Ch. 01

31.7K 5.2K 828
                                    

Satu persatu orang melangkahkan kaki keluar dari ruang persidangan. Setelah ketetapan hakim dengan ketukan palu, semua sudah tidak bisa diganggu gugat.

Namanya Park Jisung, anak SMA kelas 11 yang baru memasuki semester gasal. Seorang narapidana baru yang akan memasuki sel penjara selama 5 tahun.

Berkali-kali polisi yang membawanya dalam sel penjara mendorong punggungnya. Membuat remaja berusia 17 tahun itu sedikit berdecak kesal.

Ditambah dengan kaitan borgol yang sangat erat dikedua pergelangan tangannya, sudah pasti akan menyisakan bekas lecet memerah.

Sampai didepan sel, seorang polisi membuka gembok dari sel itu. Penampakan yang dilihat pertama kali oleh Jisung adalah gelap.

Selnya sangat gelap, seperti tempat yang sangat angker. "Cepat masuk." Polisi itu sedikit mendorong Jisung masuk ke dalam.

"Heol, gila apa!" Jisung kembali berdecak kesal. Sampai dengan berat hati kakinya melangkah masuk dalam sel.

Salah satu polisi melepaskan borgol Jisung. Lalu keduanya meninggalkan Jisung didalam sel yang sudah kembali terkunci itu.

Ceklek...

Lampu dalam sel itu menyala, menandakan ada orang selain Jisung didalamnya.

"Hey, psstt... Psst," Jisung yang merasa terpanggil menoleh ke sumber suara, matanya terbelalak.

Jisung kaget, pasalnya orang itu terlalu dekat jaraknya dengan Jisung. Ditambah dia seorang laki-laki.

"S-siapa?!" Jisung mundur beberapa langkah ke belakang mendekati pintu.

"Hahaha, anak baru ya?" Dia sedikit terkekeh lalu mengacak rambutnya yang berantakan itu.

"Jangan yut," Sebuah suara membuat orang dengan inisial yut yut itu menengok.

"Kenapa?" Dia menengok, tampak semua teman-teman satu selnya mendekati yuta dan menatap Jisung dengan tatapan aneh.

Bagi Jisung, lebih baik melakukan hukuman dilapangan daripada harus ditatap 17 narapidana seperti ini.

"Dia anak baru?" Seorang memecah keheningan.

"Iya paling." Jawab yang lain.

"Pasti masih SMA,"

"Tau darimana lo chan?"

"Keliatannya aja."

"Eh bocah, jan diem aja."

"Siapa nama lo?"

"Selow kali cas."

"Njun, kayanya kalo dia dijadiin percobaan, enak deh."

"Bener banget tuh hyung."

"Heh, jangan gitu. Udah-udah, kita introgasi dulu ni bocah."

Seseorang menggeret kursi karatan dan meletakkannya di pinggir meja. Jisung sedari tadi diam, bingung melakukan ataupun menjawab sesuatu.

"Duduk," Seseorang berambut merah dengan alis yang diskin itu menyuruh Jisung dengan sedikit penekanan.

"Buruan elah," Satu orang lainnya mendorong Jisung hingga kepalanya terbentur meja.

"Goblok lo John!"

"Tanggung jawab bego, anak orang ini!"

"Makanya jangan lelet."

"Kesian itu John palanya berdarah elah."

Jisung hanya dapat menyaksikan orang-orang disekitarnya menyalahkan satu orang yang mendorongnya tadi.

"Sorry, disini gaada P3K. Jadi biarin tuh luka sampe kering ya." Kata seseorang dengan halus. Menurut Jisung, dia orang yang baik waktu pertama bertemu.

"Oke, kita mulai." Seorang lagi mengambil salah satu kursi karatan lainnya dan meletakannya didepan Jisung.









Vomment, makasii


criminals, nct [✓]Where stories live. Discover now