(07) Pedang Slaz

586 63 15
                                    

"Untuk ukuran seorang Mehdiard muda, kau tangguh sekali," ucap Orkanois berdiri dengan leher yang masih tertancap sebilah pedang. Ia berjalan sambil memungut tangan kanannya dan berkata, "Hingga kau bisa menghancurkanku seperti ini."

Keluarlah kabel dari dadanya menyambung tangan kanan Orkanois ke tubuhnya. "Walau sebenarnya kerusakan yang kau hasilkan tidak ada apa-apanya bagiku."

Sayap Orkanois yang telah robek, ber-regenerasi dan diperbaiki oleh kabel multifungsinya. Tubuhnya yang tadinya hancur, perlahan pulih kembali seperti semula.

Perlahan Orkanois mencabut pedang dari leher. "Pedang ini bukanlah pedang sembarangan. Ini adalah 'kunci' kekuatan dari rasku. Seharusnya kau lebih cerdas menggunakan sebuah alat." Ia menyatukan kembali pedangnya ke punggung lengan.

Orkanois mulai mendekati Mar yang sedang terbaring. "Semua pukulanmu selalu diikuti oleh sinyal Mehdiard yang sangat kuat. Sebenarnya kau Mehdiard macam apa?"

"Mehdiard yang bakal mutusin kepala jelek kau!"

"Bertingkah sombong, seperti Mehdiard pada umumnya. Jangan bertingkah seolah semua pertarungan akan kau menangkan. Bukankah kau sendiri tidak menyukai orang yang menyombongkan diri?" sindir Orkanois.

"Bacot! Bajingan!" gerutu Mar.

"Bajingan? Masih sempat berkata seperti itu di saat kau terbaring di tanah, lemah seperti ini, karena tidak mempunyai cukup energi, bahkan untuk berdiri. Sadarilah, kekuatanmu habis saat pertumbuhan sayap tadi."

"Berengsek!"

"Jaga ucapanmu! Aku bisa saja berucap dengan bahasa kotor manusia, tetapi aku lebih memilih bahasa formal ini untuk perdamaian. Berhenti melawan! Atau aku terpaksa membawamu dalam keadaan tidak bernyawa."

"Huh? Apa bisa kau membunuh 'ras terkuat'? Bullshit-lah! Komodo penegak perdamaian? Nyatanya kau emang naga berengsek!"

"Apa kau sengaja membuatku kesal? Hingga aku bertindak sembrono dan membuka celah agar kau bisa menyerangku? Aku tak sebodoh itu. Huft, Sepertinya ... aku rasa harus membawa mayatmu saja, agar perjalanan pulangku tidak berisik," Orkanois menodongkan pedangnya di kepala Mar.

"Mehdiard memang ras terkuat, fisiknya. Namun untuk sekarang, bukan lagi. Rasku, ras Teep adalah yang terkuat saat ini, berkat semua penemuan-penemuanku. Kurasa sudah cukup main-mainnya. Pedang ini akan mengakhiri hidupmu, Mar!" ujar Orkanois bersiap membunuh.

Namun, sesaat ketika Orkanois hendak menancapkan pedangnya kepada Mar, ia terhenti karena mengingat pesan dari Raja Orba. "Sayangnya, 'Jika kau menemukan Mehdiard, bawa Mehdiard itu hidup-hidup,' begitu pesan rajaku. Berterimakasihlah padanya! Kalau bukan karena pesannya, mungkin kau tidak akan bisa menemui ibumu lagi."

Setelah itu, Orkanois mengeluarkan kabel bermaksud untuk mengikat Mar kembali.

"Tunggu!" Mar berusaha berdiri. "Aku punya sebuah penawaranti tugasmu disini?"tanyaanku.n kabel menjijikan itu." sebelum kau mengikatku dengan kabel menjijikan itu."

"Hah??"

"Pokoknya tunggu dulu, dan dengarkan aku! Aku akan membantumu berburu tubuh manusia. Aku tahu mana manusia yang cocok untuk kaubawa. Aku mengetahui seluk-beluk manusia lebih dari yang kau tahu. Anggap saja sebagai informanmu," bujuk Mar.

"Kau yakin? Maksudku ... apa-apaan dengan pendirianmu yang tidak konsisten itu?!?"

"Aku berpikir ulang dan sadar kalau aku bukan manusia, 'kan? Dan aku hanya orang yang ingin mempercepat kiamat."

"Grhh ... aku bisa melakukannya sendiri. Lagi pula kata-katamu tidak membuatku percaya sama sekali," balas Orkanois ragu.

"Baiklah, kayaknya kau tidak memercayaiku ... walau sedikit?" tanya Mar.

ORKANOIS (END)Where stories live. Discover now