8 : Born Of Enemies

917 36 2
                                    

Chapter 8

Walaupun sama-sama berstatus sebagai seorang trainee,tidak semua kelas latihan Ahreum dan Jin terjadwal pada jam yang sama.Terkadang Jin harus mengikuti kursus bahasa asing sedangkan Ahreum dijadwalkan untuk latihan vokal atau dance,begitu juga sebaliknya.Tetapi sejak hari pertama mereka bertemu,keduanya sudah berjanji untuk bertemu setiap jam istirahat makan siang di tempat persembunyian favorit mereka yang jauh dari jangkauan orang lain.

Hari itu Ahreum mendapati Jin sedang berbaring di lantai balkon tersebut dengan hanya beralaskan kardus-kardus bekas yang berjumlah cukup banyak disana.Pria itu tidak tertidur,hanya saja matanya terpejam dan telinganya disumpal oleh earphone. Ahreum tau ada yang tidak beres ketika melihat dahi pria itu tertaut bahkan dalam waktu istirahatnya.

Sedikit berjingkat Ahreum duduk di sebelah Jin dan membuka earphone  sebelah kiri pria tersebut hingga Jin membuka matanya.”Oppa,kau bolos lagi?Kenapa?”

Jin bangkit dari tidurnya dan melepas earphone di telinga kanannya,”Entahlah,aku sedang tidak ingin melakukan apapun.”

Ahreum menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya melihat keacuhan temannya itu.Jin adalah orang yang ceria dan kadang terkesan seperti anak kecil,namun ada kalanya juga pria itu terlihat seperti remaja yang sedang mengalami masa puber.

“Kau mau makan dimana?”tanya Jin sambil memasukkan ponselnya dalam sakunya.

Alih-alih menjawab Ahreum malah memiringkan kepalanya sambil menatap Jin aneh,”Apa ada sesuatu?Akhir-akhir ini kau sering membolos.”

“Tidak…Aku hanya sedang tidak ingin melakukan apapun Ahreum-ah.”

Geotjimal…Semuanya terlihat di wajahmu.”kata Ahreum sambil memutarkan jari telunjuknya yang menunjuk wajah Jin.

Jin merengut,”Memangnya apa yang ada di wajahku?”

“Di wajahmu tertulis ‘aku sedang sedih,ada sesuatu di dalam kepalaku tapi aku tidak mau menceritakannya pada siapapun’.”kata Ahreum sambil meniru suara Jin yang sedikit sengau.

Jin tertawa kecil,”Suaraku tidak secempreng itu Ahreum-ah.Kau membuatku sedikit kesal.”

“Ayolah oppa,kau tidak mau menceritakannya padaku?Tidak adil kalau aku selalu menceritakan segala keluh kesahku padamu tapi kau hampir tidak pernah menceritakan apapun padaku.”kata Ahreum sambil bersedekap,berpura-pura kesal.

Jin melirik Ahreum yang dimatanya lebih terlihat seperti anak kucing yang sedang marah.Ia tersenyum tulus sebelum mengacak pelan rambut Ahreum,”Memang ada yang menganggu fikiranku,tapi aku belum bisa mengatakannya padamu.Untuk sekarang aku tidak apa-apa,kalau nanti aku tahan kau akan menjadi orang pertama yang mendengar ceritaku.”

“Kau yakin kalau kau tidak apa-apa?Kau terlihat aneh belakangan ini.Bagaimana kalau nanti kau dikeluarkan dari SM entertainment karena suka bolos?”tanya Ahreum serius.

“Tidak akan.Ternyata jadi anak artis ada gunanya juga,mereka tidak berani untuk mengeluarkanku dari agensi.”jawab Jin santai.

“Benarkah?Ternyata kita memang mendapat perlakuan istimewa…pantas saja banyak orang membenci kita.”

Kalau ada satu hal yang begitu diingat oleh Ahreum tentang Jin,pangeran masa kecilnya maka itu adalah senyuman yang mampu membuatnya menahan nafasnya.Untuk sesaat Ahreum tenggelam dalam senyuman pria itu sampai ia menyadari kalau mata kiri Jin berkedip kecil secara terus menerus.

“Ayo makan.Kau pasti kelaparan.”kata Ahreum sambil menarik Jin berdiri.

Jin berjalan beriringan dengan Ahreum sambil melompat kecil karena terlalu bersemangat layaknya anak kecil,”Kau tau darimana kalau aku sedang lapar?”

Secretive EtoileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang