-13-

98 19 0
                                    


"Simpan ini" Sehun menyerahkan sebuah Map hijau kepada Eunmi, wanita itu mengangguk mengerti dan mengambil map tersebut. 

"kau belum boleh mati"

Eunmi membolak -balik beberapa tumpukan kertas dihadapannya, sesekali menggaruk kepalanya. Percayalah itu karena bingung bukan karena 'Kutu' atau semacamnya. Sehun tidak dapat berhenti menatap wanita tersebut

"Usahamu selama 5 Tahun akan sia -sia, padahal semua sudah di depan matamu."

"Mau jalan -jalan denganku?" Eunmi mengangkat kepalanya menatap Sehun, ia mengerutkan keningnya. "Aku tau kau mau nona" Sehun menarik tangan Eunmi membuat wanita itu mau tidak mau mengikutinya, Sehun membawa Eunmi masuk ke dalam mobilnya.

"Kemana?" tidak ada jawaban dari Sehun, ia hanya terus fokus untuk berkendara. Keduanya sampai di pantai, entah sudah berapa lama Eunmi tidak pergi ke pantai karena tumpukan kertas sialan itu.

Wanita itu melangkahkan kakinya, kemudian menyadari bahwa Sehun masih belum melangkahkan kakinya dari tempatnya berdiri. "Hei, ada apa denganmu?"

Sehun menyunggingkan senyumnya, kemudian mengeluarkan kedua tangannya dari saku celananya. Kakinya bersiap untuk melangkah.

"Satu langkah ku tempuh dari tempat tadi, akan aku anggap tempat itu sebagai lubang" kata Sehun setelah mengambil langkah pertamanya,

Kemudian kakinya melangkah untuk kedua kalinya, "Langkah kedua ini ternyata lebih berat dari sebelumnya, apalagi setelah aku lihat wanita yang ku cintai berjuang untuk melupakanku."

Ia melanjutkan langkah kakinya, "Dengan memberanikan diri aku mengambil langkah berikutnya, iya ini langkah ketiga. Dimana aku mulai memberanikan diriku untuk mengambil tindakan, aku meminta pada kakak laki -lakiku untuk mempermudah tugasmu. Aku menjaga mu ketika berpergian, bahkan ketika ada laki -laki yang ingin berbuat jahat kepadamu aku memukulinya tanpa sepengetahuanmu."

Sehun mengambil langkah berikutnya, "Kemudian langkah keempat, dimana kau sudah memutuskan untuk kembali ke Korea lagi, Aku langsung menerimamu menjadi karyawan di perusahaanku. Tanpa perlu melewati rapat seleksi, berharap bisa melihat mu setiap hari."

"Dan terakhir, langkah paling menyakitkan yang ku tempuh. Dimana aku mulai memberanikan diriku untuk sekedar memanggilmu, dan kau mengingatkan ku bahwa aku ini laki -laki berengsek yang tidak seharusnya kembali." Nafas Eunmi tercekat, jarak di antara mereka begitu dekat.

"Di dalam otakku pertanyaan terus berputar, Apakah kau bisa memaafkan aku? Apa kau begitu membenciku? Dan apakah kita bisa kembali seperti dulu?" Eunmi menggaruk dagunya yang sebenarnya tidak gatal, matanya menatap kakinya yang sedang memainkan pasir -pasir pantai.

"berikan aku waktu, agar aku bisa mengerti. Mengerti tentang dirimu" Wanita itu berjalan menjauh dari Sehun, setidaknya jawabannya memberikan Sehun secerca harapan.

🍃🍃🍃🍃

BRAK-

Terdengar suara keras menghantam meja, memenuhi seisi ruangan. Dong Han mengepalkan tangannya kesal, "Jadi bajingan kecil itu sudah punya semua buktinya?"

"Iya Tuan" Dong Han mengacak rambutnya frustasi, membayangkan semunya runtuh jika bukti itu jatuh ke tangan polisi. "Sialan"

Jari -jarinya mengetuk meja kerjanya, pandangannya di edarkan pada ruangan besar yang jelas miliknya ini. Ia tidak rela kalau Tikus kecil menghancurkan semuanya, "tidak bisa, tidak akan pernah terjadi"

"Kalau begitu sebelum ia menghancurkanku, akan ku hancurkan dia bersama bukti -bukti tersebut." pria tersebut bangkit dari tempatnya, tatapan mata tajamnya seolah akan membunuh siapa saja yang macam -macam dengannya.

Dan Sehun lah yang tengah berada dalam bahaya.

🍃🍃🍃🍃

"Aku mengerti, berhati -hatilah." Sehun mengangguk mengerti, mengiyakan kata -kata yang di lontarkan Chanyeol padanya. Mata Chanyeol melirik wanita yang duduk di samping Sehun, kini wanita tersebut sedang sibuk dengan ponselnya.

"Aku tidak menyangka kalian bisa kembali lagi" Eunmi yang sibuk dengan Piano Tiles nya terhenti, menatap Chanyeol kemudian beralih ke Sehun. Sehun terseyum senang mendengar perkataan Chanyeol, "Sangat sulit"

Chanyeol mengangguk mengerti, "Gara -gara kalian aku jadi gagal mendapatkan High Score" kedua laki -laki itu terkekeh melihat Eunmi yang kesal, "Tidak ada yang lucu"

"Tidak akan ada yang namanya kembali, kalau aku jadi kau Eunmi." Eunmin mengangguk setuju, membuat Sehun otomatis memukul kepala Sahabatnya. "Tutup mulutmu atau nanti aku jahit mulutmu"






👇Tap

Back To You - Oh SehunWhere stories live. Discover now