"Welcome to the Hugo's."

855 135 35
                                    

Hati-hati, ini chapter yang lumayan membingungkan. Tapi aku harap kalian ngerti, walaupun dikit hahaha

----

 

 

“Erm… aku mau ke toilet sebentar.”

Harry mengangguk kemudian bangkit dari duduknya. Satu persatu barang yang tadi Lily beli ia taruh di lemari dengan rapi. Suara dari radio masih memperdengarkan sang penyiar yang sedang membacakan sebuah berita. Tidak ada begitu yang penting–menurutnya.

 

“…pelaku melarikan diri ke Irlandia.”

 

Kepalanya yang tadinya menunduk pun kontan terangkat saat sebuah nama terlintas di pikirannya.

Niall.

Apa benar dia akan datang ke sini? Bagaimana kalau dia sampai datang ke rumah? batinnya mulai gelisah.

 

KRIINGGG… KRIINGGG…

 

Dering telepon berbunyi, membuat aktivitas Harry berhenti sejenak. Ia melangkahkan kakinya keluar dapur menuju ruang keluarga, tempat sumber bunyi itu berada. Dengan cepat diangkatnya gagang telepon tersebut setibanya di sana.

“Halo, dengan kediaman Styles. Siapa di sana?”

Hening, lama sekali tapi tidak ada yang menjawab.

“Halo?”

Ketika Harry mengedikkan bahu dan akan menutup telepon, suara tawa pun terdengar. “Itu tidak penting. Kau tidak perlu tahu aku siapa, Harry Styles.”

Harry menautkan kedua alisnya. “Maaf, tolong beri tahu anda siapa?”

“Bagaimana kalau, X-V-Y-Y?”

Mendengar itu, badannya seketika menegang.

“Kau pasti sudah tidak asing lagi dengan ROT-13,” ucapnya lagi. Harry bisa menebak orang di ujung telepon ini pasti sedang menyeringai puas dan ia tahu pasti siapa orang tersebut.

Harry mendengus. Ditariknya napas dalam-dalam. “Mau apa kau meneleponku?”

Yang di sana juga ikut mendecak. “Kau tidak berubah ya. Bagaimana kalau kubuat ini agar lebih menarik?”

“Tunggu, apa maksudmu?”

Tiba-tiba suaranya berubah, digantikan dengan suara komputer yang sudah diatur sedemikian rupa. "Save the princess."

"What?"

"Now."

"We can't." Harry menggeleng, walaupun itu gerakan yang sia-sia.

"I said now, Harry."

"But we never do that thing anymore!" bentaknya tidak terima.

"Yes, but you're still our agents. You both need to getaway."

"Louis, I know it's you!"

"In 30 seconds. Better quick."

"Are you crazy?!" Rahang Harry mengeras karena emosinya mulai naik.

"If I were you, I would take your wife out of the house instead of asking useless question."

"you-"

Getaway 》Styles a.uWhere stories live. Discover now