Fragmen 19

104 11 0
                                    

Kita masih mencecar ratusan Sandekala yang menerobos hutan hitam di hadapan kita. Menerobos di antara kelamnya senja jingga. Tapi tak ada satu pun Sandekala yang berhasil melangkah di sungai kering itu. Semuanya musnah menjadi abu, tertiup angin malam, hilang perlahan-lahan bersama rasa sakit masa lalumu.

Senja berakhir dan semuanya sirna. Tak ada lagi Sandekala di tempat ini.

Kita semua berdiri tapi masih terdiam dalam kebisuan.

Rikkie menari girang saat semua ini ternyata lebih mudah dari yang dia kira.

Shen sibuk menggerutu mengenai hal yang sama.

Flo dan Nora tersenyum senang, kekhawatiran yang sempat mendera mereka ternyata sirna seketika.

Perempuan yang aku lupa namanya itu hanya tersenyum tipis saat aku memandang.

Dan kau terdiam, ekspresi yang belum pernah aku lihat sebelumnya.

Sorot matamu penuh keharuan. Matamu berkaca-kaca, berkilau diterpa siluet cahaya bintang yang terpantul dari senjatamu ke mata indahmu. Kau seperti hendak menumpahkan air mata tapi aku tahu kau mencoba untuk menahannya. Aku tahu apa yang sedang kau rasakan saat ini.

Ya, Danny, ini adalah kenyataan.

Kenyataan yang indah.

Kenyataan yang diawali dengan rasa manis dan diakhiri kebahagiaan.

Kita berhasil, Danny.

Kita berhasil!

Kie Light #2: Tunggang Gunung (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang