Part 5

21 2 1
                                    

"Maafkan aku ya, aku tadi sedang mengejar temanku", ucap David. Mata mereka saling memandang satu sama lain.

Lauren membalas dengan tersenyum, "Tidak apa-apa, salahku juga tidak melihat depan saat sedang berjalan",

Awkward mendatangi mereka beberapa saat.

"Umm.... Kau kesini sendirian?" tanya David.

"Tentu tidak, aku bersama Ibuku, tetapi Ia sedang di ruangan kepala sekolah," Lauren menjawab. Ia bergumam pelan, "Bahkan aku tidak tahu ada dimana ruangan itu"

"Dimaklumi." ucap David sambil tersenyum.

"Mau kuantar menuju ruang kepsek?"

"Ehmm," Lauren tampak ragu. Tetapi akhirnya Ia menjawab, "boleh"

"Tapi, memangnya kau tahu dimana?", tanya Lauren sambil mengikuti David berjalan.

Mereka kan sama-sama anak baru disini, tetapi David sudah tahu ruangan kepala sekolah. Lauren bingung.

"Tentu saja aku tahu. Kalau tidak, aku tidak akan mengantarmu",

Lauren sangat bodoh. "Emm.. Iya maksudku, kau tahu dari mana?"

David lagi-lagi tersenyum sebelum menjawab, "Kakakku kuliah disini juga. Aku pernah mengunjungi tempat ini."

Lauren hanya mengangguk.

"By the way, mengapa kau berada disini sekarang? Bukannya seharusnya kau masih di SMAmu? Sama sepertiku." tanya Lauren.

"Kau sendiri, kenapa?"

"Aku terpaksa pindah karena ibuku pindah bekerja",

"Asalmu dari mana?"

"Los Angeles", jawab Lauren

David menyeringai jahil, "Wow, mungkin kita jodoh, aku juga dari LA"

Apa-apaan sih? Baru bertemu sekali sudah kepedean seperti itu.

Lauren hanya memutar bola matanya kesal. "Terserah kau lah"

David tertawa. "Aku juga pindah dari LA, sama sepertimu alasannya, tetapi bedanya yang pindah bekerja adalah ayahku"

Ya.. Jadi mereka berdua terpaksa memotong beberapa sesi SMA, untung saja, sudah sebentar lagi mereka lulus. Jadi tidak terlalu rugi.

Tanpa sadar mereka sudah sampai ke depan pintu ruang kepsek. Rasanya Lauren sudah mulai akrab dengan tempat ini. Ia bahkan sudah dapat teman baru, padahal kuliahnya saja belum dimulai. Tadi David juga sekalian mengajaknya berjalan-jalan seputar kampus. Tidak semua tempat, sih. Bisa-bisa Lauren dikira menghilang oleh Ibunya. Tempat ini terlalu besar untuk dijelajahi dalam waktu singkat.
Mungkin lain waktu. Pasti.

"Terimakasih, David, sudah mengantarku", Lauren tersenyum.

"No problem, aku suka juga berjalan-jalan." ucap David. "Aku duluan, ya"

Sebelum David melangkah pergi, Ia berkata sambil tersenyum, "Oh ya, panggil aku Dave saja." lalu pergi.

Lauren hanya mengangguk.

Tanpa sadar Ibunya sudah dibelakangnya,

"Wow, kau sudah mendapat teman baru?" tanya Natalie.

"Ya begitulah", jawab Lauren.

-----------------------
TO BE CONTINUED

JANGAN LUPA VO(te) (com)MENT ya!! 😊😊💙💙💙

Te, amo,

AUTHOR🙏







~ Almost Where stories live. Discover now