21st Special Jaemin

22.3K 2.4K 262
                                    

Jaemin menatap hamparan bunga teratai yang memenuhi kolam istana, ia memasukkan kakinya kedalam air dan menikmati suasana tenang dan sejuk di Rigel. Ini pertama kalinya ia di Rigel dan suasana seperti ini mengingatkan dirinya tentang Archernar.

"Jaem?"

Jaemin mendongak dan melihat Mark datang masih dengan jubah tidurnya.

"Hyung kenapa bangun sepagi ini?" Tanya Jaemin lembut.

Mark tak menjawab apapun dan langsung merebahkan dirinya di lantai kayu teras paviliun, kepalanya ia baringkan di paha sang istri lalu kembali memejamkan mata.

"Hyung, nanti kau jatuh dan masuk kedalam kolam." Kata Jaemin sambil menahan tawa.

"Tidak apa-apa.."

"Kalau masih mengantuk kenapa bangun sepagi ini?" Tanya Jaemin, tangannya terulur untuk mengusap helaian rambut Mark yang berantakan lalu mengecup kening suaminya itu.

Mark mengeratkan jubahnya tanpa membuka mata. "Aku tidak ingin tidur sendirian.."

Jaemin terkekeh pelan, "hyung kan biasa tidur sendirian.."

Mark berbalik lalu memeluk perut Jaemin dan bergumam tak jelas yang berhasil membuat tawa Jaemin pecah.

"Hyung.. Hyung.."

Semilir angin pagi menerpa lembut wajah Jaemin membuat senyum pendamping sirius itu mengembang cantik.

"Hyung.."

"Hmm.."

Jaemin menghentikan usapan tangannya pada rambut Mark. "Sebelum pernikahan Haechan minggu depan, ayo pergi ke suatu tempat.."

Mark mengubah posisinya menjadi terlentang, ia menatap Jaemin yang balas menatapnya.

"Kemana?"

"Alderamin.."

Mark menatap Jaemin sejenak sebelum memilih untuk duduk disisi sang istri.
"Kau rindu ayah dan ibu?"

Jaemin tersenyum tipis, "aku hanya rindu dengan suasana Archernar, Alderamin adalah kota kelahiran ku sekaligus ibu kota Archernar.. Disana aku tumbuh besar dan menikmati kasih sayang orang tua ku.." Kata Jaemin lemah.

Mark menggenggam tangan Jaemin lembut lalu mengecupnya hangat.
"Maafkan aku.."

"Tidak hyung! Bukan masalah itu, aku- aku hanya rindu karena suasana pagi hari disini mengingatkan aku dengan ibu ku."

Mark mengangguk. "Baiklah, kita kembali besok dan langsung berpisah dengan rombongan."

"Terima kasih hyung.."

"Apapun untuk mu, sayang." Ucap Mark lembut, ia mengecup kening Jaemin singkat sebelum kembali merebahkan diri di paha Jaemin.

Jaemin tertawa pelan. "Astaga.. Hyung masih mengantuk?"

Mark mengangguk cepat, lengannya semakin erat melingkar di perut Jaemin.
"Aku mengantuk.."

"Kenapa bangun sepagi ini?"

"Sudah aku katakan, aku bangun karena tidak bisa tidur tanpa mu."

Jaemin tertawa pelan lalu mengusap kepala Mark lembut, ia juga bersenandung pelan agar Mark tertidur.

.......

Jaemin sedang menikmati teh dan buah bersama dengan Renjun dan Haechan di kursi taman, mereka sesekali tertawa dengan candaan yang mereka lontarkan. Jaemin dan Renjun tidak berhenti mengupas buah dan meletakkannya di piring Haechan, hingga Haechan mendesah kekenyangan.

The ArcturusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang