21

17.8K 1.4K 48
                                    


Ada cinta dan ada juga harapan, namun cinta berarti juga luka.

Thalia Tjandrawinata

Setelah kepergian Thalia, Garry memberanikan diri untuk berkata, "Melakukan hal ini bisa membuat Miss Tjandrawinata membenci anda dan mungkin saja wanita itu tidak akan setuju dalam rencana ini, Sir."

"Dia akan melakukannya, Garry," ucap Karesh tegas.

"Bagaimana bisa anda tahu? Sementara anda telah membuat Miss Tjandrawinata menangis dan keluar dengan hati hancur?"

Sejenak Karesh tidak mengatakan apapun, ia hanya menghela nafas sambil mengatupkan tangan di atas pangkuannya. Sesekali memainkan jemarinya, tidak lama kemudian Karesh memutuskan untuk menjawab pertanyaan Garry. "Thalia Tjandrawinata harus ikut dalam rencana ini dan kau akan melakukan apapun yang di butuhkan, Garry."

"Thalia adalah kelemahan Bryan. Jika Giovanni Rizuto mengetahui hal ini maka ancaman apapun akan beralih ke wanita itu bukannya Bryan."

"Tapi jika hal itu terjadi lagi, Tuan Bryan akan benar-benar membenci anda. Saat kejadian Nona Pauline, beliau—"

"Aku tidak cukup waktu untuk mengkhawatirkan hal itu, Garry," ucap Karesh tegas. "Yang harus kupikirkan adalah bagaimana caranya Bryan bisa bertahan hidup lebih lama sambil mengumpulkan sekutu yang bisa membantunya. Dan membalas perasaan seorang wanita tidak berada dalam jadwal pria itu. Aku tahu itu."

"Jika terjadi sesuatu buruk pada nona Thalia—"

"Sebelum anak itu membunuh ayahnya. Ayahnya yang jahat ini sudah mati karena penyakitnya, Garry." Karesh mengucapkannya dengan begitu santai. Ia menatap kearah Garry dengan mata biru yang terlihat sendu sementara tangannya masih memilin satu sama lain. "Sebagai seorang bodyguard, kau tidak sepantasnya menanyakan atau mendikte setiap keputusanku Garry. Dan sebagai seorang pendengar yang baik, kau seharusnya tahu apa yang harus kau lakukan jika kau berada di posisiku."

"Jika saya berada di posisi anda, saya akan mengatakan segalanya kepada Tuan Bryan, Sir. Karena menurut saya semua ini sangat tidak adil bagi anda. Anda sudah kehilangan segalanya dan kini anak anda malah membenci anda."

"Kau belum mengerti ya?" tanya Karesh.

Saat Garry hanya memperlihatkan rahangnya yang mengeras, Karesh menghela nafas panjang dan berkata, "Giovanni tidak memiliki alasan untuk mencelakai Louise, jika Bryan membenciku. Pria itu hanya akan terpaku pada calon istri Bryan karena itu aku membiarkan anak bodoh itu membenciku karena hanya itulah caranya mengamankan Louise."

"Nyonya Louise pasti sangat marah kepada anda karena segala kebohongan yang anda lakukan, Sir," bisik Garry pelan.

Karesh menggeleng.

"Persetan dengan Crawford Tech, kalau Giovanni menginginkan perusahaan itu, aku rela memberikannya tanpa mengambil sepersenpun sahamku di sana. Tapi nyatanya, yang diinginkan oleh pria itu tidak sekecil itu." Karesh mengusap wajahnya dengan telapak tangan. "Masalahnya terletak pada Bryan. Pria licik itu menginginkan Bryan tunduk kepadanya. Alih-alih mendapatkan sistem, mereka menginginkan otak Bryan karena dengan mendapatkan pemiliknya maka mereka mendapatkan dua hal penting sekaligus. Crawford Tech dan juga pembuatnya."

Bagi Karesh, tidak masalah jika ia mengalami kerugian besar ataupun kehilangan seluruh kekayaaan yang sudah di kumpulkannya. Ia sama sekali tidak memperdulikan hal remeh itu. Permasalahannya, musuh yang mereka hadapi adalah Giovanni Rizutto. Salah satu pemimpin keluarga Mafia Rizzuto yang terkenal berbahaya.

The Man Who Can't Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang