STIGMA

Prolog

“Kau lihat gadis yang ada disebrang jalan itu?”. Ucap salah seorang pria pada teman yang duduk disampingnya.

“Yang membawa belanjaan itu?” Tanya sang lawan bicara untuk memastikan.

“Yup! Namanya Keyra, cantik bukan?”.

“Cantik, tapi apa hubungannya denganku?” ucapnya memperhatikan gadis itu dengan bertanya tanya.

“Dia seangkatan denganku dulu saat aku masih kuliah, dia sangat terkenal, bukan hanya karena kecantikannya tapi juga karena keteguhannya menolak semua pria yang mendekatinya” jelasnya panjang lebar.

“Dan kau tau David? Kudengar sampai sekarang dia masih sama, sangat tertutup tentang laki-laki.” Lanjutnya lagi.

Namanya David, David Adriano Addison. Seorang pria muda yang sekarang menjabat sebagai Ceo muda di Alexo’s company, perusahaan property milik ayahnya sendiri. Tentu saja menjadi seorang Ceo mau tidak mau menutut David menjadi seorang pria yang pandai, berwibawa dan juga bijaksana, tapi tidak dengan David. Ia tidak pernah mempedulikan apa kata orang lain, ia sama seperti anak muda lainnya, bermain di club, minum minuman keras, dan hal-hal lainnya yang menurut orang lain buruk.

“Lalu apa hubungannya denganku?” David menatap temannya, Billy.

“Hari ini usiamu genap 24 David, aku ingin memberi hadiah yang spesial untukmu.” Ucap Billy disambut kerutan dahi tidak mengerti oleh David.

“Akan kuberikan motor sportku padamu,”

“Kau serius? Itu motor baru Billy, jangan bercanda, lagipula aku bisa membelinya sendiri” ucapnya enteng. Memang, hanya motor seperti itu tentu saja David mampu membelinya, tidak hanya satu, sepuluh-pun ia bisa.

“Bukan itu hadiah utamanya”

“Lalu?”

“Gadis itu,” ucap Billy menatap lurus gadis yang sedang berdiri dipinggir jalan menunggu datangnya taksi tersebut.

“Oh ayolah, kau mulai lagi Bill” Alvin angkat bicara, pria yang sedaritadi hanya diam sembari bermain game dibelakang mereka itu kini angkat bicara, sepertinya ia tau apa yang akan Billy katakana selanjutnya pada David.

“Dekati gadis itu, buat dia jatuh cinta padamu, dan tinggalkan” ucap Billy kemudian.

David memicingkan alisnya, mengalihkan pandangan pada gadis yang bernama Keyra itu. Gadis yang cantik pikir David. Oh tentu saja itu bukan hal yang sulit bagi David, dia tampan, tubuhnya proposional dan yang paling penting dia kaya, gadis mana yang akan menolaknya? Jika ada yang menolaknya berarti gadis itu benar-benar bodoh.

“Itu sangat mudah, gadis itu tidak akan menolakku”.

“Tidak hanya itu”

David kembali memicingkan alisnya heran, penasaran dengan hal apa lagi yang diinginkan oleh temannya ini.

“Tiduri dia, tanpa alkohol, tanpa paksaan. Dia harus dengan sadar menyerahkan dirinya padamu”
David membelalakkan matanya, tantangan macam apa itu? Meniduri gadis yang sama sekali tidak dikenalnya?.

“You kidding me?”

“Sudah kukira Billy akan melakukannya lagi, dia pernah menyuruhku tapi aku menolak” celetuk Alvin.

“Itu karena kau terlalu pengecut untuk melakukannya”.

“Aku hanya tidak ingin bermain-main dengan hal bodoh semacam itu” Alvin membela diri.

“Bagaimana denganmu David? Apa kau juga akan menjadi pengecut?”

“Kau menyuruhku menidurinya? Oh ayolah aku bahkan tidak pernah melakukannya dengan Clarissa” David mengalihkan pandangannya.

“Kau serius? Kau tidak pernah melakukannya? David kemana saja kau selama ini huh?”.
Billy tertawa, menertawakan kepolosan temannya itu, begitupun dengan Alvin, ia tidak menyangka temannya yang selama ini terlihat sangar dan urakan sama sekali tidak pernah menyentuh wanita.
Merasa terhina dengan tawaan dari teman-temannya, David merasa tertantang untuk melaksanakan tantangan dari Billy. David tidak terima jika dianggap pengecut oleh teman temannya. Seorang David Adrian Addison bukanlah pengecut.

“Baiklah karena ini yang pertama bagimu akan kuberikan mobil ini padamu jika kau berhasil melakukannya, bagaimana? Kuberi kau waktu 4 bulan untuk mendekatinya” Billy memberi tawaran.

“Tiga bulan, aku akan mendapatkannya dalam tiga bulan” Ucap David mantap.

.
.
.
.

Selamat datang, dan selamat bertemu di part selanjutnya.