4. ngeyel

49 7 2
                                    

  Keributan terjadi antara pasangan ibu dan anak ini, padahal ini masih shubuh tapi mereka malah adu mulut begini, yang satu tidak mau memberi izin, yang satu ngeyel dan tidak mau kalah.

  Berbeda dengan pasangan ibu dan anak itu, si kepala keluarga malah adem ayem menonton percekcokan antara ibu dan anak itu, di temani secangkir kopi yang asap nya masih mengepul. Hemm.. Kek nya nikmat sekali.

"Pokok nya mama ga akan beri kamu izin, hari ini kita chek up ke rumah sakit, jadi kamu ga perlu sekolah." ucap vionna sambil mendudukan tubuh nya di samping sang kepala keluarga, yang tampak begitu khidmat mendengarkan percekcokan antara istri dan anaknya.

"Apa-apaan sih ma, ngapain kita ke rumah sakit, buat apa tadi? Check up. Ma, I'm fine. see anak mama baik-baik aja kan, ga cedera sama sekali. Jadi, aku pengen sekolah, TITIK." ujar kavin tak mau kalah dengan menekan kan kata "TITIK" di akhir ucapannya.

  Vionna menghela napas nya kasar, lelah juga berdebat dengan anak nya yang kepala batu itu. Ia melirik aresh yang duduk di samping nya. Berusaha memberikan kode kepada suaminya untuk membantu dirinya. Namun apa yang terjadi aresh hanya mengedikkan bahunya acuh. "kek nya minta di tempeleng nih cowok, dasar suami laknat, awas aja lo." batin vionna sambil melirik aresh tajam.

"Ma.." ucapan kavin mengalihkan atensi vionna, kini vionna berganti menatap putra sulung nya.

"Pokok nya aku mau sekolah." lanjut kavin.

"Dasar batu." cibir vionna pelan, yang di dengar jelas oleh aresh.

  Aresh terkekeh sambil menyesap kopi nya "ga nyadar situ juga batu, batu banget malah." batin aresh berbicara. ingin sekali ia berkata seperti itu, supaya istrinya bisa sedikit berkaca, namun tentu saja kata-kata itu harus di telan bulat-bulat jika tidak mau mati muda di tangan istri nya yang cantik bak bidadari namun galak kek macan betina.

"Kamu gak liat, muka kamu masih pucat, ga usah sekolah aja bang, cuma satu hari ini, lagian ga bakal bikin kamu ga naik kelas, guru juga memaklumi kok, daripada entar kamu tepar di sekolah. Dan pokok nya kamu hari ini harus check up, titik. Mama ga mau tau." cerocos vionna dalam satu tarikan nafas, membuat aresh yang ada di samping nya melongo.

  Sementara kavin yang duduk di seberang orang tua nya menghela nafas nya jengah, pandangan nya meliar ke seluruh penjuru ruang tamu, dan fokus nya tertuju pada jam dinding segede gaban yang tersimpan di penjuru ruang tamu, menunjukan pukul 4:25 WIB, sebentar lagi azan subuh berkumandang.

"Mau kemana bang??." untuk pertama kalinya sang kepala keluarga angkat bicara, ketika melihat kavin berdiri.

"Solat." jawab kavin singkat "dan satu hal lagi, Pokok nya hari ini aku mau sekolah, kalo tetap gak boleh, seharian ini aku ga bakal makan apa pun." setelah mengucapkan itu kavin melenggang pergi meninggalkan kedua orang tua nya yang tampak cengo, menatapnya tak percaya.

"Issh,, dasar nyebelin, udah nyebelin, kepala batu, ngeyel, hidup lagi." kata vionna jengkel.

"Intro mbak bro, dia anak siapa, nurunin sifat siapa, jadi sabar ini ujian." ucap aresh berusaha menenangkan vionna dengan menepuk-nepuk punggung istrinya, padahal nyata nya dia ngajak ribut. Terbukti wajah vionna yang berubah merah, kalo ditambah tanduk di kepalanya 😈, keren tuh 😎😎😎

"Lo ngomong apa resh?." delik vionna tajam, membuat aresh menelan saliva nya kasar.

"Eumm itu nganu loh vi, eumm apa ya itu apa eumm ada monyet berbulu cokelat gitu iya emang gitu." aresh garuk-garuk belakang kepalanya tak lupa cengengesan watados nya dan perkataan nya yang memusingkan belibet istilah nya mah. kikuk sendiri kan dia.

"dasar suami ga tau diri, bukannya belain istrinya malah leha-leha, dan sekarang malah ngatain istrinya. bego lo aresh suami laknat lo." vionna melingkarkan tangan kanan nya di leher aresh kemudian menjitak kepala aresh berkali-kali, sementara aresh berusaha melepaskan dirinya dari cengkraman vionna.

KAVINAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang