"Aku bosan sekali disini, tidak ada kau". Ucap Crystal diseberang telepon.
Lauren hanya tertawa. "Aku tahu, Crys, aku memang orang yang seru, dan mudah dirindukan, rendah hati, dan tidak--"
Sebelum Lauren menyelesaikan ucapannya, Crystal sudah memotong ucapannya. "Apa-apaan kau! Tapi benar sih.."
"Cih! Tidak mau mengaku!!"
"Lauren!!", suara Natalie terdengar dari lantai bawah
"Bye, Crys, Mommy memanggilku. Nanti ku telepon lagi." Tanpa menunggu balasan Crystal, Lauren langsung memutuskan sambungan.
✒
"Ada apa mom?"
"Ada yang mencarimu"
Hah? Siapa? Crystal? Tidak mungkin. Dia baru saja meneleponku, Lea mungkin.
"Apa yang kau pikirkan, angkat saja. Sepertinya kau kenal"
Ok. Lea.
"Halo?"
"Hai, Lauren!" ucap seseorang di seberang telepon.
Tunggu tunggu. Lea itu perempuan, tetapi ini suara laki-laki.
"Hah? Siapa ini?"
"Ini aku, orang yang menabrakmu tadi di kampus"
DEG..
Untuk apa David menelepon? Mengapa menelepon telepon rumah?
"Dari mana kau tahu nomor apartmenku?!"
David tertawa. "Sudah, tidak usah dipikirkan. Aku hanya ingin bilang sesuatu"
"Kalau begitu, apa?"
"sesuatu"
Tak ada jawaban dari Lauren, itu menandakan bahwa gadis itu sedang kesal.
"Laur? Kau masih disana?"
"Hm."
"Baiklah, maafkan aku. Aku hanya ingin bilang....."
"CEPAT KATAKAN!", Lauren sudah mulai kehilangan kesabarannya.
"Aku yakin kau tidak akan menyesal mendengar ini"
Ada jeda sebelum David melanjutkan perkataannya.
"Aku menyukaimu"
HAH? apa-apaan Dave? Mengapa Ia berkata seperti itu? Bahkan Ia baru bertemu denganku sekali. Dan itupun tidak disengaja. Sungguh aneh.
"W-hat? Dave? Halo?"
Sambungannya terputus.
"Apa-apaan sih, dasar orang aneh!" gumam Lauren.
✒
Sementara, disini David hanya senyum-senyum sendiri. Sebenarnya Ia menyukai Lauren dari awal mereka bertemu.
Love at the first sight?
Ya. Jika itu yang kalian pikir, David memang mudah menyukai orang. David adalah orang yang cheerful, friendly.
Sebenarnya Ia bisa saja mengatakan kepada Lauren langsung. Face to face. Tapi, dasar David. Ia ingin menggunakan cara mainstream-nya.
Ah, jangan tanya David mengetahui nomor telepon apart Lauren dari siapa. Kalian pikir temannya sedikit?
David memang dipenuhi kejutan. Ia misterius. Tetapi karena sikap kegirangannya, tentu orang tidak akan bisa membaca apa yang ada dipikirannya.
Biasanya David hanya membagikan isi pikirannya dengan orang yang Ia cintai. Dan Lauren termasuk orang yang ia cintai.
Tetapi akankah Lauren memahami isi pikiran David? Itu yang David takutkan.
--------------------
TBC
Halo semua, maaf ya sudah lamaaaaaaaaaa banget gak update. Author lagi mencari inspirasi :((
Maaf ya :(
Jangan lupa vote dan komentar yaa!!
Love,
Author
YOU ARE READING
~ Almost
Teen Fiction*SINOPSIS* Sejak bertemu David, Lauren tidak memiliki persaan apa-apa terhadapnya. Berbeda dengan David, Ia sangat menyukai Lauren. Seiring berjalannya waktu, Lauren sudah mulai menyukai David, tetapi David malah menjauhi Lauren tanpa alasan. Semua...
