07. Hurt.

9.7K 1.3K 37
                                    

Jungkook mengerjapkan matanya yang terasa lengket. Ia menggerakkan tangannya dan merasakan kekangan kuat yang membatasi geraknya. Pemuda itu menengok ke atas dan menemukan tangannya masih terkekang oleh benda besi yang biasa digunakan oleh oknum penegak keadilan. Jungkook terisak pelan begitu merasakan kakinya benar-benar sakit hingga untuk bergerak saja sulit.

'Uh- hhh. .'

Tak jauh dari tempat pemuda itu terbaring, Taehyung duduk memperhatikan sembari menghisap rokok. Kemudian ia mendekati tubuh mungil Jungkook, melemparkan sisa rokoknya yang masih menyala hingga mengenai kulit putih itu, meninggalkan bekas terbakar berwarna kemerahan.

'Ugh-'

"Halo, Jungkook. Selamat pagi." Sapanya ramah. Laki-laki berparas bak malaikat itu duduk dan tangannya mengusap helaian berbau apak milik Jungkook.

"Hmm, tebak, sudah berapa lama kau menjadi penghuni basement ku, Kook?"

Jungkook bahkan tak tahu pagi dan malam serta tanggal berapa sekarang. Disini tak ada apa apa kecuali mayat Hayoung.

Tunggu,-

Kemana mayat Hayoung?

"Kau disini sudah lima hari dan kau mencari kingka itu?"

"Hoo, mayatnya sudah tak ada. Aku menguburnya karena ia sudah busuk. Jadi kau akan sendirian disini, Jungkook-ah."

Persetan, Jungkook ingin pulang walaupun bertemu dengan sang paman. Setidaknya itu lebih baik dibanding terkekang dengan borgol ditangannya.

Jungkook tak ingin menangis lagi. Ia merasa kalau air matanya sudah habis karena terlalu banyak mengeluarkan untuk hal seperti ini. Bajingan itu senang sekali melihatnya tersiksa. Entah dia itu seorang sadistik atau bukan, persetan. Taehyung itu benar-benar psikopat.

"Hei, lihat kemari, Jeon." Kulit tangan bertekstur kasar dan tebal itu tiba-tiba mengusap leher hingga tulang selangkanya, membelai pelan hingga dirasa berbahaya.

"Kau begitu indah. Dan aku adalah satu-satunya yang tahu bagaimana keindahanmu itu."

SRAK

'AKH-'

'Brengsek idiot.'

Bagian di dekat tulang selangkanya disobek dengan menggunakan ujung pisau yang tajam.

"Maaf, ini terlalu menyenangkan bagiku, Jungkook. Dan itu adalah hukuman untukmu juga."

"Dibalik tampangmu yang polos itu, ternyata sifat aroganmu tinggi juga."

'Masa bodoh.'

Lagian, siapa juga orang tolol yang rela menatap mata dari seseorang yang telah menyiksanya hingga sakit begini?

Meskipun, Taehyung adalah orang yang disukainya selama dua tahun terakhir.

------------

Entah apa yang membuat Taehyung begitu baik sampai rela membopong tubuhnya dan nyaris dipenuhi darah ke lantai atas sekarang ini. Dibalik raut wajah kelewat dinginnya, ada pula raut khawatir yang tersimpan. Kalau Jungkook tak salah lihat juga, Taehyung sempat panik melihat darah yang mengucur dari tulang selangkanya tadi.

BYUR

"YAA!!"

Bajingan psikopat itu menjatuhkan tubuhnya tiba-tiba ke dalam bath ub. Rasa dingin sekaligus perih Jungkook rasakan secara bersamaan.

'Cerdas dan bodoh disaat yang bersamaan. Great, Taehyung, great.'

"Bersihkan tubuhmu, Jungkook."

Killer +taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang