Part 5 - Tidak Ada Rasa

1.6K 226 17
                                    

Aisha memikirkan ulang untuk berhenti bekerja. Ia telah menghubungi temannya yang mempunyai usaha online. Temannya bilang jika sekarang saingannya banyak dan belum lagi pendapatan yang tidak bisa diprediksi.

Aisha menjadi mengurungkan niatnya untuk berhenti dari pekerjaannya sekarang. Kebutuhan keluarganya meningkat tiap tahun dari mulai sembako dan lainnya. Iapun harus memiliki tabungan untuk orangtuanya jika ada keperluan seperti berobat ke rumah sakit. Mengundurkan diri bukan jalan yang baik, pikirnya. Aisha memutuskan untuk kembali bekerja.

Lintang : Mami!!

Aisha : Ya?

Lintang : Aku kangen

Aisha : Masa?

Lintang : Iya, oia gimana Omnya temenku?

Aisha : Baik-baik aja, kita temenan.

Lintang : Masa cuma teman,

Aisha : Emang maunya jadi apa?

Lintang : Pacar.

Aisha : Kamu ini ya, aku udah bilang kan. Aku sama dia itu cuma teman. Kami berbeda, barbie..

Perkenalan Aisha, Lintang dan Ambar dimulai dari sebuah aplikasi. Dimana mereka sebagai pembaca di aplikasi yang menjadi wadah para penulis untuk berkarya. Terutama penulis baru seperti Lintang dan Ambar. Aisha hanya sebagai pembaca. Ia tidak bisa merangkai kata-kata menjadi sebuah cerita. Meskipun mempunyai kisah kehidupan yang menarik.

Lintang : Mami selalu begitu!

Aisha : Udah cukup jangan ngebahas dia lagi ya.

Semalam Aisha membuat status di WA nya. Dan tidak sangka Malik mengomentarinya. Diam-diam Aisha senang namun setelah mereka berlanjut chat. Ia bisa menilai jika Malik mempunyai wawasan yang luas sehingga membuatnya merasa bodoh jika bertukar pikiran. Aisha hanya lulusan SMA. Belum lagi Malik selalu tertutup masalah pekerjaannya. Dari sanalah Aisha berpikir jika mereka tidak cocok bersama. Malik bisa mendapatkan gadis yang sederajat dengannya. Dan itu bukan dirinya.

Ada rasa kecewa tentu saja. Siapa yang tidak mau mempunyai kekasih atau suami dengan pekerjaan yang dibilang bisa membuat bangga. Tapi apa daya, Aisha tahu diri. Lagipula belum tentu Malik menyukainya.

Aisha mendesah, tidak membalas chat dari Lintang. Ia menyenderkan punggungnya yang lelah seharian bekerja ke kursi. Hidupnya terasa hampa sekali. Berulang kali mencoba dekat dengan pria. Ia tidak merasakan ketertarikan lebih, semua karena kekecewaan yang mendalam terhadap pria. Malah bosan dan semu.

1 tahun kemudian...

Usianya hampir memasuki 31 tahun. Aisha mulai resah. Jodohnya tidak kunjung datang. Ia sudah mulai lelah. Apa yang harus dilakukannya? Apa yang salah dalam dirinya? Itulah pertanyaan di dalam benaknya. Aisha putus asa jika memikirkan pendamping hidup.

Semua pria seakan menjauh darinya. Namun 2 hari ini ada seseorang yang menunggunya di depan Garment. Pria yang telah menyakitinya. Ia pergi begitu saja tanpa bilang sepatah katapun dan sekarang kembali. Aisha sudah berang dengan kedatangannya.

"Aisha!!" panggilnya saat melihat gadis itu keluar dari gerbang. Aisha melengos dan berjalan menghindar. Pria itu berlari mengikuti. Ditariknya tangan Aisha. "Aku mau bicara,"

"Nggak ada yang perlu kita bicarain lagi," ucap Aisha ketus. Ia menghentakkan tangan yang mencekalnya.

"Aku mau kita bersama lagi seperti dulu,"

Feeling  (GOOGLE PLAY BOOK & KBM APP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang