Hari ke 2 part 1

135 8 3
                                    

Hari ini kita berencana untuk pergi ke universitas pendidikan yang ada di Tokyo.

Waktu di bis gue biasanya duduk di kursi jajaran tengah tapi hari ini gue milih duduk di jajaran belakang.

Makhluk-makhluk penghuni jajaran belakang biasanya yaitu, Baekhyun, Chanyeol, dan pastinya duo senior misterius itu. Mas Donghae dan Mas Henry.

Dan sekarang sebelah gue adalah Mas Henry.

Gue biasanya ricuh sama kursi tetangga, tapi sekarang berasa ga bisa ricuh lagi. Awkward.

"Lun, lun." Gue coba manggil dia tapi ternyata dia malah tidur.

*krik

"Ber, ber." Berasa ada yang manggil gue nengok. Ternyata itu mas Henry.

"Iya?"

"Itu kanji apa ya?" Dia nunjuk ke spanduk yang ada di luar sana.

Oh itu, bahaya artinya.

"Oh gitu. makasih ya."

"Sip sip."

*krik

"Ber." Dia manggil lagi akhirnya.

"Iya?"

"Daerah Kawasaki deket ga sih?"

"Kawasaki? daerah kemarin tuh yang deket umi hotaru kalau ga salah. Mau ngapain emang?" Lah kok gue malah kepo sih.

"Iya nih ada temen disana, terus dia ngajak main pump it up."

"Pump it up? Wah suka main juga?" Gue terkejut ternyata dia suka main game yang sama sama gue. Game yang selalu jadi pelarian gue tiap saat.

"Iya nih. Lo juga suka main? Wah, liat deh gue punya kartu membernya." Dia ngeluarin dompetnya, dan ngeluarin kartu game nya gitu.

"Wih, anak club juga?"

"Iya." Dan ternyata dia anak club juga, tapi beda club sama gue.

"Kalau gasalah, ada anak club gue yang ke Jepang juga. Namanya, Changmin."

"Changmin?? Lah iya dia yang ngajak gue main. Lo ikut aja kalau gitu."

"Kagak ah, ntar nyasar loh."

"Iya juga sih, yaudah nanti kita cari game nya aja disini. Siapa tau ada."

"Ok, akhirnya punya temen main juga."

"Nanti juga kalau pulang kita main bareng terus ya."

*krik

Gue kira percakapan kita berhenti disitu, tapi ternyata engga. Setelah sekian lama gue ga nemu orang yang suka sama game itu ternyata ada. Dan orang itu seberang gue sekarang.

Gue kira dia pendiem dan ternyata kalau bahasannya udah satu hobby sama dia bakal panjang ngobrolnya. Ternyata dia cuma gabisa ngobrol yang ga kena buat dia, dia cuma asik kalau emang obrolannya sama kayak kesukaan dia.

Saat baru sampai gerbang di universitas yang kita tuju, semua orang pada ricuh ingin foto, karena warna pohonnya lagi bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat baru sampai gerbang di universitas yang kita tuju, semua orang pada ricuh ingin foto, karena warna pohonnya lagi bagus.

"Ber, ber. Fotoin gue dong. Nanti lo gue foto dibawah pohon itu." Ternyata itu mas Henry sambil nyodorin kameranya ke gue. Padahal di deket dia ada mas Donghae, kenapa musti ke gue.

Modus.

Let's not fall in love ✔️ Henber FfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang