Flat Earth | Elite Global

Start from the beginning
                                    

Setelah perang salib pertama (1096 M) kota Yerusalem yang dianggap kota suci jatuh ke tentara salib (Kristen). Ksatria Templar dibentuk pada 1119 M oleh Hugh de Payens. Ksatria Templar merupakan ordo tentara Kristen yang paling kuat.

Sebagai sekte(*), Knight Templar terobsesi pada Temple of Solomon (Kuil Nabi Sulaiman) di Yerusalem. Tempat disemayamkannya The Ark of The Covenant (Tabut Nabi Musa). Tabut ini adalah batu yang bertuliskan sepuluh perintah Tuhan pada Nabi Musa. Dianggap benda supernatural tertinggi dalam sejarah umat manusia. Tabut ini diyakini dapat memancarkan pilar awan, cahaya, dan api. Diyakini pula dapat membuat aliran Sungai Yordania berhenti, persis seperti saat Musa membelah Laut Merah.

(*)Sekte: dalam sosiologi agama, sekte umumnya adalah sebuah kelompok keagamaan atau politik yang memisahkan diri dari kelompok yang lebih besar, biasanya karena pertikaian tentang masalah-masalah doktriner

Referensi Tabut Nabi Musa pada kitab suci:

1. AL-Quran QS Al-Baqarah : 248
2. Injil Hebrews 9:4, Revelation 11:19, dll
3. Taurat Numbers 10:4, Exodus 24:17, dll
4. Zabur Psalm 68:1, 132:8, dll

Lebih jauh mengenai agama Abrahamik, kita akan bahas di bab lain.

Singkat cerita, sejak 2600 tahun lalu, Tabut itu hilang dan jadi misteri. Masjid Al-Aqsha dan Ash-Shakrah baru dibangun 1200 Tahun setelah Temple of Solomon hancur, yakni ketika Islam menguasai Kota Yerusalem.

500 tahun kemudian, sekte Knights Templar masih terobsesi dengan Tabut yang mereka baca di Al-Kitab, tetapi tidak tahu kalau Tabut sudah hilang. Mereka pikir Tabut masih ada di Yerusalem, tepatnya di Masjid Al-Aqsha dan Ash-Shakrah, bekas Temple of Solomon.

Untuk mengambilnya mereka butuh uang dan dukungan politik, akhirnya memfitnah umat Islam telah merampok peziarah Kristen di Yerusalem, dan membujuk Paus dan Raja Perancis agar perang dengan Islam. Terjadilah Perang Salib kedua, berlangsung selama 300 tahun.

Jadi, Knights Templar adalah dalang dari perang agama yang menyebakan kebencian antara umat Islam dan Kristen selama ribuan tahun. Propaganda yang ingin mereka buat adalah pembuktian bahwa agama hanya akan membawa peperangan dan pembunuhan.

Mengatasnamakan salib, para wanita dan anak-anak terbunuh. 20 tahun setelah Yerusalem diduduki oleh mereka, Qubbat Ash-Shakhrah (The Dome of The Rock atau batu yang menjadi alas penyimpanan Tabut Nabi Musa) disita oleh Knights Templar. Lantaran kesal karena tidak berhasil menemukan Tabut.

Di Masjid Al-Aqsa itulah, anggota Ksatria Templar tidak menemukan apa-apa kecuali buku sihir di ruang bawah tanah, yang dulunya memang disembunyikan Nabi Sulaiman ketika digunakan Bani Israel untuk mempelajari sihir dari setan. Sihir itu nantinya digunakan untuk upacara penyembahan iblis oleh sekte ini.

Ketika tentara Islam merebut Yerusalem kembali, Knights Templar yang kalah terasingkan ke Eropa dan mengamalkan sihir Yahudi Israel secara diam-diam. Saat sihir mereka terbongkar, Knights Templar dibantai habis-habisan oleh Raja Kristen Perancis, Philipius. Ketika disiksa, di antaranya ada yang mengaku pernah menyembah kepala manusia dan ajaran iblis sesat Baphomet.

Tepatnya tahun 1307, Raja Philip V Perancis memerintahkan penangkapan Knights Templar dengan tuduhan kafir, praktik homoseksual, menyembah berhala, dan praktik ilmu sihir. Paus Clement V juga mendeklarasikan Knights Templar sebagai ajaran bid'ah(*) bagi seluruh kekristenan dan memerintahkan untuk menyita seluruh properti mereka.

(*)Bid'ah: ajaran yang tidak sesuai kitab suci


Maka pada hari Jumat, 13 Oktober 1307 atau yang dikenal dengan Friday the 13th, seluruh anggota Knights Templar diburu, dibunuh, dan dibakar hidup-hidup.

Conspirare | Menyingkap Tabir DuniaWhere stories live. Discover now