27th Antara Arcturus dan Canopus

19.1K 2.4K 821
                                    

Taeyong membuka matanya waspada saat suara gaduh terdengar dari luar tenda kemahnya, bulan tepat di atas kepala dan suasana yang dingin dan gelap membuat Taeyong berpikir bahwa ia sangat mudah di serang.

"Pemberontak." Gumamnya saat mendengar dentingan pedang yang beradu.

Ia mengambil pedangnya lalu berjalan pelan untuk keluar dari tenda, ia berusaha untuk tidak menimbulkan suara langkah kaki.

Taeyong menyibak sedikit tendanya dan mengamati situasi yang kacau, dalam hati ia mengutuk siapapun orang dibalik pemberontakan ini.

"Johnny." Gumamnya saat melihat sosok Johnny keluar dari kegelapan.

"Taeyong! Kau tidak apa-apa?"

Taeyong berjalan keluar dari tenda lalu menatap sekitar yang sunyi senyap, aroma darah begitu pekat tersapu angin malam. Ia melirik Johnny yang membersihkan pedangnya dari darah.

"Kenapa kau disini?" Tanya Taeyong waspada.

Johnny menatap Taeyong dengan alis menukik, "aku menyusul mu, tentu saja! Aku membunuh pemberontak yang ingin membunuh mu!"

"Selarut ini?"

"Aku mendirikan tenda di dekat sini dan wajar aku bertemu dengan mu saat aku mengecek keadaan sekitar."

Taeyong menatap Johnny penuh curiga, namun karena ia telah berteman sejak kecil dengan Johnny, Jaehyun dan Jungwoo jadi ia berusaha percaya. Taeyong kembali menyimpan pedangnya di sarung kulitnya, ia melirik Johnny sekilas lalu matanya kembali waspada pada keadaan sekitar.

"Dasar brengsek." Gumam Taeyong marah, ia melihat belasan pengawal dan beberapa pemberontak tewas bersimbah darah.

Johnny menepuk bahu Taeyong yang hanya dilapisi jubah dari katun. "Aku tidak akan membiarkan mu mati di tangan para pemberontak."

Taeyong mengangguk pelan lalu berjalan membelakangi Johnny, ia ingin melanjutkan pengecekan keadaan sekitar.

Johnny tersenyum tipis, ia mengayunkan pedangnya sesaat sebelum mengintai punggung sang sahabat, ia tersenyum setelah menemukan titik dimana ia ingin menembusnya.

"Karena kau-" Johnny menjeda ucapannya.

Taeyong menyerit, ia hendak berbalik untuk menatap Johnny namun tiba-tiba rasa sakit menjalar cepat di punggungnya.
"Aarrgghh!!"

"Karena kau harus mati ditangan ku!" Katanya dingin. Tangan Johnny semakin mendorong pedangnya hingga menembus tubuh Taeyong.

Taeyong menatap pedang yang menembusnya dengan tatapan terkejut, ia memuntahkan darah segar lalu limbung ke tanah. Napasnya tersenggal pendek.
"K-kau.. Ugh! Ken- kenapa John.."

"Aku hanya ingin lebih dari sekedar raja Canopus. Aku ingin Arcturus dan Centaury menjadi milik ku."

Taeyong menarik napas dengan berat, rasa sakit menjalar keseluruh tubuhnya.
"Pengkhianat!" Katanya lemah.

Johnny terkekeh lalu mencabut kasar pedangnya, "ya, itu aku.. Temui Jaehyun dan Doyoung di neraka lalu gunjingkan aku disana."

"Jae.. Hyun.. Doyoung? Kau pengecut! Menusuk teman-teman mu dari belakang."

"Aku tidak peduli, intinya aku menang!"

Taeyong tertawa pelan, mengejek dirinya yang baru mengetahui siapa dalang dibalik matinya Jaehyun dan Doyoung saat nyawanya berada di tenggorokan.

"Sebenarnya aku mengincar mu saat itu, tapi ternyata Jaehyun yang menyelamatkan Mark.  Hahaha! Tidak apa-apa.. Jika dia hidup saat itu, dia juga akan mati saat ini. Tidak peduli siapa yang mati terlebih dahulu yang terpenting kerajaan kalian jatuh ke tangan ku."

The ArcturusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang