3

2.4K 369 99
                                    

Dony duduk di ruang tamu untuk menghadapi interogasi maminya versi muda. Abege labil itu mendengarkan omelan maminya sambil cengengesan. Siapa yang nggak demen coba diomeli oleh seorang perempuan muda yang cantik dan seksi.

Maminya memang benar - benar idola. Ajegile.... bahkan Dony sempat berpikir seandainya ia terlahir di masa yang sama dengan maminya itu, ia juga bakalan naksir dan mengejar - ngejar miss Monika.

Dan pikiran ter absurd dari yang paling absurd adalah andaikan ia bisa menjadi suaminya miss Monika, ia tidak akan menyia - nyiakan Monika di masa tua seperti yang dilakukan oleh Richard.

Dony langsung cemberut saat selintas ingatan tentang Richard yang notabene adalah papinya tiba - tiba hadir. Sebuah ide pun muncul dibenaknya.

Tugasnya kembali ke masa lalu adalah untuk mengacaukan hubungan antara Monika dan Richard. Berarti kalau Dony sedikit bersenang - senang dengan Monika boleh dong? pikiran jahil menari - nari di kepala abege labil itu. Hehehehehehehe......

"Heh, mana tanda pengenalmu?" Bentakkan Monika menyadarkan Dony dari pikiran nakalnya.

"Aku belum punya kartu pengenal Mi--, eh Miss. Aku kan baru berumur 16 tahun." Dony mengucapkannya dengan nada merajuk manja.

Abege labil itu merasa rindu, karena sejak kecil jarang dibelai sang mami. Maklum, sewaktu masih muda maminya sibuk memburu popularitas sehingga melupakan keluarga kecilnya. Jadi boleh dong jika seminggu ini ia ingin bermanja - manja pada maminya sebelum dirinya ditarik dari peredaran alias lenyap dari muka bumi.

Jawaban bernada manja yang diucapkan Dony membuat Monika bergidik jijik. Bocah itu kurang ajar sekali.

"Baiklah kalau kamu nggak punya kartu pengenal, tolong deskripsikan tentang dirimu." ucap Monika sambil bersidekap menatap lelaki muda yang duduk di ruang tamu rumahnya.

Sebandel - bandelnya Dony, ia adalah anak yang jujur. Jadi ia sangat bingung ketika harus mengarang indah untuk mendiskripsikan tentang dirinya. Lha saat ujian mata Pelajaran Bahasa Indonesia ada soal membuat karangan atau paragraf ia selalu menuliskan jawaban dengan kalimat 'maaf saya tidak bisa mengarang' yang kemudian akan dibalas dengan tulisan pula oleh gurunya dengan kalimat 'kalau begitu maaf, saya tidak bisa memberi kamu nilai'. Kebodohan hakiki seorang Dony yang seringkali membuat papinya murka ketika harus menandatangani hasil ujian puteranya.

Sekarang Dony menyesal kenapa kemarin - kemarin ia malas belajar. Sayangnya jam digitalnya rusak, jadi ia tidak bisa menghubungi Dody untuk meminta contekan jawaban.

"Ayo jawab! Kalau nggak mau jawab, terpaksa aku akan seret kamu ke kantor polisi." Monika mengancam Dony.

Abege labil itu langsung mengkeret. Dalam sejarah keluarga Alexander maupun keluarga Hadisubrata tidak pernah ada kata bermasalah dengan polisi sekalipun untuk urusan tilang kendaraan.

"I--, iya Miss. Saya akan menjawab pertanyaan Anda. Tapi kalau mendiskripsikan diri saya, jujur saya nggak bisa karena saya terlalu absurd untuk didiskripsikan." Dony mencoba beralasan.

Monika berdecak sebal. Abege labil didepannya itu cakep tapi kok bego banget. Entah bagaimana si ibu yang telah mendidiknya. Mungkin ibu si abege labil itu juga sana bodohnya.

"Baiklah aku yang akan bertanya padamu." Monika menurunkan nada suaranya dan berusaha maklum."Pertanyaan pertama. Nama lengkap kamu siapa?" Monika berlagak mirip talent artis sedang mengaudisi para pemain film.

"Dony Alexander." jawab Dony mantap.

"Jangan bohong! Wajahmu begitu mirip dengan si kunyuk Richard Alexander, sedangkan dia anak tunggal. Nggak mungkin kamu itu adiknya kan?" Monika mencoba menyangkal jawaban remaja tanggung itu.

Petualangan si Kembar (SUDAH TERSEDIA EBOOKNYA DI PLAYSTORE)Where stories live. Discover now