Syifa berdiri sambil memandang jarum jam tangannya, sudah pukul 07:45 tapi Adam belum juga kembali . Lima belas menit lagi take off . Syifa menggerutu pelan dan mengehentakkan kakinya karena kesal .
"Adam kemana sih ngambil tiketnya aja lama banget " . Gerutu Syifa.
Adam berjalan pelan mendekati Syifa, kemudian ditutupnya mata syifa dengan tangannya, replek Syifa terkejut dan berteriak-teriak.
"Husstt.. jangan teriak-teriak . Ini aku, Adam " . Bisik Adam di telinga Syifa.
Setelah Adam melepas tangannya, Syifa langsung memukul bahu Adam dan pura-pura marah . Adam langsung mengeluarkan bunga mawar merah dari balik bajunya dan langsung membuat Syifa tersenyum sumringah.
"Kapan ya aku bisa lama marah sama kamu? " . Tanya Syifa sambil mencium bunga mawar pemberian Adam.
"Kalau aku udah ngga ada " . Jawab Adam pelan.
"Ngomong apa sih! Ayo nanti ketinggalan pesawat, mau? " . Ancam Syifa.
"Ngga papa ditinggalin pesawat asal jangan ditinggalin kamu " . Ucap Adam pelan.
"Udah gombalnya ? " . Syifa menatap Adam yang masih berdiri di belakangnya.
"Kalau buat kamu ngga akan pernah habis " . Jawab Adam .
Syifa tersenyum kemudian menarik tangan Adam, setelah selesai mengurus tiket mereka kemudian masuk ke dalam pesawat . Setelah memakan waktu satu jam berada di dalam pesawat untuk pergi ke pulau Dewata Bali . Akhirnya mereka mendarat dengan selamat . Syifa tersenyum dan menghidup udara segar bali . Ia dan Adam kemudian memesan taksi online dan berangkat ke penginapan .
_______Udara pagi yang dingin terasa menusuk tulang . Adam baru saja selesai melipat sajadahnya dan membuka jendela apartemen mereka, Sedangkan Syifa masih mengenakan mukenanya . mereka baru saja selesai shalat subuh berjamaah .
"Nanti aku mau joging sebentar, kamu mau ikut? " . Tanya Adam memecah keheningan.
Syifa melepas dan merapikan mukenanya, kemudian memandang Adam sejenak. "Ngga lah . Aku mau dirumah aja nyiapin sarapan, lagian ya kalau aku ikut entar yang ada susah lagi kan aku pakai gamis" . Jelas Syifa .
Adam tersenyum kemudian merangkul Syifa dan membawanya ke pelukannya,"Makasih ya, perempuan memang lebih baik dirumah . Aku janji ngga akan lama, aku cuma joging di dekat sini " . Ucap Adam sambil mengelus kepala Syifa .
Syifa tersenyum, setelah Adam melepas pelukannya, Syifa kemudian beranjak ke kamar mandi dan menyiapkan diri untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya .
Matahari mulai bergeser dan naik secara perlahan . Sinarnya sudah mulai memasuki celah dinding apartemen . Adam sudah siap dengan baju jogingnya, Syifa tampak terdiam memandang suaminya yang tampak berotot dan gagah . Wajah Adam tampak bersinar meskipun ia belum mandi, Syifa terkikik kecil ketika memikirkan hal itu .
"Fa, aku udah mau berangkat nih " . Ucap Adam .
Syifa bergegas menghampiri Adam dan mencium tangan Adam, diraih Adam kepala Syifa dan menciumnya, kemudian Adam pamit kepada Syifa, Syifa hanya bisa mengantar sampai pintu apartemen dan melambaikan tangan .
Setelah Adam masuk ke lift, Syifa kembali kedapur dan mulai memasak untuk sarapan mereka . Ia tengah memasak nasi goreng dan telor yang ditumis dengan campuran sayuran . Memang sudah kebiasaan mereka setiap sarapan mereka memakan nasi goreng . Dan Syifa maupun Adam tak pernah bosan memakan nasi goreng di setiap sarapan .
Pukul 7 lewat beberapa menit, Syifa sudah selesai dengan masakannya . Ia meninggalkan dapur dan bermaksud ingin membersihkan apartemen mereka sambil menunggu Adam datang .
YOU ARE READING
I Love You My Chef
Teen FictionREVISI Seorang wanita yang seharusnya bertutur kata lembut dan manis, rapi, dan anggun di mata laki-laki itu tidak ditemukan pada diri Syifa. Gadis berumur 18 tahun yang tiba-tiba saja menikah tak lama setelah kelulusan sekolah SMA-nya. Semuanya be...