26th Antara Centaury dan Canopus

21.4K 2.4K 514
                                    

Waktu berjalan begitu cepat, Mark menatap sorak-sorai ribuan rakyat yang terlihat dari menara tertinggi istana. Hari ini adalah upacara pemberian nama anggota baru kerajaan Centaury, hari dimana untuk pertama kalinya Mark merasakan iri dan bahagia dalam waktu bersamaan.

"Aku gugup."

Ia menoleh saat suara Yukhei memecah keheningan. "Aku mengerti perasaan anda Yang Mulia."

"Eyy! Menjijikan saat mendengarnya dari mulut mu." Balas Yukhei.

"Karena pewaris mu sudah lahir, kau akan naik takhta kan?"

"Ya, tapi mendengar mu memanggil ku Yang Mulia membuat ku kesal."

Mark tertawa pelan lalu mengulurkan tangannya. "Selamat atas kelahiran putra pertama mu Yukhei, aku tidak masalah harus kembali ke Centaury lima atau sepuluh kali lagi hanya untuk mengucapkan selamat untuk kelahiran anak mu."

"Oh! Kalau begitu aku akan mengajak Haechan membuat sembilan adik untuk putra pertama ku agar aku dapat memastikan kebenaran ucapan mu."

"Hyung pikir dia kucing yang melahirkan banyak anak? Bahkan Moki tidak melahirkan." Kata Jeno jegah.

Alis Mark dan Yukhei menukik tajam, "istri ku bukan kucing, Lee Jeno!"

"Akh! Ampun hyung!" Jeno menjerit tertahan saat tangan Mark tiba-tiba menarik jambangnya.

"Satu lagi, Moki itu kucing jantan! Tidak ada dominan seperti mu ataupun submisif seperti Renjun mu! Jika mereka mendengar kata-kata mu, mungkin kau tak akan melihat kelahiran anak pertama mu."

"Iya-iya!!"

Mark mendengus lalu melepaskan tarikannya pada jambang Jeno dan seketika Jeno mengusap kepalanya.

"Bagaimana dengan pemberontakan di perbatasan Arcturus?"

"Ayah kami sedang menanganinya, mungkin jika situasi tidak juga kondusif aku akan bergabung."

"Mark? Kau yakin?"

"Aku yakin."

"Pemberontakan kali ini cukup besar, ini salah satu ancaman dari aliansi kerajaan kecil itu. Sebenarnya aku juga bingung, darimana mereka mendapat simpatisan sebanyak itu?"

"Bukankah itu prajurit gabungan dari beberapa kerajaan kecil dan orang-orang pelarian dari kerajaan kita?" Kata Jeno pelan, tangannya terlipat di depan dada dan wajahnya menyerit serius.

Mark menarik helaian rambutnya frustasi, "aku lengah saat mendapat kabar kehamilan Jaemin."

Yukhei menghela napas pelan sebelum mengambil gulungan perkamen dari Canopus.
"Bukan karena kau lengah, tapi ini."

Mark mengambil perkamen yang diberikan Yukhei, perkamen dengan tabung aluminium yang berwarna biru dan penuh ukiran keping es.

"Canopus.." Gumam Mark.

Jeno yang paham situasi segera menatap Yukhei dengan tatapan terkejut, "duri dalam daging?"

Yukhei tak menjawab apapun, ia meminta Jeno menunggu Mark selesai membaca. Beberapa saat terlewati dalam hening hingga suara kertas diremat terdengar samar.

"Bajingan!"

"Dia meminta putra pertama mu dan Haechan kembali dengan ancaman pemberontakan?!" Kata Mark dengan geraman rendah.

Yukhei memijat pelipisnya lalu menatap Mark kebingungan, "apa yang harus aku lakukan?"

"Tentu saja mempertahankan keduanya! Keluarga mu dan kerajaan kita!" Kata Mark menggebu.

The ArcturusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang