32

911 28 2
                                    


Setelah puas meluapkan amarah nya pada benda benda yang ada di kamar

Rishab menghampiri Alia lebih dekat
terjongkok di depan Alia yang terus menunduk menyembunyikan wajah nya

" Alia,aku tidak mau kehilanganmu,aku sangat mencintaimu " ucap Rishab dengan suara pelan

Kini suara nya sudah mulai rendah
tanganya menyentuh lembut kepala Alia

Alia mengangkat kepalanya,menatap mata Rishab yang masih memerah penuh dengan air mata

" aku masih disini,bersamamu,aku tidak akan pernah meninggalkanmu " ucap Alia

Tangan nya menyentuh pipi Rishab

" Alia .. kau terluka ! "
Rishab baru menyadari luka di kening Alia yang sudah hampir kering darah nya

Alia menggeleng,mata nya mulai meneteskan air mata nya lagi

Rishab segera bangkit keluar kamar dan meninggalkan Alia

Ia pergi ke bawah ke ruang tengah,untuk menemui Vika
segera ia raih tangan Vika

" Vika tolong,Alia terluka " ucap Rishab begitu gugup dan cemas

" emm Rishab " ucap Vika ingin menolak namun Rishab kembali bicara sebelum Vika bicara

" tolong obati luka Alia " tangan Rishab menarik Vika

" tunggu,aku ambil kotak P3K nya dulu "

Segera Vika pergi ke kamar nya untuk membawa P3K
setelah itu ia segera ikut Rishab ke kamar nya di ikuti oleh Abhi dan Ny.Rani

" biarkan aku berdua dengan Alia," ucap Vika

Rishab menurut,ia segera keluar dari kamar begitu pula dengan Abhi dan ibu nya yang ikut ke kamar bersama nya.

Vika segera menutup pintu nya dan mengunci nya.
Setelah itu ia menghampiri Alia

" ini pasti sakit " ucap Vika,tangan nya mulai membersihkan luka di kening Alia dengan kapas yang di balut alkohol

" tidak lebih sakit dari perasaan Rishab " jawab Alia,walau nyata nya dia meringis kesakitan saat luka nya di bersihkan

Vika terdiam,menatap Alia

" apa yang terjadi,aku tidak pernah melihat Rishab seperti ini ? "

" semua baik-baik saja,Rishab tidak akan menyakitiku "

" kau tidak lihat,dia sudah melukaimu Alia "
Sekarang Vika membalutkan perban pada kepala Alia memutar membentuk ikatan kepala,luka di kening nya cukup besar dan dalam
untung saja tidak harus di jahit

" ini kecelakaan,tidak di sengaja " sangkal Alia

" aku melihat nya saat Rishab menyeretmu dengan paksa "

" tapi semua sudah berlalu ,semua sudah membaik "

Vika menghela nafas nya

Tangan nya sibuk mencari obat agar luka di kening Alia segera sembuh

" minum obat ini setelah makan pagi dan malam " ucap Vika memberikan sebuah resep dengan obat lengkap yang terbubgkus kantong kecil berwarna biru

" terimakasih "

" apa mau ku bantu merapihkan kamar mu " Vika menawarkan diri

Alia tersenyum

" tidak,biarkan seperti ini,agar Rishab menyadari perbuatanya "

" baiklah kalau begitu kau harus istirahat,semoga cepat sembuh "

" terimakasih " ucap nya dengan senyum

ALiaWhere stories live. Discover now