~Kembalilah ... Hanya itu yang ku inginkan. Kumohon ... ~
——————————
Kicauan burung saling bersautan di pagi yang cerah ini, semua yang mendengarnya pasti akan merasakan kedamaian pada mentari yang perlahan muncul menyinari bumi. Embun yang menetes satu demi satu cukup menggambarkan jika suasana pagi ini masih terlalu dingin.
Lelaki berparas ayu itu tak henti hentinya menatap langit yang masih berkabut. Selalu saja itu yang dia lakukan, merenung dan merenung. Tak ayal hanya kehampaan yang selalu ia dapatkan.
Dua bulan ini terasa begitu berat bagi Baekhyun, raganya maupun jiwanya sama sekali tak terkendali. Ia lelah tapi tak bisa menyerah, pencariannya selama dua bulan ini tak menghasilkan apapun.
Lelaki Byun itu bergeming dari balkon kamarnya, menuju ruangan di dimana ia ingin membersihkan diri. Baginya sudah cukup ia melamun pagi ini, dan sekarang Baekhyun bersiap untuk melakukan aktivitas rutinnya di hari minggu, apalagi jika bukan olahraga.
Setelah selesai, Baekhyun bergegas turun untuk sekedar sarapan. Kaos oblong putih sesiku dipadu dengan training hitam bermerek nike di samping kiri menjadi fashionnya kali ini. Bukankah sudah kubilang jika pria tampan itu sangat fashionable?
Langkahnya menuruni tangga dengan membawa handuk yang sengaja ia sampirkan di leher putihnya. Lelaki itu berfikir mungkin setelah olahraga, ia akan kembali mencari Sena.
Setelah sampai di dapur apartemennya, Baekhyun langsung saja mengambil dua potong roti untuk dibakar serta membuat dua gelas susu putih sebagai sarapan. Baekhyun tak lupa jika ada satu mahkluk lagi yang berada di apartemennya.
"Pagi hyung!" sapa seorang pria yang terlihat segar di pagi hari
"Hmmm ... " Baekhyun tak bergeming, masih sibuk dengan aktivitasnya
"Kau membuat apa?" tak puas hanya dengan deheman Baekhyun, Mingyu kembali bersuara
"Apa kau tak punya mata?" ketus Baekhyun tak mengalihkan pandagan pada roti di hadapannya
"Huftt ... Baiklah, baiklah ... "
Mingyu hanya pasrah, Baekhyun menjadi orang yang berbeda dua bulan ini. Setidaknya lelaki itu mau bicara ... Tidak seperti bulan lalu, hanya diam dan diam. Kalau saja Kai tidak melayangkan tinju pada lelaki tampan itu, Baekhyun tak akan mau berhenti bekerja ... Pria itu menjadi workaholic, bahkan ia pantas disebut mayat hidup ... Sangat menakutkan!
"Kau tak ingin pergi dari sini?!" sergah Baekhyun pada Mingyu yang tersedak
"Uhuk ... Uhuk ... Ap—apakah itu kalimat pengusiran?" yang ditanya pun hanya megedikkan bahu acuh
"Jika kau merasa seperti itu ... Berarti aku memang mengusirmu" sungguh walaupun Baekhyun mengucapkannya dengan nada datar tapi sangat menusuk bagi lelaki tan di hadapannya
"Dengar hyung ... Aku disini untuk membantumu mencari Sena, lagian apa kau tak kesepian tinggal di apartemen sebesar ini? Maka dari itu, Mingyu yang tampan akan membantumu. Betul tidak?" lelaki itu menaik turunkan alisnya, menggoda Baekhyun
"Bilang saja kau ingin numpang makan dan tidur!" Baekhyun berdiri setelah selesai dengan sarapannya, begitupun dengan Mingyu
Membawa piring dan gelas yang telah terpakai menuju wastafel untuk dicuci, menghiraukan umpatan pria hitam manis di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the Pain
Fanfiction(n.) hocus Byun Baekhyun Hidup adalah jalan dimana kita harus menjatuhkan sebuah pilihan. Kita bahkan tidak tahu apakah keputusan yang kita pilih akan membahagiakan kita atau justru menjatuhkan kita sedalam-dalam nya. Sekali lagi, tak ada yang tau a...