Dan konsep menciptakan idola itu nggak berhenti di musik aja. Banyak sekali sekarang itu yang ada embel-embel "con" (maksudnya singkatan dari conference, konferensi pers gitu lho). Sebut saja Tiktok-con (atau Bowo-con), Youtube-con, bahkan Wattpad-con juga ada! 

Fun fact, karena saya subscribe channelnya Shane Dawson, makanya saya jadi tahu kalau bulan lalu sempat geger masalah Tana-con. Itu digagas oleh Tana Mongeau, artis Youtube yang pokoknya pengin bikin konferensi pers sendiri. Dia sewa CEO hotel kalo nggak salah inget. Intinya dia itu jual tiket sampe berapa puluh ribu gitu, tapi kapasitas ruangan ga sampek seperempatnya. Walhasil, buanyak yang protes kalau mereka rela gosong, dijemur di bawah terik matahari selama berjam-jam. tapi acaranya ga jadi. Failed abis lah pokoknya. 

Yang lucu lagi, saya dapat dari videonya Pewdiepie--dia dari dulu emang sensi abis sih sama Logan Paul. Nah, si Logan Paul ini bikin semacam con juga versus KSI. Terus ya gitu deh, ejek-ejekan, cringe abis, aneh, nggak ada manfaat satu pun gitu yang bisa saya sedot.

Maksudku, bisa sampai segitunya lho orang pengin tenar. Ya mau tenar nggak papa sih, boleh-boleh saja, asalkan selalu mawas diri dan jatuhnya nggak maksa. Konten juga harus diperhatikan. Bersusah-payah dikit napa, jangan mau enaknya doang. Kok asal gue terkenal? Nanti kalau sudah tertanam mindset bahwa aku harus terkenal nih, detik ini juga orang-orang kudu lihat sebagus apa karyaku, maka siap-siap saja Illuminati bakal mengirimu email malam ini, hiiiiiii~

Oke, lanjut ya. Sekarang masalah sekte. Masuk akal nggak sih kak, kalo orang tuh percaya sama hal yang jelas-jelas ngawur? Oh, masuk akal sekali. Dalam psikiatri itu disebut sebagai gangguan waham dan pengikutnya: gangguan waham induksi. Seharusnya ini kubahas di Et Medicina, tapi ya gapapa deh, biar ini chapter isinya nggak cuma nyinyir dan nyindir doang.

Waham atau orang biasa sebut delusi, adalah kepercayaan atau keyakinan yang tidak bisa dibantah sama sekali. Kalau masih bisa dibantah, itu bukan waham, tetapi ide. Misal nih, seseorang nyeletuk, "Kayanya aku ini ditakdirkan untuk jadi presiden 2019 deh."

"Yakin? Emangnya kamu sekarang kelas berapa?"

"Lima esde."

"Ya mana mungkin Jokowi lengser sama anak yang punya KTP aja belom!"

Kalo si anak itu bisa menjawab, "Lhah, iya, ya." itu artinya dia sekadar ngide. Kalau waham tuh, dia bakal jawab, "Eh, jangan sembarangan, Lyanna Mormont di Game of Thrones itu dia udah kecil jadi ratu, lho! Gue juga gitu entar."

Gangguan waham bisa bersifat sementara atau menetap. Dikatakan menetap kalau udah lebih dari tiga bulan. Waham ini juga bisa menyertai gejala lain, seperti halusinasi dan ilusi. Ah, tapi soal skizofrenia seperti itu dibahas di Et Medicina saja. Sekarang kita fokus ke waham. Nah, pengikutnya si bocah yang mau jadi presiden 2019 inilah, yang mau jadi tim sukses, yang disebut kena waham induksi. Kaya induksi elektromagnetik gitu modelnya, dia jadi ketularan deh.

Kalau yang terlalu nyeleneh gitu kan kita bisa aja ketawa dan berakhir jadi bahan meme. Tapi kalau sudah masalah kepercayaan yang lebih besar dan mengakar kuat, bagaimana? Maksud saya mau menunjukkan kalau banyak orang di luar sana yang kasarannya menganggap para Nabi itu bukan utusan Tuhan, melainkan manusia yang kena waham dan pengikutnya itu kena induksi. Entahlah, itu sepertinya agak menggeneralisasi juga, ya. Agama itu punya bukti dan kitab yang rinci, makanya bisa sangat kuat. Dan lagi, waham induksi itu terapinya adalah dengan memisahkan orang yang kena waham dengan penganutnya. Lha sekarang, kalau menganggap para Nabi itu kena waham, ketika beliau wafat seharusnya sudah nggak ada pengikutnya dong sekarang?

Nah, sekarang masuk ke kaitannya idola dengan agama. Semoga tahu ya, kalau idol itu artinya berhala. Dan tadi, fans adalah penganut yang fanatik. Sekarang, mari mengingat kisah Nabi Ibrahim as. Beliau menentang keras ayahnya dan menghancurkan rumah berhala, karena dia tahu kalau apa yang disembah oleh ayahnya dan orang-orang itu bukanlah Tuhan sejati, melainkan idola, berhala, Tuhan palsu.

Kalau dulu berhala terbatas dalam bentuk patung, sekarang berhala bisa menjelma jadi apa saja. Asalkan ia mampu membuat manusia lena, berbuat hal yang hanya buang-buang waktu, atau bahkan menyeret untuk menyerupai kaum tertentu. Entah itu ikut-ikutan bikin piramida, mata picik sebelah, angka 666, chanting atau nyanyian yang menggemakan nama penyanyi, atlet, aktor, politikus secara agung. Di situlah Illuminati telah berhasil bikin alat untuk menggerakkan massa.

 Di situlah Illuminati telah berhasil bikin alat untuk menggerakkan massa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah munculnya para Dajjal pendusta, jumlah mereka hampir mencapai tiga puluh (30) orang, dan mereka semua akan mendakwakan dirinya seorang Nabi. (HR. Ibnu Majah)   

Siapa idolamu?

Yang jelas jangan pernah idolakan saya, ya. Karena saya nggak mau jadi berhala.
Cheers.

Conspirare | Menyingkap Tabir DuniaWhere stories live. Discover now