9

7.4K 342 35
                                    

"Who is she ?"

***

"Alvin?"

Keyra terperanjat, melihat kedatangan Alvin didepan pintu apartemennya dengan membopong sang suami dengan keadaan yang sudah berantakkan, segera Keyra mendekat, menarik tangan kiri sang suami yang bebas disana lalu menaruhnya dipundak.

"Ayo masuk Al, awas pelan-pelan"

Mereka bertiga berjalan perlahan masuk kedalam rumah, membawa David yang sudah sangat tidak sadar. Menidurkannya di ranjang king size miliknya. David langsung tertidur.

"Apa yang terjadi padanya Al?"

Tanya Keyra memastikan, namun tanpa bertanya pun Keyra sudah tau suaminya sedang mabuk, ia dapat mencium bau alkohol yang sangat kuat memenuhi seluruh tubuh David, hingga seisi kamar-pun tercium bau alkohol.

"Dia sangat banyak minum Key, aku sudah melarangnya tapi dia tidak mendengarkan" Jelas Alvin.

Keyra menghela nafasnya pelan.

"Terimakasih sudah mengantarnya kesini Al"

"Sama-sama, ah ya mobil David masih berada di club, mungkin sebentar lagi akan diantarkan kesini"

Keyra mengangguk paham.

"Duduklah dulu, akan kubuatkan minum"

"Tidak, terimakasih. Sebenarnya aku datang bersama seorang teman lagi, tapi dia sedang menerima telfon diluar.." jelas Alvin.

"Benarkah?"

"Iya, mungkin sekarang dia sudah menunggu dimobil.. aku harus kembali"

"Baiklah, hati hati Al,"

Alvin mengangguk dan tersenyum lalu berjalan menuju pintu dengan diikuti oleh Keyra dibelakangnya. Baru beberapa kali bertemu memang, tapi Keyra sudah nyaman berada didekat Alvin, dia orang baik, pikirnya.

Alvin keluar dari apartemen David, menaiki lift yang akan membawanya turun, ia berjalan menuju parkiran, dan benar saja Billy sudah menunggu disana, duduk dibelakang kemudi sembari memainkan ponselnya.

"Cepat sekali,"

Sapa Billy ketika Alvin masuk kedalam mobilnya.

"Untuk apa lama lama Bill"

"Haha mungkin saja dia mengintrogasimu terlebih dahulu" canda Billy diselingi tertawa.

"Dasar kau payah tidak menemaniku untuk mengantar David, sekarang malah tertawa"

"Maaf Al, aku ada telfon penting tadi, tidak mungkin aku mengabaikannya" jelas Billy.

Tidak, tentu saja itu bohong, bukan telfon penting, hanya telfon dari pihak club yang akan mengantarkan mobil David, Dan telfon itulah yang ia gunakan menjadi alasan agar tidak bertemu dengan Keyra. Ia tidak bisa bertemu dengan Keyra saat ini, tidak, bukan waktu yang tepat.

"Jadi, apakah dia memukulmu tadi?"

"Siapa?" Alvin bertanya tanya.

"Wanita itu, apa dia memukulmu tadi?" Billy menahan senyum gelinya.

"Keyra maksudmu?"

"Tentu saja, kau kira siapa?"

"Iya, dia menamparku karena membawa suaminya pulang dengan keadaan seperti itu, lihatlah ini"

Alvin memegang pipinya, menunjukkannya pada Billy, Billy pun antusias melihat, tidak tau pikiran jail yang saat ini tengah dipikirkan oleh sahabatnya.

STIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang