Mario 3

10.5K 507 3
                                    

Jarum jam menunjukan pukul 11 siang, matahari sedang berada diatas kepala  namun semua ini tidak menyurutkan langkah Pio untuk menyatroni kantor Bara.

"Hai gun." Sapa Pio.

Anggun yang merupakan sekretaris Bara ini mengerjap menatap Pio.

"Ada yang bisa saya bantu Mas? Eh Pak?" Jawab Anggun yang dibuat seanggun mungkin.

"Bara ada?"

"Ada pak, baru selesai meeting."

"Saya Scorpio, mau ketemu dia."

"Ah, ya.. Pak Pio ya, langsung masuk saja."

Bibir Pio berkedut melihat gadis didepannya ini, gadis yang tiba-tiba salah tingkah karena kedatangannya, "saya masuk dulu ya."

"Masuk ke hati saya pak?" Mata Anggun membulat saat menyadari kebodohannya.

"Mari, Anggun Puspa." Pamit Pio yang masih terkekeh geli.

Sejenak Anggun tertegun, merasa heran mengapa lelaki tampan itu mengetahui namanya, pipinya sempat merona, namun senyum itu hilang saat ia melihat papan nama dimeja kerjanya.

Anggun Puspa
Secretary

---

"Sialan!" Bara segera berbalik, segera mengancing kancing celana hitamnya dan memasang sabuk.

"Kaget gue!" Bara segera duduk di sofa sebelah Pio.

"Lo yang salah, ngapain pakai celana diluar?"

Bara membalasnya dengan terkekeh pelan membuat Pio mendengus sebal.

"Ada apa Lo kesini?"

"Gue mau lamar Kinan."

"Oh.."

.

.

.

"Elo? Mau lamar Kinan?"

"Hm."

"Lo bilang apa?"

"Gue mau lamar Kinan."

"Mimpi aja Lo!"

Pio melotot parah, laku menumpuk Bara dengan bantal sofa, "Lo ga dukung gue?"

"Gue sih dukung elo tapi gue gak percaya Kinanti bakalan maafin Lo."

Mendengar hal tersebut Pio menjadi lemas mendengarnya, ia.. dia juga merasakan ketakutan akan hal itu, apakah Kinanti akan memaafkannya?

---

Kinan berlari bersama Mario menyusuri lorong rumah sakit, jantungnya berpacu dengan cepat, Nasya sedang didalam saxa, berjuang melahirkan anak keduanya.

"Mami!" Teriak Vano yang langsung berlari saat melihat Kinan.

"Vano!" Seru Kinan dan langsung menggendong Vano, Kinan menahan nafas saat ia melihat Scorpio disana, berdiri menatapnya juga dengan pandangan yang tak bisa ia artikan.

"Mami, mama dalam sama papa." Ucap Vano pada Kinan.

"Ga apa-apa Vano disini aja sama Mami ya." Vano membalas dengan anggukan.

"Nan, mending kamu duduk aja, kaki kamu masih sakit kan?" Mario memegang pundak Kinan dan menuntunnya untuk duduk, ia langsung duduk disebelah Kinan.

Pio yang awalnya berdiri ikut duduk diseberang Kinan, menatap wanita yang sedang berbisik pada Vano, disebelahnya Mario duduk sambil memainkan ponsel, kemana keberanian Scorpio? Kemana ia yang tidak takut dengan apapun?

KINANTIWhere stories live. Discover now