'Bodoh sama oon itu sama aja. Sekarang disini siapa coba yang bodoh?' Batin Lisa ingin mengumpat tetapi di tahan tahan.

Lisa akhirnya mengalah dan membalikkan badannya sekali lagi. Lisa menengok kanan kiri tetapi nihil. Yang Lisa lihat hanya pemandangan tidak ada batang hidung yang menampilkan manusia ataupun orang.

"Dibawah nona" Ucap orang itu mengintruksi Lisa untuk melihat kebawah.

'Tadi bilang aku bodoh atau oon sekarang malah manggil aku nona. Ingin sekali ku ber umpat' Batin Lisa berperang batin ingin mengumpat atau tidak.

Lagi lagi Lisa mengikuti intruksi dari orang yang hanya terdengar suaranya saja.

Ctak

Urat kesabaran Lisa sudah putuh. Kedua tangan Lisa sudah mengepal keras menahan untuk tidak menghancurkan tempat alam bawah sadarnya.

"JANGAN MAIN MAIN LAGI! LO BENER BENER BIKIN GUE EMOSI NGERTI GAK?! KALO MAU BERCANDA TUH ADA BATASANNYA?!" Teriak Lisa mengeluarkan amarah yang sudah Lisa pendam pendam.

*Diingatkan kembali, kalo Lisa sudah marah menahan nahan emosi, pakai bahasa Gue-Lo*

"Huff... Nona..." Desah orang itu memberi jeda sebelum melanjutkan ucapannya.

"SAYA JUGA PUNYA URAT KESABARAN! SUDAH SAYA BILANG BERKALI KALI KALAU SAYA DIBAWAH ANDA! ANDA ITU BODOH NYA SAMPE KAYA APA SIH?! JELAS JELAS SAYA DIBAWAH ANDA TAPI ANDA SAMA SEKALI TIDAK MENYADARINYA!" Marah orang itu ikut ikutan berteriak.

Lisa diam tak berkutip. Mulut Lisa tertutup rapat dan tubuhnya diam membatu seperti tidak ingin membuat orang itu marah lagi.

Lisa memiliki insting kalau Lisa membuat orang itu marah lagi Lisa bakal The End.

Lisa menatap tajam kucing salju yang tadi Lisa lihat. Lisa menatap mata kucing salju itu dalam dalam sedalam lautan.

Kucing salju itu juga menatap Lisa dengan tatapan yang sulit diartikan.

Lisa menatap seluruh bagian tubuh kucing salju itu dan akhirnya Lisa sadar.

"Ja...Jangan bilang... Kamu?" Ucap Lisa sedikit terbata bata sambil menunjuk kucing salju itu.

"Baru sadar?" Ucap kucing salju itu membuat Lisa sedikit terkejut.

Entah ada apa dengan Lisa, Lisa menggendong kucing salju itu dan duduk dibangku yang sebelumnya ia duduki.

Sekarang kucing itu berada di pangkuan Lisa. Lisa mengelus elus tubuh kucing salju itu yang memiliki bulu tebal.

"Nona, demi kebaikan kita berdua lebih baik nona tidak mengelus elus saya lagi" Ucap kucing itu. Entah kenapa, wajah kucing itu sedikit.... Em..... Merona?.

Lisa menatap wajah kucing itu lalu oleh Lisa dielus pipi kucing itu yang mulai berwarna merah.

'Ehehehe, ini asik' Batin Lisa senang.

Kucing itu merasa bahwa Lisa bukannya menghentikan aktivitasnya melainkan malah semakin menjadi jadi membuat kucing itu mengeluarkan asap tebal berwarna putih.

Lisa reflek menutup matanya dan mengkibas kibaskan kedua tangannya agar asap putih itu hilang.

Asap putih itu sudah menghilang total. Tapi bukan hanya asap putih saja, kucing salju itu pun juga menghilang.

Tergantikan seorang pria memakai yukata yang duduk dipangkuan Lisa.

Pria itu menatap Lisa dan memegang dagu Lisa sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Lisa.

Lisa masih diam membatu belum sadar total tentang situasinya saat ini.

Pria itu yang menyadari bahwa Lisa sama sekali tidak merespon langsung menggunakan tangan satunya untuk mengelus pipi Lisa.

Dheg

Lisa sudah sadar situasi dan langsung kaget karena pria itu mengelus elus pipinya dan wajah Lisa dengan wajah pria itu bahkan hanya berjarak tipis sekali.

Bahkan unjung hidung mereka saling menempel membuat Lisa sedikit merona.

Ingat, hanya sedikit.

Pria itu tersenyum penuh kemenangan karena Lisa sudah bereaksi seperti yang pria itu inginkan.

Pri itu langsung memundurkan wajahnya perlahan dan duduk disebelah Lisa.

Lisa masih diam tak berkutip.

"Jangan diam terus dong. Seorang putri Ely yang dihormati dan dikagumi dengan mudahnya merona karena seorang pria tampan?" Ucap pria itu sambil menempelkan telunjuk tangannya ke pipi Lisa.

"Hah?! Apa maksu-" Lisa menengok kearah pria itu dan..............

Chup~

Lisa membulatkan matanya dan kembali diam tidak berkutip lagi.

♡TBC♡

EHEMM
HAYOO, LISA KENAPA HAYOOO
ADA YANG TAU GAK NIH??
MUEHEHEHE
.
.
.

SEHATKAN PIKIRAN ANDA TERLEBIH DAHULU DAN SAYA SARANKAN JANGAN BERFIKIRAN K.O.T.O.R

HAHAHAHA

DAN AUTHOR MINTA MAAF SEBESAR BESARNYA KARENA UNTUK BEBERAPA HARI KEDEPAN AUTHOR HARUS.....

HIATUS

MAAF SEKALI LAGI KARENA ADA SEDIKIT MASALAH YANG PERLU DISELESAIKAN DAN TIDAK BISA MELANJUTKAN FA UNTUK BEBERAPA HARI KEDEPAN.

TERIMA KASIH UNTUK PENGERTIANNYA
◇1138 WORDS◇


Frontyius AcademyWhere stories live. Discover now