6. mulai bandel

34 6 0
                                    

  Suasana di dalam mobil tampak hening, aresh dan vionna tampak tak ada yang mau untuk memecah keheningan itu. Aresh tampak sibuk menyetir, sementara vionna entahlah, sedari kemarin hatinya di landa rasa khawatir, perihal kondisi salah satu putra nya.

Yaa.. Setelah menemui dalvie, tadi. Vionna tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Membuat aresh yang duduk di samping nya, mengernyit heran. Tumben istrinya itu diam, biasanya juga banyak tingkah.

"Lo mau mampir kemana dulu, gue antar sekalian." tanya aresh, memecah keheningan.

Namun pertanyaan itu tak kunjung di jawab, oleh istrinya.

"Vi.." panggil aresh dengan intonasi suara yang keras, membuat vionna tersadar dari lamunannya, dan menatap tajam wajah tampan aresh yang tengah fokus menyetir.

"Lo apa-apaan sih, pake tereak-tereak segala, gue juga ga budeg."solot vionna.

Aresh menghela nafasnya, sabar-sabar. "Ya salah lo sendiri, gue tanya ga di jawab." balas aresh, tanpa memandang lawan bicaranya, karena fokus menyetir.

"Sorry.. Gak ke denger." kata vionna pelan.

Aresh maupun vionna kini tenggelam dalam keheningan lagi.

"Lo mau kemana dulu, biar gue yang anter." ucap aresh mengulang pertanyaan nya.

"Ke toko kue, siang ini gue ada janji sama anne."

Aresh mengangguk, mengiyakan ucapan vionna.

"Emang rencana buat buka butik itu udah clear??." tanya aresh lagi.

"Udah. Semuanya udah beres, gedung udah dapet, tinggal di tempatin aja." jawab vionna lesu.

Aresh melirik vionna, lewat ekor matanya. Ada apa dengan istrinya itu? Tumben-tumbenan.

"Lo kenapa sih vi? Kalo ada masalah, coba cerita sama gue."

Vionna menatap aresh, kemudian ia menghela nafasnya. "Entahlah resh, semalam gue terus kepikiran ucapan aldy."

Aresh menepuk pundak vionna dengan tangan kirinya "percaya sama gue, anak kita itu baik-baik aja, dia kuat. Kayak tokoh avengers favorit nya." aresh terkekeh, mendengar ucapannya itu. setiap kali, membicarakan avengers ia rasa-rasa nya ingin kembali ke masa lalu, dimana anak-anak nya masih kecil dan tidak mau di tinggal oleh nya.

"Lo nangis resh?." tanya vionna, membuat aresh menghapus air matanya kasar, yang entah sejak kapan meluncur mulus di pipinya.

"Hahaha... Nggak."

Vionna menghapus air mata aresh yang masih setia meluncur di pipinya.

"Berhenti in dulu mobil nya." perintah vionna yang langsung di turuti aresh.

Aresh menepikan mobil nya di pinggir jalan. Setelah itu ia menatap wajah cantik istri nya.

"Gue yang sedih, kenapa lo yang nangis hmm?." tanya vionna. Aresh terkekeh, sambil menggelengkan kepalanya.

"Ke inget aja gitu, waktu abang sama dalvie masih kecil, dulu mereka paling suka main sama gue, main avengers-avengers an lah, kalo gue mau berangkat kuliah, ada aja cara mereka berdua ngalangin gue." cerita aresh, sambil menyandarkan tubuh nya di jok.

"jadi cerita nya lo pengen flashback, gitu."

Aresh tertawa mendengar perkataan vionna.

"Ya gitu.. Lah."

Vionna mendengus, kemudian menatap wajah tampan aresh lama.

"Resh.." panggil vionna membuat aresh menoleh ke samping, membuat mereka saling ber tatap-tatapan. Lama, mereka terkunci dalam tatapan satu sama lain. Hingga vionna memalingkan wajahnya.

KAVINAYAحيث تعيش القصص. اكتشف الآن