15. Delussion Trap.

6.8K 947 37
                                    


Bunyi dengkur halus dari sosok manis yang tertidur dengan kepala diatas meja, sukses menebus kesunyian di dapur. Pemuda itu sedang asik berjalan-jalan di dunia mimpinya sampai bunyi suara berat menarik dirinya ke alam kesadaran. Matanya mengerjap untuk menyesuaikan cahaya orange yang masuk melalui jendela dapur.


'Mungkin saya akan terlambat karena hujan.'

'Ah, pertemuannya di cafe terakhir tempat kita bertemu.'

'Yes, got it.'

"Jungkook!" Teriak Taehyung dari lorong rumahnya. Mata setajam elang itu menatap Jungkook dengan sorot curiganya. Lantas Taehyung berjalan mendekat, menepuk punggung si manis sekali untuk membangunkan.

"Kook, kau tertidur?" Taehyung bertanya dan tak ada jawaban. Lelaki itu duduk di sebelah meja, menatap wajah manis yang kelihatan sekali guratan lelahnya dan juga bekas air mata yang mengering yang membentuk jalur panjang hingga ke dagu.

Tidak, Taehyung tak iba.

Perasaannya sudah mati sejak lama.

SRAK

"Hei, kau pura-pura tertidur." Geramnya kesal. Jungkook membohongi dirinya lagi. Pemuda Jeon itu meringis karena Taehyung menarik rambutnya sedikit keras tadi. "Ah, kembalilah tidur. Tidak ada yang ingin ku katakan." Taehyung menepuk kepala sang tawanan sekali dan mata mereka saling bersitatap.

"Aku harus pergi ke suatu tempat. Jadi aku ingin kau kembali ke basement. Bagaimana, Jungkook?" Pemuda manis itu menggeleng, tidak ingin kembali ke tempat buruk itu. Mata bulat milik Jungkook berair. Ia rasanya ingin menangis, tetapi tak bisa dilakukannya.

Taehyung tersenyum tipis kemudian membelai halus pipi gembil itu dengan ujung tangannya.
"Oke, kau disini untuk menjaga apartemenku. Aku akan kembali, Jungkook."

CUP

Taehyung memberi kecupan lagi, kali ini di dahinya.
"Dan jangan melintasi garis yang telah ku tetapkan." Bisiknya samar.

"Kembalilah tidur. Aku akan pulang sekitar pukul tujuh atau delapan malam." Taehyung pergi. Lelaki itu pergi dengan rasa ragu yang lumayan. Ia ragu meninggalkan Jungkook sendirian di apartemennya mengingat pemuda manis itu punya seribu cara di kepala cantiknya untuk melarikan diri. Ia ingin tetap dirumah. Tapi temannya kekeuh untuk mengajak bertemu diluar. Ah, persetan. Jungkook tidak akan bisa melarikan diri dengan keadaan kakinya yang seperti itu.


-----------

"You only fail when you stop trying."

-----------

TIK TOK TIK TOK


Jam menunjukkan pukul enam lebih sepuluh menit. Ini sudah satu jam lebih Taehyung pergi. Itu artinya sebuah peluang yang harus dimanfaatkan secepat kilat agar bisa melarikan diri dari sini. Lelaki itu bilang akan kembali sekitar pukul tujuh atau delapan malam ini. Jadi, dirinya hanya punya satu jam untuk berusaha keluar dari sini dengan keadaan kaki yang belum sepenuhnya membaik.

Jungkook melirik mesin cuci yang tak jauh dari tempatnya duduk. Seingatnya, Taehyung sempat membawakan baju gantinya disana. Pemuda itu meringis karena menahan sakit ketika kaki yang selalu menjadi tumpuannya, masih belum bisa bergerak. Ia berjalan mendekat ke arah mesin cuci yang penuh dengan pakaian kotor. Matanya membelalak begitu melihat isi mesin cuci.

Killer +taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang