Part 2

1.5K 165 15
                                    

Vote and comment yo ! #keepreading

.
.
.
.
.

"AAKH !!"

"Sialan ! Dari mana bola ini berasal"

Gumam Jinyoung kesal. Tak lama kemudian datang seorang lelaki mengambil bola. "Hey kau ! Bola mu mengenai kepalaku tahu !!" Teriak Jinyoung membuat seorang lelaki itu langsung menghampiri nya dan berkata "Mianhae... hyung aku tidak sengaja" sambil membungkuk bungkuk.

'Gagal ?'

"Ah... Jinyoung, aku pamit duluan. Gak ada kelas hari ini" Ucap Jaebum segera meninggalkan Jinyoung. "Baiklah ! Sampai jumpa besok !!!!" Teriak Jinyoung cukup keras sambil melambaikan tangan nya beberapa kali.

.
.
.
.

"Sial ! Kenapa aku ingin sekali memakan nya ?"

Gumam Jaebum sambil menaruh handphone nya di meja belajar nya. Setelah itu dia membanting tubuh nya ke kasur dan memejamkan mata nya dengan tenang.

^*^

"Jinyoung ! Sini minum obat dulu"
Ucap eomma Jinyoung sambil menyiapkan beberapa pil obat di meja makan. Tak lama kemudian, Jinyoung datang dengan pakaian santai rumahan. "Baiklah eomma" Jinyoung pun menurut dan segera memasukkan 3 pil sekaligus ke mulutnya. Setelah itu meminum air.

"Kenapa kamu tak kunjung sembuh juga ya ?" Tanya eomma nya khawatir sambil memegang punggung Jinyoung lembut. Jinyoung hanya tersenyum menatap eomma nya tak kalah lembut. "Tenang saja, aku kan kuat !" Ucap Jinyoung mencoba membuat eomma nya tak terlalu khawatir.

'Tunggu-- perutku sangat sakit'

Tiba tiba Jinyoung merasa seperti perutnya di remas sekuat mungkin. Jinyoung tidak ingin eomma nya semakin khawatir dengan nya. Jadi, yg bisa ia lakukan hanyalah lari ke kamar nya.

Jinyoung langsung duduk di ujung kasur sambil memegang perutnya erat. Kepala Jinyoung sungguh terasa pusing. Rasanya seperti sedang berputar putar. Tangan kanan nya ia sempatkan memegang kepala nya yg terasa sangat pusing dan sedikit menjambak rambut hitam nya.

'Sial !'
Gumam Jinyoung saat melihat beberapa rambut tercabut dan sekarang berada di tangan nya.

.
.
.
.
.

"Jaebum !!!" Panggil Jinyoung dari kejauhan. Yg dipanggil menghentikan langkah nya dan berputar melihat seseorang yg memanggil nya. Jinyoung pun langsung berlari dengan semangat ke arah Jaebum. Mata Jaebum menatap Jinyoung dengan tatapan datar. Sungguh Jaebum tidak mau berdekatan dengan Jinyoung. Jika terlalu dekat, maka Jinyoung bisa bisa Jaebum makan habis.

"Jaebum, kau ada kelas jam berapa ?" Tanya Jinyoung basa basi. Jaebum menghentikan langkah nya dan menatap serius seseorang yg kini berada di samping nya. "Jinyoung, aku tidak ingin menjadi dekat denganmu. Jadi jangan pernah mencoba untuk akrab denganku"

Ada perasaan kecewa di dalam hati Jinyoung. Apa salah nya jika Jinyoung ingin berteman ?. "Tapi, aku akan membalas budi per--"
Ucap Jinyoung terputus oleh Jaebum.

"Lupakan balas budi itu ! Aku hanya memanfaatkanmu !" Ucap Jaebum langsung melanjutkan langkahan kaki nya dan meninggalkan Jinyoung yg mematung di belakang nya ;menatap punggung lebar Jaebum.

**
Kelas 2 jam
**
Kelas 1,5 jam
**

Akhirnya.... untuk hari ini Jaebum sudah tidak ada kelas lagi. Perutnya terasa sangat lapar. Mungkin sebaik nya dia pulang. Jaebum pun memakai topi nya dan segera berjalan pulang.

'Skkt skkt'

Penciuman tajam Jaebum mencium aroma yg sangat lezat. Haruskah ? Ya harus ! Benak Jaebum sedang mengobrol sendiri seperti orang gila. Akhirnya Jaebum memutuskan untuk menelusuri aroma lezat itu. Setelah lama mencari, akhirnya dia melihat seseorang terduduk di depan gerbang rumah nya.

Dengan senang hati Jaebum mendekati nya.

Deg!

"Jinyoung !!!"
Teriak Jaebum kaget saat melihat Jinyoung bersender di pagar rumah nya ;tidak sadarkan diri dalam keadaan hidung mengeluarkan darah yg tidak bisa dibilang sedikit jumlah nya. Entah mengapa, rasa khawatir Jaebum menutupi rasa lapar yg tadi dia rasakan.

Dengan sigap Jaebum mengangkat Jinyoung ala bridal style ke dalam rumah nya. "Eomma !!! Eomma... tolong temanku..!!!" Teriak Jaebum sambil membuka pintu rumah nya susah payah. Tak lama kemudian eomma nya datang.

Eomma Jaebum sungguh terlihat sangat kaget. Jaebum pun menurunkan Jinyoung di sofa ruang tamu. "Jaebum ! Apa kau sudah gila !? Mengapa kamu membunuh orang lagi hah !?!" Eomma Jaebum sudah berpikir kemana mana soal anak tunggal nya yg tergolong sangat nakal. "Eomma sudah bilang, kita hanya mengambil darah nya sedikit. Mengapa sebanyak ini !!?" Eomma nya sungguh tak tahu apa apa.

"Yaakk !!! Aku tidak tahu apa apa !!" Sebut saja Jaebum songong kepada eomma nya dengan berteriak seperti itu. Wajah eomma Jaebum sudah terlihat sangat merah, menandakan diri nya telah marah besar kepada Jaebum. "Anak sialan ! Bagaimana bisa kau berteriak pada eomma mu!" Kesabaran eomma Jaebum perlahan habis. "Eomma ! Kumohon, selamatkan temanku" Ucap Jaebum tulus sambil menatap eomma nya memelas.

Melihat itu, eomma Jaebum merasa sedikit bersalah dan mulai membantu Jaebum. Eomma Jaebum langsung berlari kearah dapur untuk mengambil handuk dan air. Jaebum yg melihat itu merasa menang. Sungguh, Jaebum sangatlah licik.

Jaebum menatap wajah Jinyoung tanpa henti. Entah apa yg membuat tangan Jaebum memegang kepala Jinyoung. Jaebum pun mengusap rambut Jinyoung lembut. "Andai aku manusia sepertimu..."

Tak lama kemudian eomma Jaebum datang membawa handuk dan baskom kecil. "Sini, biar eomma bersihkan darah nya" Ucap Eomma Jaebum sambil menyuruh Jaebum sedikit begeser. "Biar aku saja !"  Eomma Jaebum pun memberikan Jaebum kesempatan itu dan meninggalkan Jaebum di ruang tamu.

Jaebum pun membersihkan wajah Jinyoung yg terkena darah dari hidung nya. Sejak kapan Jaebum menjadi sebaik ini ? Jaebum mengusap wajah Jinyoung lembut. Tapi usapan itu perlahan berhenti saat Jaebum mengusap bibir merah muda Jinyoung. Bagaikan terkunci, tatapan Jaebum benar benar terkunci pada bibir Jinyoung.

Bibir Jinyoung bagaikan hipnotis yg membuat nya bersikap aneh seperti sekarang ini.

'Cup'

.
.
.
.
.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Tapi, Jinyoung belum juga sadar. Jaebum dari tadi hanya melakukan aktivitas seperti biasa. Tapi, beda nya aktivitas aktivitas itu dilakukan di ruang tamu. Seperti, bermain game, makan, dll.

**

Jaebum datang dan duduk di ruang tamu. Saat bermain hp, tiba tiba tatapan Jaebum jatuh kepada Jinyoung. Jinyoung masih sama seperti pertama kali ia taruh di sofa. "Seperti nya tidak ada perubahan, bagaimana jika orang tua mu mencarimu ?" Gumam Jaebum pelan. Setelah lama bermain hp, Jaebum memutuskan untuk pergi ke kamar nya untuk tidur.

.
.

"Akh, Dimana aku ??" Gumam Jinyoung sambil memegang kepala nya yg terasa pusing. Jinyoung melihat sekeliling nya yg seperti bukan rumah nya. "Mungkin ini rumahku, seperti biasa.... aku berhalu" Gumam nya lumayan keras sambil beranjak berdiri dan berjalan kearah dapur. Entah kebetulan, rumah Jaebum hampir mirip dengan rumah Jinyoung.

'Kreet'

Jinyoung membuka kulkas di dapur. Betapa kesal nya Jinyoung, saat melihat kulkas nya hanya berisi banyak jus jus berwarna merah "Eommaaa !!! Mengapa hanya ada jus tomat !? Lagipula mengapa kulkas kita sangat bau !?!" Teriak Jinyoung keras membuat para penghuni rumah tersebut terbangun.

.
.
.
.
.
.

Tbc/end :)

Maafkan author jika ceritanya kurang menarik. Kira kira sampe brp eps ya ?

Mungkin cerita ini bakal kayak Hug Me (banyak konflik gaje)

Oiya utk saran, kritik dll. Comment ya :)

Because Of You [JJP] √حيث تعيش القصص. اكتشف الآن