hari ke 6

55 5 3
                                    

"Lun, gue mandi duluan ya." Sambil ngambil handuk yang di gantung di ujung kursi, gue berjalan ke kamar mandi.

"Bentar, ada suatu hal yang gue ingin tanya." Tumben an nih Luna wajahnya serius.

"Apaan?"

"Lo jadian sama Mas Henry?"

"HAH? Asal."

"Gini loh ber, lo berdua selalu ga hadir kalau kita kumpul ngobrol bareng saat free time, dan lo selalu berduaan sama Mas Henry kalau lagi free time. So obvious right?"

"Deket bukan berarti pacaran. Ya sama sama nyaman dan nyambung, yaudah kita jalan. Gitu aja sih."

"Iya soalnya lo ama Mas Henry udah jadi bahan gosip tuh. Gue ngomong gini juga kan karena mereka udah sering berspekulasi. Makanya gue ingin klarifikasi."

"Iya terserah lo pada deh. Doa yang terbaik aja. Gue juga gatau kedepannya kayak gimana." Gue buka pintu kamar mandi dan mulai melangkah.

"Tapi lo perasaannya gimana ke dia?"

"ADA DEH!" Gue langsung masuk dan tutup pintu kamar mandi.

***
Besok adalah hari terakhir kita di Jepang. Sedih sih, soalnya Jepang adalah negara favorit gue. Ataukah.. gue sedih karena momen ini akan berakhir.

Momen apa ya.

Ya, banyak.

Hari ini kita semua berencana ke Tokyo station. Selain stasiun disana juga ada gedung-gedung sejarah yang epik banget.

Seperti biasa dari waktu sarapan bersama gue bareng terus sama Mas Henry. Bahkan, kita merencanakan untuk jalan-jalan malam ke Akihabara. Sementara yang lain berencana ke Ueno. Iya bukannya kita ingin berduaan, tapi emang Akihabara tempat favorit kita berdua.

"Keluar yu ber."

"Yuk."

Kita berdua jalan ke luar rooftop untuk melihat pemandangan. Sementara orang-orang lagi pada asik bergerombol sambil foto.

"Fotoin gue dong, nanti gue yang fotoin lo."

"Okay." Gue langsung ambil kamera dia dan langsung fotoin ala ala model majalah.

Dan begitu pula saat giliran gue.

Belum puas foto pake kameranya, gue mencoba selfie pake hp. Ternyata..

Dia langsung nemplok depan gue dan akhirnya kita selfie berdua.

Dan saat liat hasilnya kita berdua ngakak

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Dan saat liat hasilnya kita berdua ngakak. Lucu banget sih.

Saat malam mulai tiba, gue siap-siap untuk pergi, hingga akhirnya notifikasi Line di hp gue berbunyi.

Tentu saja isi pesannya, dia udah ada di lobby nunggu.

Gue bergegas ke Lobby tapi Luna nahan gue.

“Ber lo mau pergi sama Mas Henry lagi?"

"Iya. Kenapa?"

"Bareng dong sama yang lain juga. Berduaan mulu."

"Gue ama Mas Henry ogah ke Ueno Lun. Mau ke Akihabara."

"Please deh ber. Masa malam terakhir disini lo masih berduaan aja."

Sebenernya gue pengen banget deh ngomong. Gue tuh kurang nyambung buat ngobrol sama yang lain. Dan kalau masalah sama Luna, kita satu jurusan udah pasti sering ketemu kan.

"Ya gimana nanti deh."

Gue langsung pergi ke Lobby, dan gue liat Mas Henry ga sendirian. Disitu adsa yang lain juga.

Gue liat mukanya murung

"Ber." Dia ngehampirin gue dan ngajak gue ke deket pintu bermaksud menjauh dari mereka.

"Duh gue ingin banget ke Akihabara."

"Sama, tapi..."

"Luna juga bilang sama lo ya? Kayaknya bener deh mereka ngerencanain biar kita ga pergi berdua."

"Kabur yuk"

"Duit makan kita di si Luna tapi. Duh gimana ya."

"Yaudah lah nanti aja. Masih ada duit kan?"

"Ada sih. Tp gue males ribut deh. Kasian juga sama lo."

"Yaudah deh kita ngikut aja nih?"

"Ya sebenernya gamau. Tapi, itung-itung biar akrab juga sama yang lain."

"Semoga ya."

Walau pada kenyataannya.
Gua ngobrolnya dan jalan bareng cuman sama Mas Henry lagi. Gatau deh mereka pada ngomongin apa. Ga nyambung.

"Duh tau gini mending ke Akihabara ." Sesal Mas Henry sambil nendang-nendang batu dijalan.

"Penyesalan diakhir memang."

"Iya gitu deh. Ber, mending kesana yu liat jam tangan."

"Yok."

Akhirnya kita misah dari rombongan dan masuk ke toko jam.

"Pilihin jam yang bagus buat gue ya."  Pinta mas Henry sambil liat-liat jam di etalase.

"Mau yang warna nya gimana emang?"

"Emas."

"Serius? Mirip tuan tanah dong."

"Gapapa biar kayak om om."

"Zerah ah iya deh dicariin."

Gue udah keliling-keliling bantu dia cari jam tangan tapi ga nemu yang cocok sama dia. Memang susah sih cowo satu ini kalau buat milih-milih barang. Sok pilihan.

"Ber ada fotobox tuh."

"Itu foto buat pasfoto. Yakali."

"Gapapa kita kan belum fotobox yang purikura itu."

"Nanti aja kalau kesini lagi. Ya kali mau pasfoto sempit."

"Iyadeh kalau engga juga kan kita mau main lagi ya."

"Nah kayak kita ketemu hari ini doang. Mas, temenin cari album suju yuk."

"Kemana? Situ aja? " dia nunjuk ke salah satu toko yang ada tulisan dvd.

"Boleh. Semoga belum tutup."

"Sini pegang tangan gue. Kita nyebrang."
Dia langsung nyamber tangan gue dan di pegang sambil nyebrang jalan.

Ini udaranya 1 derajat.

Tapi kok...

Hangat ya.

Walau menyesal gajadi pergi ke Akihabara.
Tapi... gue sadar kemanapun pergi asal ada dia gue nyaman kok. 

Semoga hangat nya dia ga sampai disini. Ga cuman malam ini..


Let's not fall in love ✔️ Henber FfUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum