Lisa menanggapinya dengan cengengesan.

"Ervos nyebelin ih" Canda Lisa kepada Ervos.

Orang yang berada didalam ruangan Mr. Gurton pun tertawa mendengar ucapan Lisa. Bahkan Lisa sendiri tertawa.

Selesai mereka tertawa, Mr. Gurton memulai percakapan yang serius.

"Ehem... Jadi saya ingin menyuruh anda untuk menjadi pemandu untuk Ervos. Apakah anda mau?" Tanya Mr. Gurton ke Lisa.

"Tentu saja" Jawab Lisa sambil mengangguk mantab.

"Ada 1 hal yang membuat saya penasaran" Ucap Mr. Gurton menatap Lisa dan Ervos bergantian.

Lisa dan Ervos saling melirik dan menatap Mr. Gurton bingung.

"Kalian ini sangat dekat. Sebenarnya, apa hubungan kalian? Saya tau kalau Ervos merupakan panglima terkuat kerajaan Overius. Bagaimana anda bisa sangat dekat dengan seseorang seperti Ervos?" Tanya Mr. Gurton menginterogasi ke Lisa.

"Saya sudah dari kecil mengenal Ervos, jadi saya dan Ervos sangat dekat. Apakah itu menjawab semua pertanyaan anda?" Jawab Lisa sangat tenang tak telihat kegugupan.

"Ya, untuk sekarang jawaban itu lebih dari cukup." Ucap Mr. Gurton.

"Karena ini merupakan hari pertama Ervos masuk jadi saya akan memasukkannya ke kelas anda. Ervos akan lebih mudah berkomunikasi dan bersosialisasi jika ada seseorang yang dia kenal" Jelas Mr. Gurton debalas anggukan Lisa.

"Kalau sudah tidak ada hal yang mau dibicarakan. Saya dan Ervos pamit dulu" Ucap Lisa menunduk memberi hormat diikuti Ervos.

Ceklek

Pintu ruangan Mr. Gurton terbuka dan langsung tertutup rapat. Tinggal Mr. Gurton dan Mr. Zev saja didalam ruangan.

Tiba tiba suasana berubah menjadi sangat sangat serius.

"Bagaimana menurutmu?" Tanya Mr. Gurton dengan tatapan tajam lurus ke pintu.

"Entahlah, saya harus memperhatikan mereka. Apalagi murid perempuan bernama Lisa." Jawab Mr. Zev dengan tatapan yang berbeda dari biasanya.

Terlihat dingin dan menusuk.

"Maksudmu?" Tanya Mr. Gurton.

"Anak itu menyimpan banyak rahasia. Bisa saja anak itu adalah sang kunci." Jawab Mr. Zev diangguki Mr. Gurton.

"Perhatikan terus tingkah laku mereka" Perintah Mr. Gurton.

"Baik" Jawab Mr. Zev menunduk dan keluar ruangan.

"Sang kunci ya?" Gumam Mr. Gurton melihat ke jendela yang memperhatikan Lisa sedang berjalan dengan Ervos.
.
.

Tap...tap...tap...

Saat ini Lisa berjalan dengan Ervos disampingnya.

"Aku masih tidak menyangka kalau kamu benar benar berada disebelahku" Ucap Lisa sambil memejamkan matanya.

"Haha... Mungkin itu efek tidak pernah bertemu selama bertahun tahun" Jawab Ervos di balas senyum simpul Lisa.

"Selama kamu tidak bertemu denganku, kamu ngapain aja?" Tanya Lisa duduk di cafetaria.

"Saya mengikuti berbagai peperangan dan berburu monster monster jahat. Saya juga belajar berbagai teknik pedang." Jawab Ervos mengambil tempat duduk didepan Lisa.

"Benarkah? Kapan kapan ajari aku ya" Senang Lisa mendengar Ervos mengetahui beberapa teknik pedang.

"Tentu saja Ely" Senyum Ervos membuat Lisa sedikit salah tingkah.

"Kamu ini sungguh jahat, memberikan senyuman itu. Apakah kamu tau kalau senyuman itu akan membuat para kaum hawa pingsan?" Ucap Lisa dikekehi Ervos.

"Haha... Tentu saja saya tau, saya hanya ingin tau apakah anda masih saja kuat dengan senyuman saya atau tidak" Jelas Ervos.

"Tentu saja aku masih kuat. Kamu pikir sudah berapa lama kita bersama?" Jawab Lisa.

"Yang pasti sangat lama." Jawab Ervos dibalas senyum Lisa.

Tap...tap..tap...

Lisa dan Ervon berjalan santai sambil mengobrol mengenang masa lalu.

Sampai akhirnya Lisa berhenti sambil menatap kearah depan dengan tatapan yang sulit diartikan.

Ervon menatap Lisa bingung dan menvikuti arah tatapan Lisa saat ini.

Ervon bingung menatap sosok pria di depannya yang menatap Lisa tajam.

Pria itu berjalan kearah Lisa.

"Kamu sudah berduaan dengan banyak cowok ya? Hari ini dia, besok siapa? Ken? Atau pria yang dibalut baju dan jubah hitam?" Bisik pria itu ditelinga kiri Lisa.

Ervon menatap sosok pria itu dengan tatapan tidak senang dan kesal.

Lisa membulatkan matanya terkejut dengan bisikan pria itu.

Tidak Lisa sangka ternyata pria itu melihat saat dimana Lisa bertemu dengan Delvon dan Ken.

"Kenapa? Terkejut? Gak bisa ngomong? Atau... Takut aku kasi tahu kesemua orang kalau kamu itu suka nempel dengan banyak cowok?" Bisik pria itu lagi membuat Lisa membulatkan matanya.

Lisa tidak bisa berkata kata karena terlalu terkejut dengan perkataan pria itu.

Pria itu berjalan melewati Lisa yang masih terdiam terkejut.

'Sebenarnya... Kamu kenapa... Ryu?' Batin Lisa melihat Ryu semakin menjauh dan akhirnya hilang dari pandangan Lisa.

"Dia membisikkan apa?" Tanya Ervon curiga dengan bisikan Ryu kepada Lisa.

"Bukan apa apa" Jawab Lisa membalikkan badan dan berjalan mendahului Ervon.

"Ayo kita pergi ke tempat lainnya" Ajak Lisa membuat Ervon tambah curiga.

'Pria itu... Tidak akan kubiarkan dia mendekati apalagi melukai Lisa. Entah kenapa aku merasakan aura tersembunyi yang menyeramkan di dalam dirinya' Batin Ervon menatap Lisa yang sepertinya sedang berpikir.

♡TBC♡

UDAH LESAI BIKIN SEKALIAN AKU UPLOAD DEH

HAHAHA
SEMOGA CERITANYA TAMBAH MEMUASKAN^^

SEE YOU NEXT CHAPTER
◇1200 WORDS◇

Frontyius AcademyWhere stories live. Discover now