12. Gadis Salsabil Viren (Revisi)

80.1K 4.5K 346
                                    

Setelah resmi menjadi sekretaris baru osis, Aurel mulai diterima oleh pengurus lain tapi tidak dengan Gadis, dia sangat membenci Aurel bukan tanpa alasan.

Aurel juga merasa familiar dengan wajah Gadis entah dimana dirinya pernah melihat Gadis.

"Gue ngerasa pernah liat dia deh, tapi dimana," gumam Aurel masih memikirkan kejadian tadi sambil menyeruput jus jeruknya.

"Apa?" sahut Nadia mendengar gumaman Aurel.

Aurel, Nadia dan Ifa sekarang berada di kantin setelah bel istirahat berbunyi.

"Ah nggak kok," jawab Aurel.

"Lo mikirin kejadian diruangan osis yah?" Tebak Ifa yang memang benar kebetulan Nadia dan Ifa termasuk pengurus.

"Iya gue ngerasa cewek yang tadi benci deh sama gue, dan wajah dia itu familiar banget gue gak tau pernah liat dia dimana " jujur Aurel merasa janggal.

"Perasaan lo aja kali kan lo baru pindah ke sini mana mungkin lo kenal dia, namanya itu Gadis orangnya emang gitu tapi gak usah di masukin ke hati masalah yang tadi," ucap Nadia.

"Bener tuh, orangnya emang gitu suka iri heran deh gue kenapa si Galih-" ucapan Ifa terpotong ketika seseorang menggebrak meja mereka membuat Aurel yang tengah minum tersedak. Nadia langsung menyodorkan air minum.

"Eh lo apa-apaansih main gebrak meja segala tuh lo liat temen gue keselek!!" omel Ifa.

"Lo punya masalah apa sih sama gue?" Tanya Aurel bangkit dari duduknya.

"Lo tanya masalah lo apa? Gue gak suka sama lo, songong banget!!"

Dia adalah Gadis.

"Gue gak pernah buat jahat sama lo yah."

"Emang gak pernah, tapi lo udah seenaknya gabung di osis tanpa susah payah," sahut teman Gadis bernama Intan.

"Oh lo iri sama Aurel karena dia bisa langsung jadi sekretaris, itu kan usulan dari pembina Osis juga, eh Gadis lo jangan sok cantik deh dan jangan sok kuasa," nyindir Nadia.

"Eh gue gak ngomong sama lo ya," tunjuk Gadis.

"Kalau lo mau protes jangan ke gue, tuh sama pembina yang di katakan Galih," ucap Aurel.

Baru saja Gadis ingin membalas ucapan Aurel, matanya menangkap sosok Galih yang baru saja memasuki kantin. Karena tak mau buat masalah kali ini dia mengalah.

"Urusan kita belum selesai, kali ini gue biarin lo tapi jangan harap gue nerima lo di osis sama seperti yang lain," kata Gadis bergegas meninggalkan Aurel bersama temannya.

"Mereka kenapa?" gumam Aurel.

"Noh liat siapa yang datang," dagu Ifa mengarah ke pintu kantin.

"Oh Galih, pantas aja si Gadis langsung cabut, takut kena amukan Galih dia," sahut Nadia.

"Emang dia galak? Sampai di takuti segala?" Tanya Aurel.

"Ya iyalah lo belum tau siapa dia Rel, kalau si Galih dan Adrian ngamuk semua orang milih ngehindar aja," Ucap Nadia.

"Kenapa?" Tanya Aurel.

LOVE or OSIS [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang