1. ngeselin

122 9 0
                                    

"KAVIN....."

".................."

"KAVIN....."

"....…............"

"KAVINDERA RIZAD SAUQII..."

Dug

"Wanjirr.. Lo kalo mau berhenti bilang-bilang dong SMS kek, telpon kek, sakit nih idung mancung gue."omel seorang pemuda bertubuh mungil sambil memegangi hidungnya yang terasa sakit karena menabrak punggung kokoh pemuda di hadapannya yang tiba-tiba berhenti berjalan, ketika ia tengah berlari kencang tadi.

"Untung idung gue ga mimisan, apalagi jadi pesek."Fandi terus saja mengomel, sambil meraba-raba hidungnya, memastikan apakah hidungnya itu masih mancung atau menjadi pesek, lalu tertinggal di pundak kokoh sahabatnya.

"Ckk..."Kavin berdecak jengkel. Ya jelaslah tidak perlu di tanya lagi, apalagi tatapan siswa-siswi yang kebetulan sedang berada di koridor, tengah menatap mereka berdua. Ada yang menatap mereka kagum, dan ada juga yang menatap mereka sebal. Tentu saja yang menatap mereka dengan sebal di dominasi para cowok yang iri akan ketampanan mereka, kalo cewek hadeuhh... Pada ngiler semua mereka mah, apalagi tatapannya pada mupeng semua

Kavin memutar bola matanya malas ketika sahabatnya tidak berhenti mengomel, alhasil ia pun meninggalkan Fandi yang masih saja mengomel. Sekarang bukan masalah hidungnya lagi, melainkan karena kucingnya yang lagi bunting, namun si kucing jantan nya yang sedang Fandi pertanyakan.

"Kira-kira bokap nya si anak kucing itu siapa ya vin, kan kasihan entar kalo ga ada bokapnya, si anak kucing itu jadi anak haram. Pulang sekolah lo bantu gue nyari suaminya kucing gue yuk Vin.. Vin.. Vin.." Fandi terus saja mengoceh sambil terus memanggil nama sahabatnya, hingga tak menyadari jika si empunya nama sudah raib di hadapannya, hingga seorang cowok berkaca mata memberi tau Fandi.

"Fan,, si Kavin udah pergi, noh." ucap cowok bername tag 'Dito Prakasa' yang langsung membungkam mulut Fandi yang sedari tadi berkicau kek burung beo.

1 detik

2 detik

3 detik

Fandi masih bungkam hingga...
"Eh anjirr,, gue di tinggal." jerit Fandi, membuat semua orang yang berada di koridor refleks menutup telinga mereka, saat mendengar suara 100 oktav si cerewet Fandi.

- - - - - - - - - - -

"Nay,,hari ini kita mau kemana dulu nih, ke sekolah atau ke mall dulu??." Tanya seorang gadis berseragam putih abu, sambil fokus menyetir, kepada gadis yang duduk di jok sampingnya.

Naya gadis yang di tanya itu, tampak mengetuk-ngetukan jari telunjuknya ke dagunya. Berlagak berpikir ternyata, padahal ngga sama sekali.

"Emang sekarang udah jam berapa, syif??." Tanya Naya pada gadis yang duduk sendirian di jok belakang, sambil memainkan ponselnya.

"Jam setengah sepuluh kurang lima menit, nay." Jawab syifa sambil melirik arloji pink nya yang bertengger manis di tangan kiri. Lalu memainkan ponselnya lagi.

Naya hanya menganggukan kepala tanda mengerti. "Jadi sekarang kita mau kemana dulu nih??." Tanya dara lagi, karena pertanyaan nya tadi tak kunjung di jawab Naya.

"Nanggung bentar lagi istirahat, mending kita ke mall dulu, gimana??."

"Bagus tuh,,gue setuju." sahut syifa dari belakang

"Boleh." ucap dara menyetujui, kemudian menginjak pedal gas mobilnya, dengan kecepatan penuh menuju pusat perbelanjaan yang berada di jakarta.

- - - - - - - - - -

KAVINAYAWhere stories live. Discover now