07 ; You Are

4.5K 751 23
                                    

"Kenapa kamu diam saja? Tolong bawakan tasku", kata Joohyun setelah dia memarkirkan mobilnya di garasi.

Saat Yeri sampai di dorm, dia lelah untuk membawa mobilnya. Joohyun membuat kesepakatan, Yeri tidak akan mendapatkan makan malam darinya kalau dia tidak mau menyetir. Dan alhasil, Joohyun yang membawa mobilnya dan Yeri sekarang menyesal.

"...", Yeri masih menatap Seulgi ngeri, "... Unnie"

Joohyun membalikkan tubuhnya, "Wae?"

"Apa aku punya kekuatan super?"

"Tentu tidak kamu bodoh"

"Lantas kenapa aku bisa melihat hantu?", Yeri semakin ngeri.

"Hantu??? D: Aku ingin bertemu Joohyun unnie bukannya hantu!", Seulgi langsung ketakutan.

"Shh, tidak ada hantu disini", kata Joohyun.

"Dan Unnie bisa bicara dengan hantu?!", tanya Yeri.

"Yeri—"

"Unnie dia di sampingmu!", panik Yeri.

"Yerim, dia bukan hantu!", Joohyun dengan cepat menahan Yeri yang ingin mendorong Seulgi, "Dengarkan aku"

"... Kenapa aku bisa melihatnya?!"

Joohyun menghela napas, "Karena kamu punya mata"

"...", Yeri masih tidak mengerti.

"Sulit untuk dipercaya kan?"

"T-tapi... unnie bilang dia sudah hanyut!"

"Dimana Joohyun unnie??? D:", tiba-tiba Seulgi bertanya.

Yeri dan Joohyun menatap beruang itu, Yeri tidak bisa berkata-kata. Masih merasa ngeri dan merinding melihat Seulgi, begitu mata monolid itu menatap Yeri, dia yakin dia sudah membeku di tempat.

Yeri mungkin saja kurang ngajar di mata Joohyun, tapi kelemahan utamanya adalah sesuatu yang horror.

"Dia bukan Joohyun unnieku!", Seulgi menunjuk Yeri, "Siapa dia??"

"Dia... dongsaengku, sapa dia dengan sopan"

Seulgi membuat wajah :O karena dia sudah berperilaku tidak sopan dengan menunjuknya langsung, Seulgi membungkuk meminta maaf.

"Jeosonghamnida! Aku Kang Seulgi!", Seulgi tersenyum.

"... A-aku.. a.. aku—"

"Dia Bae Yerim. Uh, bisa kita masuk ke dalam? Di luar sini dingin", kata Joohyun tidak mau canggung.

Seulgi mengangguk lalu mengikuti Joohyun, bahkan dia menggenggam tangan Joohyun. Membuat Joohyun dan Yeri sama-sama terkejut. Joohyun memberi tanda 'ini tidak apa-apa' pada Yeri yang setengah hidup.

Yeri menggelengkan kepalanya, dia mempercayai Joohyun. Sambil membawa tas Joohyun, dia juga waspada apapun yang akan anak kecil yang dipanggil Seulgi akan lakukan nanti.

"Eomma dan Appa menunggumu di ruang tamu, apa reaksi mereka nanti?", tanya Yeri.

"Sepertinya kamu mulai peduli pada Seulgi?", Joohyun tersenyum miring.

"A-aku tidak! Hanya saja, unnie tahu kan kenapa?"

Joohyun menatap Seulgi, "Gwanchana, aku bisa mengurusnya. Kalau situasi semakin buruk, tolong bawa Seulgi ke kamarmu, aku yakin bisa menyelesaikannya"

Yeri tersenyum lemah, "Unnie..."

Joohyun menepuk pundak Yeri, "Tidak usah memasang wajah seperti itu, kajja"

Joohyun membuka pintu utama. Yang ia lihat pasangan orang tua yang sangat Joohyun cintai. Joohyun reflek melepaskan tangan beruangnya dan berlari memeluk Eomma dan Appanya. Seulgi menatap Yeri yang berdiri di sampingnya, walaupun masih merinding ditatap dengan mata monolid itu, Yeri tidak mau mengecewakan Joohyun.

Home ─ Seulrene ✓Where stories live. Discover now