Apa maksud papa kak Shane?

Tak lama kemudian sosok yang dimaksud oleh om Satria muncul di hadapanku. Dia memandangku.

"Kak Ocha.." Viona mulai duduk di sampingku saat ini.

"Vionaa." Perasaanku sudah mulai gelisah, sungguh ini tidaklah nyaman.

"Kak, maaf akan kebohonganku, mantan kekasihku lah yang melakukannya dia datang ke Indonesia beberapa minggu yang lalu. Aku frustasi, aku takut. Dia balas dendam padaku dan tak mau bertanggung jawab." Jelasnya dengan suara yang lemah.

Aku masih diam saja, ku biarkan dia bercerita.

"Aku sangat shock saat mengetahui kenyataan yang menimpa diriku, aku merasa hina, aku tidak punya siapapun kecuali kak Shane dan orang tuanya, kedua orang tuaku sudah meninggal, hanya mereka yang menjadi harapanku."

"Hikkss hikss.." Tak ku sangka Viona meneteskan air mata.

"Viona..kamu gakpapa?"

"Sejak kecil.., aku hidup sendiri, orang tuaku sibuk bekerja, aku begitu terpukul saat mengetahui orang tuaku meninggal dalam kecelakaan, Aku begitu terpuruk saat itu. Tapi setelah ada kak Shane aku tidak kesepian lagi, hanya dia yang bisa menghiburku, dia cinta pertamaku, aku sering bermimpi menjadi istrinya kelak. Tapi, harapanku sedikit sirna karena om Satria mengangkatku menjadi anaknya. Namun, aku juga senang karena aku menjadi lebih dekat dengannya. Kami tidak ada hubungan darah apapun."

Viona menghela nafasnya sejenak dan melanjutkan lagi.

"Kak Ocha, aku sangat mencintai kak Shane, aku tidak bisa hidup tanpanya, aku ingin memiliki kak Shane, bayi dalam kandunganku ini membutuhkan seorang ayah kak, aku tidak ingin dia bernasib sama sepertiku yang tidak mendapatkan kasih sayang orang tua. Kak Ocha, mungkin ini keputusan yang sangat sulit, tapi aku mohon dengan sangat, berikan kak Shane padaku, ikhlaskan dia menikah denganku."

Memang air mataku belum jatuh, nafasku tercekat mendengar permintaan Viona. Dia memintaku menyerahkan seseorang yang akan melamarku nanti malam. Sungguh, serangan apa ini, ada apa ini. Mati-matian aku menahan air mataku.

"Kak Ochaa..."

"Kak, anggap ini permintaan terakhirku dan juga untuk kebaikan bayi yang ada di dalam kandunganku, aku berjanji akan menjaga kak Shane dengan baik."

"Aku juga tidak ingin mama dan papa menanggung malu atas kelakuanku, akan lebih baik jika aku dan kak Shane menikah, dan kehormatan papa tidak akan tercoreng, aku memohon dengan sangat kepadamu kak. Memang ini semua adalah salahku hikss hikss."

Aku harus berkata apa ya Tuhan, bagaimana ini

Apakah memang Viona yang lebih membutuhkan kak Shane?

Apa ini yang di maksud om Satria tadi? Jadi om Satria juga menginginkan kak Shane menikah dengan Viona?

Mengapa ini begitu sulit.

Bibirku belum juga bergerak, aku tidak tahu harus mengatakan apa. Viona masih saja menangis di depanku.

Sudah lama sekali ku berpikir, semakin lama juga aku berusaha menahan air mataku. Nafasku semakin sulit.

"Hmmm."Akhirnya air mataku jatuh tepat saat aku menganggukkan kepalaku.

"Kak Ocha? Beneran kak?" Viona memegang dua tanganku dan ku lihat kini senyum terukir di wajahnya.

"Dengan satu syarat."

"Ya?" katanya sambil mengusap pipinya yang basah, dia tampak lebih bersemangat.

PACAR RAHASIA : Bukan LagiWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu