20

2.1K 178 5
                                    

Author P.O.V.

seorang member rap unit seventeen duduk sambil mengaduk-aduk minuman yang dia pesan. ia menatap jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 01.30 A.M.. 

"Wonwoo-oppa, maaf aku baru selesai latihan.." 

sebuah suara menarik atensi member rap unit tersebut. gadis yang tadi menyapanya itu langsung duduk dihadapannya dengan nafas masih terengah-engah.

"Tidak apa yeri-ah. lagi pula salahku memanggilmu  malam-malam begini. pesanlah yang kamu mau, aku yang meneraktirmu hari ini" balas wonwoo.

gadis dihadapannya tersenyum. gadis yang merupakan maknae dari  girl group red velvet itu memanggil pelayan dan memesan beberapa makanan dan minuman. dia baru saja menyelesaikan latihan rutin bersama groupnya dan langsung berlari menuju cafe langganan mereka berdua dulu.

wonwoo menatap maknae red velvet itu gemas karena rambutnya yang sedikit berantakan. mungkin karena ia berlari kesini secepat mungkin setelah selesai latihan. wonwoo menggerakkan tangannya dan merapihkan beberapa helai rambut yeri yang berantakan.

"Oppa, kamu selalu saja bertingkah manis seperti ini. untung saja aku tidak tertarik dengan manusia setengah beruang kutub sepertimu.." gurau yeri.

wonwoo mendecih mendengar penuturan yeri. ia dengan sengaja mengacak-acak rambut yeri sebagai pembalasan.

"YA! OPPA!" kesal yeri lalu merapihkan rambutnya.

"aku juga tidak akan tertarik pada perempuan sepertimu. standarku itu tinggi.." balas wonwoo.

mungkin tidak ada yang menyangka bahwa maknae red velvet dan juga salah satu rapper seventeen itu dekat. mereka mulai dekat sejak menjadi mc bersama dan masih bersahabat dekat hingga sekarang.

yeri menyendokkan es krim stawberry yang dipesannya tadi. 

"sepertinya kita langsung ke intinya saja. kamu penasaran tentang Nara bukan?" tebak yeri yang dibalas anggukan wonwoo.

yeri menatap wonwoo serius membuat laki-laki itu sedikit terheran dengan sisi yeri yang jarang ditampilkannya itu.

"oppa, kembalikan Nara pada kami.."

******

nara P.O.V

Aku duduk diantara member hip hop unit sambil mengamati kertas dihadapanku. aku berulang kali memutar otak menemukan kejanggalan dari lirik rap yang sudah ditulis mereka namun masih saja belum menemukannya.

"Nara-ya bagaimana?" tanya S.coup.

aku menghela nafas lalu menggeleng. mereka juga merasakan yang sama denganku tapi mereka juga belum menemukan letak kejanggalan itu.

aku memijat dahiku untuk mengurangi rasa sakit yang menyerang kepalaku. mungkin aku memang kurang istirahat akhir-akhir ini. aku hanya dapat tidur maksimal 30 menit sebelum akhirnya terbangun entah karena mimpi buruk ataupun panggilan tugas dari si paman iblis itu.

padahal aku baru saja menyelesaikan tugas yang diberikannya dan sedikit bersyukur karena dia menerima tugas itu setelah aku mati-matian mengerjakan itu, aku bahkan mengabaikan makan dan tidurku hanya demi tugas itu. dan dengan mudahnya dia langsung menyuruhku membantu hip hop team membuat lagu untuk comeback mereka.

belum lagi aku harus menjaga kebersihan dorm ini yang sangat mudah menjadi seperti kapal pecah. bahkan semua kerja kerasku membersihkan satu ruangan bejam-jam bisa hancur dalam hitungan menit oleh member seventeen yang lebih mirip anak TK.

rasanya aku ingin mati saja karena semua pekerjaan ini.

"Nara-ya, handphonemu dari tadi gak berhenti bunyi. mungkin itu panggilan penting.." ujar hoshi yang muncul dengan handphoneku ditangannya.

Seventeen ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang