15 . Trust Me

68 5 33
                                    

Lea sekarang ada di ruang BP bersama Citra salah satu teman kelasnya dan juga ada Feni . Ada Pak Sandi yang notabene nya guru BP sedang duduk di kursi kuasanya sambil mengamati tiga orang gadis didepannya . 

"Benar Lea saat istirahat kamu ada di kelas sendirian ?"

"Benar pak , tapi saya tidak tau tentang hp nya Citra , saya cuma tiduran di bangku saya" Lea mencoba membela diri setelah mendapat tuduhan bahwa ponsel Citra hilang saat dikelas hanya ada Lea.

"Kamu yakin Citra kalau kamu menaruh ponsel di tas ?"

"Saya yakin pak, sebelumnya saya sengaja naruh hp di tas soalnya saya mau ke kamar mandi dulu sebelum ke kantin , tapi waktu saya balik ke kelas hp saya udah gak ada . Ada Feni juga yang bisa jadi saksi kalo di kelas cuma ada Lea . Iyakan Fen ?"

"Iya pak"

"Tapi gak ada bukti kalo gue ambil hp nya Citra" Lea masih membantah .

"Tapi lo juga gak ada bukti kalo bukan lo yang ngambil" kata Feni

"Tadi juga udah liat sendiri kan kalo di tas gue gak ada"

"Ya lo gak sembunyiin di tas, bisa aja di baju lo apa dimana gitu " Feni masih tidak mau mengalah , dia masih bersikeras kalau Lea melakukan pencurian .

"Sudah, kalian semua diam ! Saya mau besok kalian datang kesekolah dengan orang tua, saya beri surat panggilan" .

***

"Cantik-cantik kok jadi maling"

"Pantesan ditinggalin Gerlian , orang dianya klepto"

"Chandra buruan kasi tau juga , kasian ntar kalo deket sama cewe kaya dia"

"Butuh duit kayanya , lo sumbang gih, haha"

"Didikan orang tuanya gimana sih"

"Malu-maluin kakak kelas aja nih cewe"

Suara itu saling bersahutan di telinga Lea , sepanjang perjalanan menuju kelas dia mendengar ucapan-ucapan yang menyakitkan . Rasanya ia ingin menangis saat di fitnah seperti ini , tapi dia tidak ingin menunjukkan bahwa dia lemah . Menangis tidak akan memperbaiki keadaan .

"Le lo gak papa ?" Bintang terlihat antusias saat melihat masuk kelas dengan wajah lesunya .

"Gak papa Bin, gue balik asrama duluan ya" tanpa mendapat persetujuan Bintang ,Lea pergi sambil membawa tas ranselnya .

"Huuuu" teriak anak-anak dikelasnya saat Lea pergi , bahkan beberapa juga ada yang melemparinya dengan gumpalan kertas .

Lea masih berjalan sendiri , sesekali ia menyeka air matanya yang akhirnya jatuh juga setelah tertahan beberapa jam .

Sepasang sepatu laki-laki tiba-tiba terlihat dari mata Lea saat berhenti didepannya . Dia menghalangi jalan Lea . Lea mencoba menggeser langkah kakinya namun dia tetap mengikuti Lea dan tidak mau pergi . Lea mengangkat kepala setelah menghapus air mata di pipinya .

Mereka berdua saling pandang beberapa saat , membuat Lea kembali meneteskan air matanya . Chandra mengusap air mata Lea dengan tangannya .

"Gue bukan maling Chan" kata Lea

"Iya Le, gue percaya sama lo" Chandra mengambil selangkah lagi untuk lebih dekat dengan Lea dan menaruh kepala Lea di dadanya .

"Lo bakalan baik-baik aja kok , lo sabar dulu ya" kata Chandra lagi sambil mengelus puncak kepala Lea yang menempel di dadanya .

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
How To (For)Get YouWhere stories live. Discover now