19

1.8K 185 6
                                    

Flashback

Sepeninggalan Tae Joon, Kim Bum meraih handphonenya dan menelpon seseorang.

"Apakah kau sudah dapat?," tanya Kim Bum.

"Mian, Bum... sedang mencarinya, bisakah kau beri aku waktu lebih lama lagi? Dia orang yang sangat apik dan hebat, sepertinya dia tau jika seseorang akan menyeludup situs perusahaannya," jawab seseorang sebrang sana.

Kim Bum menghela nafas berat, ia memijat pelipisnya yang pening akan hal masalah yang ia hadapi saat ini. Kenapa sangat rumit sekali, pikirnya.

"Baiklah... aku beri waktu lebih lama lagi, berapa lama yang kau butuhkan?," . Kim Bum hanya bisa pasrah untui ini.

"3 bulan, maaf jika terlalu lama tapi dengan waktu 3 bulan lah yang sangat tepat," .

"Kalau begitu, kerjakanlah dengan baik,"

"Ne,".

Ia letakkan handphonenya dan berjalan menatap pemandangan di luar jendela. Kim Bum tidak menyangka dengan masalah yang ia hadapi ini, bagaimana bisa mereka berdatangan dengan bersamaan? Apa tujuannya? Ia tidak dapat menghindari permintaan seseorang, maka dengan waktu jangka panjang ini Kim Bum akan mengikuti permintaan orang tersebut sambil menunggu hasil yang ia inginkan.

Semoga dengan cara seperti ini, aku bisa mendapatkan hasil yang memuaskan... Tuhan, bantu aku agar aku bisa kembali kepada wanitaku.

~~~

Mobil mewah Kim Bum menelusuri jalan raya yang sudah mulai sepi, namun arah mobil tersebut bukan mengarah kearah apartementnya, tapi mengarah apartement dimana wanita yang ia rindukan tinggal. Kim Bum menghentikan mobilnya, ia hanya melihat jendela kamar apatement wanitamya terbuka. Dan dapat ia perhatikan jika wanita itu sedang duduk disana dengan melamun yang entah Kim Bum ketahui. Rindu. Satu kata itulah yang ia rasakan, hatinya merasa sakit ketika mengingat saat wanitanya menangis di pelukannya kemarin. Kim Bum sudah merasa jahat telah menorehkan kepedihan di hati lembut pada wanita baik hati itu.

Mianhe, So Eun-ah... jeongmal, mianhe chagiya. Batin Kim Bum.

Kim Bum tidak bisa menahan airmatanya itu, hingga akhirnya ia menangis untuk pertama kalinya setelah pertemuan So Eun kembali. Kini, ia menjalankan mobil tersebut dan meninggalkan kawasan apartement Kim So Eun, wanita yang amat ia cintai.

Sesampainya di apartement, dapat Kim Bum tangkap sosok seseorang yang ia hindari seharian ini. Moon Geun Young. Wanita itu tengah berdiri bersandar di dinding apartement Kim Bum. Sempat ingin berbalik badan, namun sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Kim Bum,".

Ia tidak menoleh, ia sungguh tidak ingin menemui wanita itu walaupun hatinya mengatakan untuk berbalik dan menatap wajah wanita yang sudah menanamkan kekecewaan pada hatinya. Geun Young membalikkan tubuh tegap Kim Bum dan memeluknya erat.

"Kenapa kau tidak mengakat telpku? Apa kau sibuk seharian ini?," tanya Geun Young.

"Sepertinya aku tak perlu menjawabnya, karena kau sudah menjawab pertanyaanmu tadi," acuh Kim Bum.

Geun Young hanya tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya. Kedua mata Kim Bum terpejam dan mendungak keatas, sungguh ini sangat salah, tetapi kedua tangannya justru membalas pelukan wanita dihadapannya.

Geun Young mendongak,"besok kita ke butik ya, untuk melihat gaunku," ajaknya.

"Terserah saja," jawab Kim Bum.

You Are ... (COMPLETE) ✔Where stories live. Discover now