Part 2 - Minder

1.7K 287 13
                                    

Hari semakin senja, Aisha berjalan pulang menuju rumah. Kini ia menikmati kesendiriannya. Belum ada seseorang yang mengisi hatinya kembali. Ia hanya fokus pada pekerjaan.

Ia mampir ke sebuah cafe hanya untuk minum kopi saja. Seraya menunggu pesanan ada chat masuk dari teman dunia mayanya yang lain.

Lintang : Mami!!

Aisha tertawa bagaimana gadis itu memanggilnya. Dari kedekatan merekalah sehingga mempunyai panggilan khusus.

Aisha : Ya?

Lintang : Nggak kangen Barbie kah?

Aisha : Nggak tuh.

Lintang : Kok Mami jahat ya,

Aisha : Aku baik hati lho.

Lintang : Nggak! Mami apa kabar?

Aisha : Baik, kamu?

Lintang : Baik juga, Mami jangan galau lagi ya.

Lintang pun tahu permasalahannya. Aisha menceritakan juga pada gadis itu.

Aisha : Iya Mami udah kebal.

Lintang : Masa?

Aisha : Iya, Barbie sayang..

Lintang : Tumben manggil sayang?

Aisha : Hahaha

Lintang : Mami mau dikenalin sama Omnya temanku kah?

Aisha : Kamu ini ada-ada aja.

Lintang : Beneran Mami, mau ya. Dia kerja di pelayaran kok.

Aisha : Nggak ah, aku minder.

Lintang : Ish! Selalu begitu. Cuma kenalan aja, nggak apa-apa.

Aisha : Nggak Barbie, makasih. Kamu tau kan aku biasa-biasa aja.

Lintang : Jadi teman kan nggak apa-apa, Mami.

Aisha : Ya udahlah, terserah kamu.

Lintang : Yeyy! Aku kasih nomor WA Mami ya.

Aisha : Iya.

Gadis itu menggelengkan kepalanya. Pelayaran? Ia tidak habis pikir dengan sahabatnya itu. Aisha sadar diri jika ia tidak sepadan dengan pria itu. Bermimpi pun tidak. Mungkin jadi teman tidak apa-apa.

Pesanan Aisha datang. Ia menyeruput kopinya sedikit demi sedikit. Tatapannya tertuju pada orang yang lalu lalang. Ia duduk di dekat kaca dan memperhatikan keluarga kecil yang terlihat bahagia. Sontak hatinya begitu iri. Kapan ia akan pada posisi dimana ada seorang suami yang mendampingi dan buah cinta mereka. Perasaannya mencelos. Mungkin belum waktunya. Ia selalu berbaik sangka. Karena tidak mau terjerumus dalam lubang yang sama yaitu patah hati.

Aisha baru menyadari jika cafe yang di datangi adalah tempat dimana kenangannya  bersama Krisna terukir. Kenapa kakinya melangkah tanpa ia sadari.

Feeling  (GOOGLE PLAY BOOK & KBM APP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang