"VonVon sudah besar ya sekarang" Goda Mery membuat Ervon malu.

"Jangan memanggil ku dengan embel embel VonVon" Ucap Ervon menghiraukan ucapan Cyln dan Mery.

Cyln dan Mery hanya terkekeh sebagai jawaban dari ucapan Ervon.

Ervon menatap Cyln dan Mery bergantian lalu menatap Sera yang ternyata sedari tadi menatap Ervon.

"Kamu itu......" Jeda Ervon sambil menyipitkan kedua matanya seperti mengecek sesuatu.

'Astaga... Jangan jangan dia sadar lagi?! Aduhh jangan dong' Batin Sera sudah mengeluarkan keringat dingin.

"Ya?" Ucap Sera memaksa untuk tersenyum lebar layaknya anak kecil yang tidak tahu apapun.

"....... Lisa?" Ucap Ervon dengan nada suara sangat kecil hampir seperti bisikan.

Dheg

'Astaga! Dia barusan sebut namaku!! Aduh, gimana nih?! Gak mungkinkan gak ada setengah jam udah ketahuan?!' Batin Sera deg deg an takut jika Ervon mengenalinya.

"? Kakak mau bilang apa?" Tanya Sera masih ber akting layaknya anak kecil.

Bukannya menjawab, Ervon malah mendekati Sera dan memegang dagu Sera dan meneliti ke seluruh wajah Sera.

'Tamat riwayatku!' Batin Sera sudah pasrah jika Ervon mengenalinya.

Ervon masih saja tidak mengucap kan sepatah katapun dan masih setia untuk menatap wajah Sera.

"Hey, sampai kapan kamu menatapnya? Aku yakin dia risih" Ucap Andrey membuyarkan semua hal yang berada di pikiran Ervon.

Ervon tidak menjawab ucapan Andrey dan melepaskan genggamannya tetapi manik mata Ervon masih setia menatap Sera.

"Jangan menatapnya terus menerus" Ucap Ryu entah kenapa merasa risih dengan sikap Ervon kepada Sera.

"Apa hubungannya dengan mu?" Tanya Ervon membuat seluruh mata menatap Ryu berharap mendapatkan jawaban dari pertanyaan Ervon.

"Kamu menatapnya seperti seorang pedo" Jawab Ryu yang berekspresi jijik.

"Pedo?" Bingung semua orang yang berada di ruang kesehatan.

"Pedo itu apa?" Bisik Elnot ke Andrey.

"Hey, Pedo itu jenis makanan?" Bisik Andrey ke Cyln.

"Pedo itu spesies baru?" Bisik Cyln ke Mery.

"Pedo itu nama penyakit?" Bisik Mery ke Ervon.

"Itu nama hewan jenis baru?" Bisik Ervon ke Andrey.

Ya, mereka saling bisik bisikan satu sama lain membuat Sera gemas dengan tingkah laku mereka.

Psst

Psst

Psst

Psst

Bisikan demi bisikan memenuhi ruangan dan menjadi gaduh hanya karena sebutan pedo saja membuat Sera sedikit kesal.

"Pedo itu Pedofil bodoh!!" Teriak Sera sudah tidak kuat mendengarkan bisikan bisikan yang mereka lakukan.

Alhasil, seluruh mata menatap Sera dengan tatapan yang sulit diartikan. Bahkan Ryu menatap Sera dengan tatapan terkejut, entah terkejut karena teriakan Sera atau karena Sera yang mengerti arti Pedo.

Ruangan yang tadinya penuh dengan bisikan berubah menjadi hening seperti rumah kosong yang ditelantarkan.

'Salah omong! Harusnya tadi aku diem aja!' Batin Sera merutuki dirinya sendiri.

Frontyius AcademyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora