08 ; Confess

5.6K 713 142
                                    

Seulgi duduk di atas kasur. Kali ini kamar Joohyun sudah diterangi oleh lampu, mungkin kamarnya sudah berbeda. Tapi, melihat warna temboknya yang ungu mengembalikan rasa lega di hati Seulgi.

Joohyun masih membereskan tasnya dan memindahkan beberapa kerdus yang tidak pada tempatnya. Seulgi hanya bisa menatap kesana-kesini, melihat tubuh Joohyun. Seulgi masih dalam proses menerima kalau Joohyun sudah besar, sudah mendapatkan cita-citanya. Seulgi tidak tahu kenapa dia tidak tumbuh bersama Joohyun.

"Unnie..."

"Ne? Wae?", Joohyun langsung mendekat.

"Aku, aku bingung"

Joohyun mengerti, "Oh kamarnya? A-aku mendapatkan banyak hadiah dari fans, jadi kamar ini aku gunakan untuk—"

"Tidak. Maksudku, kamu tumbuh besar, dewasa, tinggi, dan juga cantik tentunya..."

Joohyun tidak bisa menyembunyikan pipinya yang memerah.

"... tapi kenapa aku tidak?"

Pertanyaan simpel, tapi susah dijawab. Joohyun mengerutkan alisnya, dia juga tidak tahu kalau Seulgi akan bertaya dengan pertanyaan seperti itu. Joohyun kira ini akan berjalan dengan lancar, seperti apa yang ia pikirkan.

"Seul... aku tidak tahu", bohong Joohyun.

Joohyun kecewa dia harus berbohong lagi. Melihat wajah kecewa Joohyun, Seulgi langsung tersenyum. Tidak, tidak fake smile hanya untuk membuat seseorang merasa tenang. Seulgi tersenyum,

"Gwanchana! Yang penting, aku berhasil bertemu denganmu. Aku tidak peduli ada apa dengan kita, tidak tahu bagaimana ceritanya, atau jalannya. Terpenting, aku menemukan Joohyun unnie!", Seulgi dan senyumannya yang melemahkan Joohyun.

Joohyun senang melihat beruangnya tetap seperti beruang yang dulu. Joohyun mengacak-acak rambut Seulgi dan melanjutkan memindahkan kerdus-kerdus.

Merasa bosan, Seulgi turun dari kasur dan mengintip apa isi dari kerdus itu. Seperti biasa, hanya kertas, semacam kertas ucapan buatan fans Joohyun. Seulgi tanpa sadar tersenyum melihatnya, merasa bangga kalau sahabatnya sudah sukses.

"Ah, ketemu!"

Seulgi menoleh, "Huh???"

"Ini!", Joohyun mengangkat boneka yang ia pegang.

"Unnie menyimpannya! :D", Seulgi mengambil boneka itu.

"Tentu saja. Aku tidak akan membuangnya"

"Padadahal unnie selalu melemparnya ke lantai karena unnie membenci beruang kan?"

Joohyun tersenyum miring lalu mengambil boneka beruang itu lalu dilempar ke arah lantai. Membuat Seulgi kaget dan menatap Joohyun bingung. Baru saja dia senang bisa menemukan boneka itu, tapi dengan enak melemparnya ke lantai.

"Aku hanya bercanda, Seul", Joohyun mengambil bonekanya, "Aku menyayangi boneka ini"

"Yeay! :D"

Joohyun memberikan bonekanya pada Seulgi, "Kita harus tidur. Ini sudah jam satu"

"Aku tidak mengantuk, ayo kita bermain!", ajak Seulgi.

"Seul, ini... terlalu pagi untuk bermain", Joohyun mengambil baju di lemarinya dan hendak pergi ke kamar mandi. Well, Seulgi tidak bisa melihat Joohyun mengganti bajunya di kamar kan?

"Unnie mau kemana?",

"Kamar mandi, aku harus mengganti bajuku"

"Wae di kamar mandii??? Biasanya kita ganti baju di kamar bersama kan?? :D"

Home ─ Seulrene ✓Where stories live. Discover now