-5-

144 34 1
                                    


Eunmi melangkahkan kakinya masuk ke ruangan, ia berusaha setenang mungkin. Sehun menatap Eunmi yang mendekatinya, tangan -tangannya berhenti membalik -balik kertas di tangannya.

"Tuan Oh, tolong tanda tangani berkas -berkas ini" Eunmi menyerahkan kumpulan kertas di tangannya, hening tanpa jawaban dari Sehun. Sehun meraih pulpen dan mencoret berkas tersebut. Eunmi membungkukkan badannya kemudian berlalu pergi.

"Eunmi" sialnya panggilan itu menghentikan langkahnya, Eunmi terdiam di tempat. Kemudian ia membalikkan badannya dan mendapati Sehun yang entah sejak kapan berada di belakangnya.

"Sudah lama kita tidak bertemu." Eunmi berusaha mengeluarkan senyumnya, "ya" Sehun menatap lekat wajah wanita di hadapannya ini. "aku minta maaf" Eunmi terdiam, lagi -lagi untuk sekian kalinya semua kenangan kembali di otaknya.

Eunmi membalikkan badannya, berjalan mendekati pintu. "kau menganggap semuanya sepele" tangan Eunmi meraih gagang pintu. "itu sebabnya aku membencimu"

Ia menghilang di balik pintu, Eunmi gadis itu keluar meninggalkan Sehun lagi. "aku akan memperbaiki segalanya" laki -laki itu menatap langit -langit ruangannya. "akan aku pastikan, kau dan aku kembali lagi menjadi Kita."

.
.

"ada apa dengan mu?" Eunmi menggelengkan kepalanya, "ceritakan saja, aku akan mendengarkan mu" Sangbin meletakkan handphone nya di atas meja, menghadapkan dirinya ke adik perempuannya itu. Sedari tadi Eunmi hanya diam, tidak seperti biasanya.

"aku bertemu dengannya lagi oppa" Sangbin menatap Eunmi, wanita itu menundukkan kepalanya. "aku tau" Eunmi menatap Sangbin tidak mengerti. "kau tau? Lalu kenapa kau membiarkan kami bertemu?"

Sangbin menyederkan punggungnya pada sofa yang mereka duduki sekarang, ia melipat kedua tangannya di depan dada. "karena, selama 5 tahun kau pergi banyak hal yang ia lakukan demi kau." Eunmi tidak dapat mencerna kata -kata Sangbin. "lakukan?" Sangbin mengangguk.

"iya, awalnya aku marah. Berkali -kali aku menonjoknya, apa wajahnya masih tampan? Haha.. Tapi kemudian aku sadar bahwa dia bersungguh -sungguh itu sebabnya aku membiarkan kau bekerja di sana." Sangbin melirik jam tangannya.

"aku akan menceritakannya lain kali, aku harus pergi. Ada rapat mendadak." Sangbin mengacak -acak rambut Eunmi, tersenyum padanya kemudian berlalu pergi meninggalkan Eunmi yang jelas masih bingung.

"tapi luka itu masih membekas" Eunmi memejamkan matanya, menyenderkan punggungnya pada sofa. Berusah duduk senyaman mungkin untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah, lelah karena berpikir.

Semua akan baik -baik saja kan?
Tidak ada yang tau akan bertemu siapa besok, akan terjadi apa di hari esok. Jalani saja apa yang datang, karena menghindar tidak menyelesaikan masalahmu.

.
.

"kau bertemu dengannya?" Sehun menganggukkan kepalanya, Chanyeol menatap temannya yang tampak kacau hari ini. "dia pasti menghindari mu kan"

"kau sudah tau tidak perlu bertanya" Chanyeol memilih bermain dengan gitar di tangannya, "itu salah mu" Sehun menatap kosong ke tempok polos bercat putih di hadapannya.

"ya, aku bodoh sekali." hanya ada suara petikan gitar terdengar memenuhi ruangan, keduanya tidak mengeluarkan sepatah katapun. "kau berjuang mati -matian selama 5 tahun dan sekarang ia berada di depan matamu"

Sehun tersenyum kecut menatap Chanyeol. "aku akan tetap berusaha, namun begitu bertemu dengannya rasanya jauh lebih berat." Chanyeol menepuk pundak sahabatnya.

"lakukan apa yang menurutmu benar." Sehun memandang Chanyeol, "kau tau tidak kalau kau itu tidak membantu, aku ke sini meminta saran."

Sehun berdiri, memasukkan tangannya pada saku celananya. "dasar tidak peka" kemudian berlalu pergi meninggalkan Chanyeol di ruangan itu.




Yey~~

Gimana ceritanya, do you like it?

Gimana ceritanya, do you like it?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oh Sehun 😍😍😍

Back To You - Oh SehunWhere stories live. Discover now