidak perlu meminta maaf.." potong Jinki sedih karena Appa Umma nya menundukkan kepala di depan orang lain karena kesalahannya. Dia merasa kalau dia seperti remaja nakal yang sama sekali tak bisa melakukan pembelaan diri.

Yunho menghela nafas melihat melihat kedua orang tua Jinki yang menundukkan kepala kepadanya.

"Aku dan istriku tadinya memang begitu kecewa dengan perbuatan Jinki dan Kibum." ucap Yunho memulai. "Kami sadar, bagaimanapun, Kibum juga turut bersalah dalam masalah ini. Mereka telah menyalahgunakan kepercayaan yang kami berikan. Tapi yang paling mengejutkan adalah, ternyata hasil perbuatan mereka berbuah menjadi janin yang sekarang ada di dalam raga anakku."

Yunho terdiam sebentar untuk mengambil nafas dan menata emosinya.

"Dan buruknya, Jinki malah pergi meninggalkan segala tanggung jawabnya, melimpahkan semuanya pada Kibum. Aku sendiri bukannya membela kesalahan Kibum, tapi tolong pikir dengan logika. Anakku itu lelaki. Dan dia hamil! DEMI TUHAN, lelaki mana yang bisa hamil? Dan dia ditinggalkan untuk menghadapi semua keadaan yang menimpa dirinya sendirian! Sedangkan pasangannnya.. malah lepas tangan.." Yunho menyindir penuh emosi dan menatap tajam kearah Jinki.

Changmin meraih bahu kekar Yunho dan berusaha menenangkan suaminya yang terbawa emosi itu.

"Satu-satunya yang membuatku bangga kepada Kibum adalah, dia sama sekali tidak ingin membunuh anak yang ada dalam kandungannya. Dia mencintainya. Dari awal hingga saat ini, dia selalu berusaha menjaga bayinya. Walaupun berbanding terbalik dengan kondisi kesehatannya, Kibum berusaha kuat agar janinnya tak kurang suatu apapun. Dia bertahan dengan segala hal yang menimpanya. Dia membuang impiannya, dia membuang perasaannya demi buah hatinya." tambah Changmin dengan suaranya dan ekspresi yang lembut. Usapan tangannya yang tak berhenti di bahu Yunho membuat suaminya itu perlahan menjadi tenang.

"Dan aku sendiri tak bisa dipungkiri, aku senang dengan kenyataan bahwa aku akan segera punya cucu.." Changmin mengakhiri kalimat panjangnya dengan senyum simpul.

Tuan dan Ny. Lee pun ikut tersenyum dengan penuturan itu, dalam hati mereka merasa yakin bahwa Kibum adalah anak yang sangat baik, berhati lembut dan kan menjadi Ibu yang mencintai keluarganya.

"Ketika Jinki kembali, aku merasa sangat marah hingga akhirnya berusaha untuk melindungi Kibum kami agar tak bertemu lagi dengan Jinki. Kondisinya saat ini sudah menyedihkan, kami tak ingin menyakitinya lagi dengan mempertemukannya kembali pada Jinki.." ucap Yunho yang membuat tiga anggota keluarga Lee yang ada di sana menjadi kaget.

My one and only one loveWhere stories live. Discover now