Bab.2 Pengakuan

77 17 4
                                    

Keesokan harinya, Syifa bangun lebih pagi dan mulai berkarya di dapur, Adam baru saja keluar dari kamar mandi dan menuju meja makan, Syifa membawa dua porsi nasi goreng dan telor ceplok masakannya ke meja makan .

"Ayoo makan " . Ajak Syifa kepada Adam yang kemudian duduk dan mulai menyendok nasi goreng Syifa .

"Gimana? Enak? " . Tanya Syifa sambil menunggu jawaban Adam.

Adam masih mengunyah nasi goreng kemudian ia mengangguk . "Enak kok " .

Syifa tersenyum gembira kemudian menyendok nasi gorengnya . Belum satu menit nasi goreng itu ada dimulutnya ia langsung memuntahkan nasi goreng itu ke lantai .

"Asinnnnnn.. pedasssssss huhhh pedasssss " . Teriak Syifa sambil menyipasi mulutnya yang kepedasan.

"Minum dulu " . Adam menyudurkan gelas minum kepada Syifa .

Syifa menghabiskan satu gelas air putih yang diberikan oleh Adam, rasa pedas itu masih ada, namun tidak terlalu berasa lagi .

"Ini ngga enak, kamu kok ngga jujur aja sih " . Gerutu Syifa sambil membawa dua piring nasi goreng itu ke arah dapur . Imam berdiri dan mengikuti langkah Syifa .

"Tugas ku sebagai suami adalah memakan apa yang kamu masak . Ngga cerewet meskipun ngga enak " . Jawab Adam pelan.

Syifa mendengus kemudian mengambil dua keping roti dan satu toples selai storwberry . Mereka kembali ke meja makan .

"Hari ini mau ikut aku ke toko? " . Tanya Adam, berharap Syifa menjawab iya .

"Ngga ah, aku cape " . Jawab Syifa ketus.

Adam menghela napas, Syifa kembali ke sifat semulanya, ketus dan cuek . Mana Syifa yang manis kemaren ?

"Oh ya udah ngga apa-apa " . Jawab Adam pelan.

Mereka berdua menghabiskan sisa makan dengan diam, Adam menikmati rotinya kemudian berjalan ke arah kamar .

Adam telah selesai memakai bajunya dan siap untuk pergi ke toko, tiba-tiba ia dikejutkan dengan kehadiran Syifa yang tampak rapi. 

"Kamu mau kemana? " . Tanya Adam heran melihat penampilan Syifa .

"Ikut kamu " . Jawabnya sambil melangkah duluan.

"Lho.. bukannya tadi katanya cape? " . Lanjut Adam.

"Udah hilang " . Teriak Syifa yang sudah ada di dekat mobil. 

Mereka kemudian pergi menuju toko yang tak jauh dari rumah mereka, kurang lebih 15 menit akan sampai . Toko makanan itu tidak terlalu besar, bercat warna biru muda dengan nuansa musim panas sehingga nampak indah ketika dipandang dari luar .

Seorang pelayan datang dan menghampiri Adam, kemudian tersenyum ke arah Syifa ."Selamat datang kembali Chef, bagaimana dengan liburan anda? bukankah masih ada waktu 4 hari lagi? " . Ucapnya sopan.

"Yah, kami hanya berlibur di sekitar sini, jadi tidak butuh waktu yang lama . Oh ya bagaimana keadaan toko ?" . Tanya Adam sambil memandang sekeliling.

"Aman Chef, toko juga akhir-akhir ini ramai sekali " . Jawab pelayan itu.

"Oh baiklah kalau begitu saya ke ruangan dulu " . Ucap Adam sambil menggandeng tangan Syifa, Syifa yang tak pernah di gandeng oleh Adam pun langsung terkejut dan menatap Adam heran . Sementara Adam hanya biasa saja .

Adam membawa Syifa masuk ke sebuah ruangan, kemudian menunjukkan gambar beserta pangkatnya kepada Syifa. 

"Jadi kamu pemilik toko ini? " . Tanya Syifa tak percaya.

I Love You My ChefWhere stories live. Discover now