Ch. 12

15.4K 3.2K 153
                                    

"Woo?" Tanya seseorang pada rekannya melalui handy talkienya.

"Iya ko?" Jawab rekannya pada orang itu.

"Johnny mana hah?" Ya, dia Qian Kun yang sedang sewot bertanya tentang Johnny.

"Ah, itu ko, tadi dia mau ke parkiran, tapi karena ketemu staff yang agak- hot, yaa dia jadii... You know what i mean lahh ko." Tutur Jungwoo.

"Bangsat." Umpat Kun kesal.

"Koko gausah marah-marah deh. Aku langsung ke parkiran aja. Nanti koko tinggal nurunin trash bag nya disitu." Ucap Jungwoo yang membuat Kun berhenti mengumpat.

Setelah Kun menjawab ya, Jungwoo segera melesat ke parkiran belakang yang lumayan sepi.

Sementara Kun sedang berusaha keluar dari turbin museum. Ya, sehabis ia mencuri guci antik dan menggantinya dengan guci palsu, mengharuskannya keluar lewat turbin angin.

Perlahan-lahan Kun melewati turbin atas yang sudah ia matikan listriknya. Kemudian ia memanjat beberapa pembatas.

Sesampainya diluar turbin, Kun menutup pembuka turbin itu dengan besi yang sebelumnya ia keluarkan. Baru ia menghidupkan kembali listrik dalam turbin itu.

Kun mengaitkan sebuah trash bag yang isinya merupakan sebuah guci antik pada seutas tali sedang dan mulai mengaitnya.

"Jungwoo?" Panggil Kun di handy talkienya.

"Iya ko? Btw koko dimana sih? Kok aku gak liat?" Tanya Jungwoo polos.

"Kok kamu pinter sih woo. Ini museum tingginya 42 meter. Terus koko lagi di rooftopnya. Yakali kamu ngeliat koko." Jawab Kun sedikit gemas pada Jungwoo.

"Ehehehe, iya juga sih ko. Yaudah ko, turunin aja trash bag nya." Tutur Jungwoo.

Setelah trash bag itu sampai di bawah, Jungwoo segera melepas kaitan di trash bag itu lalu memasukkannya dalam tas backpacker hitamnya.

Tidak lama, Kun ikut turun. Ia juga melepas tali dan kaitnya, lalu memasukkannya ke tasnya sendiri.

"Sekarang tinggal cari Johnny." Ucap Kun sambil membenarkan gendongan tasnya.

Jungwoo mengangguk lalu membenarkan topi hitamnya. Kemudian mereka berdua berkeliling ke dalam museum mencari Johnny.

Sesampainya di museum, mereka berdua dikejutkan dengan datangnya beberapa polisi dengan pakaian serba hitam dengan ciri khas rompi anti peluru besar di dada.

"Ko, jangan bilang kalo-" Jungwoo melirik Kun sesaat.

"Ga mungkin, semua listrik udah koko matiin." Desis Kun.

"Letnan, bisa saya cek mereka berdua?" Seorang polisi dengan senjata riffle snapback bersiap mengecek tas Kun dan Jungwoo.

"Cek tasnya, tampang mereka mencurigakan." Jawab si Letnan.

"Mampus." Ucap Jungwoo dan Kun bersamaan.

Setelah beberapa saat pemeriksaan, polisi tadi mengeluarkan trash bag besar dari tas Jungwoo.

"Letnan," Panggil si polisi pada atasannya itu. Membuat semua anggota kepolisian menoleh.

"Mereka menyembunyikan ini." Polisi tadi membuka trash bag yang berisi guci antik itu.

"Tahan mereka berdua. Termasuk tukang cabul tadi. Saya rasa mereka bersekongkol."






































Sengaja dibuat bertiga dalam satu chapter biar cepet selesai. Hehe😬

criminals, nct [✓]Where stories live. Discover now