Part 3

17 2 0
                                    


💓HAPPY READING💓

Setelah beberapa jam berada di pesawat, akhirnya Luren landing di Tacoma International Airport, Seattle.

"Lauren, wake up, honey!", Natalie membangunkan Lauren yang sejak mereka take off sampai landing tertidur.

"Hmmm", balasan Lauren hanya bergumam dan tetap memejamkan mata.

"Lauren! Kita sudah sampai".

Akhirnya Lauren terbangun, tetapi wajahnya masih "muka bantal".

Merekapun turun dari pesawat dan mengurus hal-hal penting lainnya.
Lauren hanya mengikuti Natalie karena Ia belum pernah ke Seattle. Tyler sudah pernah sekali.

Mereka sudah mendapatkan taksi menuju ke apartment. Jarak apartment baru mereka memang sedikit jauh dengan airport.

"St. Monica street? Apakah itu jauh?", tanya Lauren pada Tyler.

"Aku tidak tahu, tetapi kemarin sekilas aku lihat di maps lumayan dekat dari sini."

Lauren membalas dengan mengangguk. Ia sedang mencari-cari gambar apartment impiannya.

Impiannya dari dulu adalah tinggal di apartment yang bagus, di kota impiannya, Seattle atau Sydney. New York juga, sih.

[AUTHOR NOTE: itu contoh gambar apartment impiannya Lauren yaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[AUTHOR NOTE: itu contoh gambar apartment impiannya Lauren yaa..]

Setelah 20 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai juga di Seattle. Seattle banyak gedung-gedung kantor, yang dari dulu Lauren ingin lihat. Dan Ia sekarang disini.

Lauren terpesona dengan pemandangan Seattle

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lauren terpesona dengan pemandangan Seattle. Walaupun kota ini bukan kota untuk berlibur, tetapi tetap saja. Bukan hanya karena korban novel, tetapi ia memang suka.

"wow", gumam Lauren,

Natalie tersenyum. "Apakah kau menyukainya, honey?"

"What???!!!, mom masih harus bertanya? Kau tahu kan ini kota impianku." jawab Lauren dengan semangat.

Natalie tertawa, diikuti Tyler.

Lauren benar-benar bahagia. Rasanya ingin menangis. Tetapi nanti Ia tidak ingin dikira orang gila oleh supir taksi.

**

"Huhhh, enaknya", Lauren meniban tubuhnya di kasur empuk kamar barunya.

Mereka telah sampai, apartmentnya ternyata lebih bagus dari apartment impiannya.

Seperti bayangannya, diluar pemandangan gedung-gedung Seattle, sofanya empuk, kamarnya indah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seperti bayangannya, diluar pemandangan gedung-gedung Seattle, sofanya empuk, kamarnya indah. Tetapi ini 100 kali lebih indah dari bayangannya. Lauren suka. Sangat suka.

Lauren menghampiri ibunya yang sedang menata pakaian dan memeluknya dari samping. "Thanks, mom",

Natalie tersenyum dan membalas pelukan anaknya.

"MOM!! DIMANA HANDUKKU?", teriak Tyler yang berada dikamar mandi.

Lauren dan Natalie menggeleng-geleng.

"Bukannya mom sudah bilang? Kalau ingin mandi siapkan dulu semuanya!", balas Natalie kesal.

Lauren tertawa terbahak-bahak melihat kakaknya dimarahi. "Hahaha, tau rasa kau, Ty!".

--------------------
TO BE CONTINUED

terimakasih sudah membaca! Jangan lupa VOTE n COMMENT😺😺
Ditunggu part selanjutnya yaa.

Yang di mulmed itu Tacoma airport ya, bandara di Seattle 😊

~ Almost Where stories live. Discover now