PART. 11 - LOVE GROWTH

Mulai dari awal
                                    

"Temenin kamu," jawab Adrian santai.

Alis Nadine terangkat. "Serius? Kamu mau temenin aku cari angle yang bagus?"

Tanpa menunggu balasan, Nadine segera mengapit lengan Adrian, dan mengarahkan jalan ke arah yang hendak dituju.

"Mau kemana sih? Kayak tahu jalan aja," celetuk Adrian saat Nadine yang hampir menyeretnya karena terlalu antusias.

"Mau ke situ. View-nya bagus!" seru Nadine girang.

Langkah Adrian tiba-tiba berhenti, membuat Nadine tertarik ke belakang dan menubruk tubuh besarnya. "Aku nggak mau. Jauh banget. Apa bedanya dengan kamu foto dari sini?"

Terkekeh saat Adrian menepis tangannya dari lengan, Nadine pun segera bergerak untuk memeluk tubuh Adrian dari belakang, berniat untuk mengunci tubuh Adrian agar tidak bisa kemana-mana.

"Kamu harus mau, kalau nggak, kamu nggak bakalan bisa kemana-mana," ucap Nadine sambil tertawa geli.

Adrian menoleh dan menatap Nadine dengan tatapan meremehkan. "Seriously? Mau main beginian sama aku?"

"Kenapa nggak?" balas Nadine sambil memeletkan lidah.

"Kamu pasti kalah," sahut Adrian dengan satu alis terangkat.

"Aku nggak akan kalah," balas Nadine tidak mau kalah.

Memutar bola mata, Adrian segera mencengkeram dua tangan Nadine yang membelit pinggangnya. "Yakin?"

"Why not?" ucap Nadine sambil mengeratkan belitan di pinggang Adrian.

"Fine!"

Tanpa bersusah payah, Adrian melepas kedua tangan Nadine dengan mudah, lalu berbalik untuk membalas Nadine dengan membungkuk, dan segera mengangkat tubuh Nadine di salah satu bahunya dengan mudah.

"IAN! Turunin aku! Hahaha," seru Nadine sambil tertawa geli dan terus bercanda sambil bergulat satu sama lain di sana, tidak menghiraukan keadaan sekitar yang mungkin saja mereka sudah menarik perhatian dari sekitarnya.

Dari kejauhan, ketiga temannya memperhatikan interaksi Adrian dan Nadine dengan ekspresi sumringah. Pemandangan itu sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan.

"Teman kecil, my ass! Bercanda sampai gendong-gendongan segala!" celetuk Christian sambil memamerkan cengiran lebar.

Wayne mengulum senyum dan melihat pemandangan yang menyenangkan hatinya. Pembicaraan semalam dengan Adrian, ternyata langsung dilakukan oleh sahabatnya itu. Jujur saja, ucapan tentang menjadi seseorang yang dibutuhkan Nadine hanyalah akal-akalan Wayne agar Adrian segera mengetahui perasaannya sendiri. Sebab, Adrian masih bingung dengan apa yang dirasakannya saat ini.

"It's okay, Tian. As long as they're happy," sahut Nathan santai.

"Gue sempet liat kalau lu naik barengan sama Adrian semalem, Wayne. Ada cerita apa nih?" tanya Christian dengan ekspresi ingin tahu.

Nathan ikut menoleh untuk menatap Wayne, keduanya merasa yakin jika Wayne mengetahui sesuatu dan bersikap begitu tenang seolah tidak ada yang terjadi.

"You had a small talk with our Korean Buddy, no?" celetuk Nathan kemudian.

"Why don't we enjoy the view?" balas Wayne dengan senyum yang makin melebar. "Look at that! They're holding hands now."

Christian dan Nathan menoleh kembali untuk melihat Adrian dan Nadine yang sudah berjalan berdampingan sambil bergandengan tangan di sana. Tampak seperti sepasang kekasih yang penuh cinta, dimana wanitanya asik bercerita dan prianya dengan tenang mendengarkan.

UNSPOKEN SECRET (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang